“mereka itu adalah seperti binatang, bahkan
mereka lebih parah dari itu. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
Nabi SAW telah bersabda dari firman Allah SWT
dalam hadits Qudsi :
“Wahai hamba-hambaKu, Ketika Aku ingat
kepadamu, tetapi engkau melupakanKu. Aku tutup aibmu, tetapi engkau tetap
memaksiati Ku. Jika Aku inginkan pada saat ini, maka Aku berkuasa untuk
perintahkan bumi untuk menelanmu, dan memerintahkan bukit untuk menghancurkan
kamu di bawah api-apinya yang panas. Tetapi ingatlah hambaKu bahwa setiap
manusia pasti akan datang ke hadapanKu. Dan Aku akan beritahu segala
amalan-amalan mereka. Aku akan jalankan hisab-hisab atas segala amalan-amalan
perbuatan mereka. Dan pada hari itu Aku akan ceritakan segala
kesalahan-kesalahan kamu. Maka pada hari itu kamu akan merasa alangkah baiknya
kalau saya tidak lakukan kesalahan-kesalahan ini dan dosa-dosa itu. Tetapi
sebagaimana di dunia dulu Aku telah menutup kejahatanmu dan keburukanmu, maka
pada hari ini engkau akan Aku maafkan dan akan Aku ampunkan. Untuk itulah Aku
telah namakan diriKu Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Agama ini bukan saja tanggungjawan kaum
lelaki. Dan pahala-pahalanya bukan saja diberikan kepada kaum lelaki. Tetapi
kaum wanita juga mempunyai tanggungjawab, merujuk kepada ayat Al-Qur’an. Dan juga sahabiyah-sahabiyah, isteri
kepada para sahabat juga berperan dalam agama. Kita boleh melihatnya dari
kisah-kisah mereka. Banyak orang jahil mempunyai konsep atau pengertian yang
salah mengenai Islam. Mereka tidak mengerti Islam. Dan mereka berpikir bahwa
Islam sangat mendiskreditkan, merendahkan perempuan, tidak memberikan kesempatan
kepada perempuan, mengekang wanita dengan tidak membolehkan bercampur, perempuan
menjadi tidak bebas, dianggap rendah, dan sebagainya. Padahal agama adalah
tanggungjawab wanita dan lelaki, kita semua bersama-sama. Kita dapat melihat ini
melalui sejarah Islam, saat tersebarnya Islam.
Khadijah RA, adalah contoh, teladan untuk kita
ikuti, perhatikan, dan mengerti bagaimana peranan wanita. Saat Rasulullah SAW
menerima wahyu pertama dari Allah SWT, dengan segera Rasulullah berjumpa dengan
Khadijah. Dan saat itu Rasulullah SAW dalam keadaan ketakutan, ketidaknyamanan,
karena ini adalah saat pertama Beliau berjumpa dengan Jibrail AS. Ini pertama
kali Beliau melihat Jibrail dalam bentuk sebenarnya. Jadi Beliau sangat takut.
Jadi saat Beliau menggigil, ketakutan, Khadijahlah orang pertama yang
menenangkan Beliau, Khadijah lah orang yang meneduhkan Nabi SAW. Menghilangkan
ketakutan nabi SAW. Karena Khadijah tahu betul bagaimana akhlaq mulia suaminya
yang tak pernah melakukan sesuatu yang buruk. Tidak mungkin Allah akan
menyusahkan Beliau. Khadijahlah orang pertama yang masuk Islam. Khadijah-lah
orang pertama di dunia yang membenarkan Nabi SAW. Khadijah-lah orang pertama
yang menerima pesan dakwah, pesan Islam. Khadijah saat itu juga menolong
Rasulullah SAW. Beliau kemudian menjumpai pamannya Waraqah bin Naufal. Lalu
menceritakan semuanya seperti yang diceritakan nabi SAW padanya. Kemudian
Waraqah berkata,” Itulah Namus seperti yang dilihat oleh Musa AS. Suamimu benar,
jangan khawatir, Suamimu adalah seorang nabi.
