Shalat sendirian diibaratkan dengan kita
membeli Sebuah mangga, maka ketika akan membeli dengan sangat teliti kita akan
memeriksa seluruh bagian dari buah mangga tadi takut kalau-kalau busuk dan masih
mentah. Sedangkan shalat berjamaah seperti kita membeli buah mangga satu
keranjang. Tidak mungkin kita memeriksanya satu persatu. Kalaupun ada salah
satunya yang busuk maka akan tertutup oleh mangga yang lain yang bagus. Dan kita
pun akan menganggap bahwa buah mangga di keranjang itu baik semua. Begitu pun
dengan Alah s.w.t.. Jika kita melaksanakan shalat sendirian maka kita akan
diperiksa dengan teliti seperti memeriksa sebiji mangga tadi. Dan ini bernilai
pahala hanya satu itu pun kaiau ia melaksanakannya dengan khusyu’. Tetapi seandainya kita shalat dengan
berjamaah di samping pahalanya 27 kali lipat dibandingkan shalat sendirian,
kalaulah kita ada kekurangan sedikit-sedikit dalam shalat kita maka shalat kita
akan tetap dianggap sempurna oleh Allah s.w.t. karena melihat
kekhusyu’an jamaah shalat
yang lain.