Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Monday, December 12, 2011

Tamsil "Tukang Kayu, Pembuat Patung dan Penjahit"

Al Kisah seorang tukang kayu menemukan sejenis kayu yang bagus. Ia bawa ke suatu tempat dan di tempat itu secara kebetulan ada seorang pemahat dan pembuat patung dan kayu, maka kayu tadi dipahat dan dibentuknya menyerupai seorang gadis yang cantik. Setelah pekerjaan usai maka patung kayu gadis cantik tadi dibawa kepada seorang penjahit untuk dibuatkan baju dan hiasan serta asesoris seperlunya. Maka singkat cerita jadilah patung tadi persis seperti manusia biasa yang berwujud seorang gadis cantik. Hanya sayang ia tetap benda mati, tidak mempunyai ruh.

Sampai suatu ketika lewatlah seorang dai yang aiim dan wara. Ketika melihat hasil pekerjaan tangan tukang kayu tadi, pemahat dan penjahit maka ia pergi melaksanakan shalat dan setelah itu ia berdoa. Dalam munajatnya ia memohon kepada Allah Swt. agar meniupkan ruh kepada patung kayu wanita itu. Maka dengan izin Allah Swt. patung itu hidup dan wujud sebagi seorang gadis yang cantik.

Melihat peristiwa ini si tukang kayu, pemahat dan penjahit menjadi berhasrat memiliki gadis cantik itu. Akhirnya mereka bertengkar memperebutkan gadis cantik jelmaan patung kayu itu. Si tukang kayu merasa dialah yang paling berhak memiliki wanita itu karena kalau tidak ada kayu maka mustahil ada patung kayu wanita itu. Si Pemahat berargumen bahwa ialah yang paling berhak memiliki gadis cantik itu karena dialah yang telah memahat dan membentuknya menjadi patung seorang gadis. Si Penjahit pun ngotot bahwa dialah yang berhak memiliki gadis itu sebab ia merasa yang paling berjasa membuatkan baju dan perhiasan sehingga patung kayu tadi menjadi mirip seperti gadis cantik layaknya manusia biasa. Mereka semua tidak menyadari bahwa kalau patung itu meskipun cantik tetapi tanpa ruh tetap tidak ada nilainya untuk dinikahi.

Maka saat pertengkaran memuncak dengan izin Allah Swt. gadis cantik itu kembali menjadi seonggok patung kayu. Dengan demikian yang paling penting dalam setiap amalan adalah ruhnya. Ruh ini akan tumbuh di atas keyakinan yang mantap dan keyakinan (iman) ini akan datang hanya dengan dawah.