Jadi kita lihat saat pertama, wanita sudah
memainkan peranan. Begitu Khadijah mendengar cerita Rasulullah SAW, saat itu
juga ia terus menolong Rasulullah SAW, langsung mengadakan dakwah. Dia bukan
perempuan yang hanya tinggal di rumah, tidur, rehat. Tapi dia langsung berfikir
bagaimana menolong suaminya. Sekarang kita lihat orang pertama yang mati untuk
Islam. Kita tahu, para sahabat mereka mengalami penyiksaan yang begitu berat,
kehilangan tangan, kaki, dan semua penderitaan yang maha hebat lainnya. Tapi
orang pertama yang Allah tentukan untuk mati di Jalan Allah adalah wanita, yaitu
Sumayyah R.ha. Ini adalah suatu hal yang mesti diterima kaum lelaki. Allah
mentakdirkan orang yang pertama syahid adalah wanita. Dia dibunuh karena kalimah
“Laa Ilahaa Ilallah Muhammadur Rasulullah”. Padahal kalau dia terima saja,
murtad, maka dia akan dibebaskan dan akan mendapat keduniaan yang baik. Tapi dia
tetap teguh kepada keyakinannya.
Jadi kita mesti pahami, bahwa Allah sengaja
mengatur semua ini untuk menjadi suatu teladan, suatu pesan, yang patut diambil
berat di dalam sejarah Islam, yang wanita mempunyai peranan penting, bukan saja
menerima agama Islam, tapi mati dalam mempertahankan agama Islam. Jadi kita
dapat lihat bahwa orang pertama yang masuk Islam adalah perempuan. Orang pertama
yang mati syahid juga perempuan. Satu lagi yang Allah mau tunjukkan adalah guru
hadits pertama adalah isteri Rasulullah SAW, yaitu Aisyah R.ha, yang mengajar
para sahabat tentang hadits. Dikhabarkan ada 2220 hadits yang diriwayatkan oleh
‘Aishah R.ha. Banyak hadits
yang kita baca adalah dari ‘Aishah R.ha. Dan Rasulullah SAW ketika hampir wafat mengatakan,
aku meninggalkan dua hal untukmu yang jika engkau benar-benar berpegang teguh
padanya, dengan kedua tanganmu erat-erat maka engkau akan selamat. Itulah
Kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW.
Jadi kita boleh melihat bahwa ‘Aishah R.ha. menyumbang peranan penting
dalam meriwayatkan hadits. Kita lihat berikutnya, setelah ‘Aishah, juga isteri-isteri Baginda SAW
yang lain dan juga para sahabiyah. Mereka mengajar masyarakat, mengajar
anak-anaknya, mengajar tetangganya. Mereka mengajarkan tentang Islam kepada
orang-orang. Mereka bukan hanya masak, basuh pakaian, tetapi mereka juga
mendidik generasi berikutnya, mengajarkan agama. Dulu tidak ada sekolah Islam,
merekalah sekolah Islam. Rasulullah SAW pernah membawa ‘Aisyah R.ha untuk berjihad. Mereka pergi
bukan untuk urusan bisnis, mereka bukan pergi untuk kepentingan lainnya,
bersenang-senang, makan angin, jalan-jalan, mengunjungi orang-orang, tetapi
mereka pergi untuk berjihad, mereka pergi untuk menyebarkan Islam.
Dalam peperanganpun mereka ikut mengambil
bagian. Mereka menolong para sahabat membawa senjata, mereka memainkan peranan
aktif dalam usaha menyebarkan dan mempertahankan agama Islam. Jadi ini adalah
satu hakekat yang tidak boleh diingkari bahwa wanita memainkan peranan aktif,
bersama dalam menyebarkan agama, dalam berdakwah sama-sama dengan lelaki. Kita
sekarang Lihat Ummu Salamah, dia dibawa Nabi saat perjanjian Hudaibiyah dibuat.
Banyak sahabat yang tidak merasa puas, kecewa, dengan perjanjian yang mereka
rasa berat sebelah dan merugikan umat Islam. Tapi Rasulullah SAW tetap
melaksanakan perjanjian itu. Maka melihat keadaan para sahabat, Rasulullah SAW
merasa bersusah hati. Beliau pergi menemui Ummu Salamah RA, dan memberitahu
tentang sikap para sahabat, yang tidak mau mencukur rambut dan kembali ke
Medinah. Maka Jawab Ummu Salamah, ”Mudah saja ya Rasulullah. Anda cukur saja
rambut anda sekarang, Insya Allah mereka akan mengikuti.” Jadi saat para sahabat
ketika melihat Rasulullah SAW telah mencukur rambutnya, merekapun merasa
terpukul, mereka merasa telah tidak mengikuti perintah Rasulullah SAW. Maka saat
itu juga semua sahabat mengikuti apa yang diperbuat Rasulullah SAW. Disinilah
Allah telah mengurniakan kelebihan terhadap kaum wanita, yaitu ketajaman
firasatnya. Dan inilah bukti sumbangan kaum wanita dalam dakwah. Kita lihat
bahwa bukan saja isteri-isteri Rasulullah SAW, tetapi juga sahabiyah,
isteri-isteri para sahabat, adik perempuan, ibu dari para Sahabat memainkan
peranan penting. Ketika mereka masuk Islam, mereka langsung faham bahwa saat
mereka menerima Islam itu artinya mereka harus buat kerja dakwah. Tidak hanya
pasif di rumah, tetapi juga langsung aktif membuat dakwah untuk anak perempuan,
kaum wanita lain, tetangga, dan ke yang lain. Dalam satu riwayat, Nabi SAW
bersabda, dalam suatu peperangan, ketika saya melihat ke kanan, kekiri, saya
nampak satu sahabiyah bernama Nusaibah (Ummu Amarah). Dia tengah berperang,
memegang pedang, memotong dengan pedang, melawan bersama-sama kaum
lelaki.
Sekarang, saat masa Umar RA, perempuan
menyumbang peranan besar dalam segala aspek, baik politik, ekonomi dan
sebagainya. Saat itu kekayaan Islam sedang berlimpah ruah, menyebabkan
terjadinya inflasi. Maka Umar RA memutuskan untuk menentukan batas mahar. Maka
dalam musyawarah syuro (perwakilan rakyat) yang terdiri dari wakil-wakil baik
lelaki maupun perempuan, Umar RA memberitahu cadangannya. Maka bangkitlah
seorang perempuan dan berkata,”Siapakah dia, Umar, yang mau merubah apa yang
telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya?” Itulah peranan wanita. Wanita di ikut
sertakan dalam perwakilan rakyat, tapi menurut cara Islam. Bukan seperti yang
terjadi sekarang, dimana bercampur baur antara lelaki dan perempuan. Tapi dengan
cara islam yaitu wanita terpisah tempatnya dari lelaki di sebelah belakang. Jadi
kita boleh melihat dalam segala bidang wanita memegang peranan yang penting.
Mereka langsung mengetahui apa yang mesti dimainkan saat menerima Islam. Mereka
segera tahu apa kewajibannya dalam Islam.
Bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan
kita di kalangan orang-orang mukmin dan tidak menjadikan kita di kalangan
orang-orang kafir yang mengingkari perintah Allah SWT. Umat ini apabila mereka
bangun melaksanakan usaha agama ini ada dalam kehidupan mereka, maka Allah SWT
akan memberi 4 perkara. Empat perkara ini akan datang berkat usaha agama
:
1. Allah SWT akan memberi hakekat Islam,
secara realitinya dalam kehidupan kita. Allah akan memberikan kepada kita
hakekat mahabah, hakekat kasih sayang kepada Allah SWT, kepada Rasulullah
SAW.
2. Allah SWT akan memberikan kepada kita
hakekat kasih sayang sesama manusia walaupun berbeda bahasa, bangsa, rupa, warna
kulit dan keturunan.
3. Allah SWT akan mengangkat orang-orang Islam
dari lembah kehinaan kepuncak kemuliaan.
4. Allah SWT akan menundukkan semua
tertib-tertib alam yang bergerak. Allah akan tundukkan matahari dan bulan, laut
dan gunung,semua mahluk, tunduk kepada orang yang beriman kepada Allah SWT asbab
keberkahan usaha agama, usaha yang dibuat oleh Baginda SAW.
Sahabat-sahabat RA telah memperhiasi diri
mereka dengan iman dan amal. Perhiasan mereka :
1. Sifat Taqwa yaitu menghindari diri dari
amalan-amalan yang dibenci oleh Allah SWT.
2.Rasa Cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah
SAW.
3. Sifat Dzikir yaitu senantiasa menjaga
hubungan dengan Allah SWT dalam setiap waktu tempat dan keadaan.
4. Sifat Zuhud yaitu menghindari dunia demi
kepentingan akherat.
5. Sifat Ubudiyah (Ketaatan) yaitu selama 24
jam menjalankan perintah Allah dan Nabi SAW.
Inilah perhiasan-perhiasan hidup yang ada pada
para sahabat RA. Mereka dimuliakan oleh Allah SWT. Perhiasan yang sebenarnya
bukanlah emas dan perak, bukan juga kekayaan, dan bukan juga harta benda yang
kita miliki. Tetapi yang sebenarnya perhiasan adalah yang dimiliki oleh sahabat
RA. Hari-hari telah berlalu, jaman telah berlalu, tetapi seiring dengan
perkembangan zaman kita telah kehilangan sifat-sifat yang mulia ini, yaitu
kehilangan sifat para sahabat RA. Alangkah baiknya kalau kita berusaha agar
sifat-sifat ini datang lagi kepada kita. Maka Allah SWT akan memuliakan kita
dengan sifat-sifat ini. Yang namanya kehilangan itu bukanlah kehilangan emas dan
perak, pakaian dan nyawa, tetapi kehilangan yang sebenarnya adalah kehilangan
perhiasan-perhiasan yang telah menghiasi para sahabat RA dalam kehidupan mereka,
yaitu sifat-sifat mulia mereka.
Ada seorang Isteri sahabat RA yang suatu hari
telah meminta cerai dari suaminya. Padahal selama ini mereka adalah keluarga
bahagia. Tapi secara tiba-tiba si isteri telah meminta cerai. Suaminya menjadi
terperanjat. Kata suaminya, “Baiklah mari kita pergi jumpa dengan Rasulullah SAW
agar beliau dapat memberi keputusan di antara kita.” Lalu mereka keluar di waktu
malam untuk berjumpa Rasulullah SAW. Karena malam, suaminya telah terjatuh ke
dalam lubang dan kakinya terkilir. Maka isterinya membawanya kembali ke rumah.
Ketika itu isterinya berkata bahwa perceraian tidak usah dilakukan. Suaminya
lebih terperanjat lagi dan menanyakan alasannya kepada istrinya. Kata si isteri,
“Semenjak kita kawin, abang tidak pernah sakit, saya tidak pernah sakit, dan
anak-anak tak pernah sakit. Maka rumah yang tidak pernah datang sakit adalah
rumah yang terjauh dari rahmat Allah SWT.”
Seorang sahabat kembali ke rumah. Di dapatinya
tempat masak roti menyala. Padahal dia tahu bahwa di rumahnya tak ada apa-apa
termasuk makanan untuk dimasak atau dimakan. Maka ia bertanya kepada
isterinya,”Apa yang kamu masak?” Si isteri menjawab, “Saya hanya sekedar
menyalakan api. Sehingga nanti kalau ada tetangga yang datang berkunjung, mereka
akan mengetahui bahwa di rumah kita ada makanan. Dan saya tidak ingin mereka
mengetahui keadaan kita yang sebenarnya.” Lalu suaminya mematikan api itu.
Ketika dia buka tungkunya dia terperanjat, karena di dapatinya dalam tempat
masak itu ada tersedia banyak roti bakar dan daging bakar. Allahu
Akbar!
Zakaria AS telah mengambil tanggung jawab
memelihara Maryam AS. Jika Zakaria AS pergi ke masjid, maka dia akan mengunci
pintu mihrab Maryam AS. Tetapi setiap Zakaria AS masuk ke mihrab Maryam di musim
panas, selalu terdapat makanan untuk musim sejuk. Jika Beliau AS masuk di musim
sejuk, maka di dapatinya di mihrab Maryam AS makanan untuk musim panas. Maka
Zakaria AS keheranan, dan bertanya,”Darimana kamu dapat buah-buahan ini?” Kata
Maryam AS,”Ini datang dari Allah SWT yang diberikan tanpa hisab ( tidak terbatas
).”
Maka apabila kita bawa agama dalam kehidupan
kita, dan kita yakin kepada firman Allah SWT, dan yakin terhadap Rasulullah SAW
dengan sebenar-benarnya yakin, maka Allah akan memberikan rezeki kepada kita
dari tempat yang tidak disangka-sangka, seperti yang diberikan Allah kepada
Maryam AS. Khadijah RA telah mengorbankan hartanya dan dirinya sepenuhnya kepada
Allah SWT. Ketika dia masih hidup berjalan di atas muka bumi, Allah SWT telah
mewahyukan kepada Nabi SAW mengenai syurga yang Allah SWT telah sediakan untuk
Khadijah RA.
Allah SWT telah mengkaitkan kejayaan manusia
antara lelaki dan wanita hanya ada dalam agama yang sempurna, yaitu dengan iman
dan amal sholeh. Jadi dalam perkara ini Allah SWT telah samakan lelaki atau
wanita, orang ajam (bukan Arab) atau orang Arab, orang pemerintah ataupun
rakyat, semuanya apabila inginkan kejayaan di dunia dan akherat maka mereka
harus bawa agama dalam kehidupan mereka. Nanti Allah SWT akan memberikan kepada
mereka kehidupan yang baik, kebahagiaan di dalam kehidupan dunia. Dan juga Allah
SWT akan beri kejayaan kepada mereka di dalam kehidupan kekal abadi. Allah
SWTakan memberikan ganjaran pahala kepada mereka lebih baik daripada amalan
mereka sendiri ketika di dunia. Allah SWT memberikan kita hikmah-hikmah yang
Allah saja mengetahuinya.
Allah SWT telah memberikan satu tanggung jawab
dan tugas kepada kita yaitu berzikir dan bersyukur kepada-Nya. Maka sesiapa
diantara hamba-hamba-Nya baik dia lelaki ataupun wanita yang banyak berzikir
kepadaNya maka dia telah menunaikan tanggungjawabnya, yang asab itulah Allah
SWT menjadikan mereka. Maka siapa saja yang lebih banyak berzikir dan bersyukur
kepada Allah, dia adalah orang yang lebih dekat kepada Allah SWT. Sebaliknya
yang kurang berzikir dan bersyukur kepada Allah SWT, maka mereka akan jauh dari
Allah SWT. Harta benda yang ada disekeliling kita, anak pinak, makanan, pakaian,
rumah tangga, yang ada di sekeliling kita, ini sebenarnya datangnya dari Allah
SWT. Dan Allah berikan nikmat-nikmat ini kepada kita supaya kita bersyukur
kepadaNya. Melalui nikmat-nikmat ini kita dapat berzikir kepadaNya dan dapat
mensyukurinya untuk sampai kepada Allah. Ini merupakan perantaraan agar kita
bisa berzikir kepada Allah. Harta, kemewahan, kerja, dan sebagainya adalah
perantaraan agar kita bisa ingat dan bersyukur kepada Allah. Tapi hari ini
perantaraan-perantaraan ini telah melalaikan kita dari maksud yang sebenarnya.
Maksud sebenarnya adalah untuk kita berzikir dan bersyukur kepada Allah SWT.
Tetapi perkara-perkara ini telah melalaikan kita dari maksud yang sebenarnya.
Jika sekiranya perantaraan-perantaraan ini, wasilah-wasilah ini, mengganggu dan
melalaikan kita daripada maksud, maka ini akan menjadi tidak ada harganya dan
nilainya. Ini disebabkan wasilah atau perantaraan itu telah melalaikan kita dari
maksud asal yaitu bersyukur dan berzikir kepada Allah SWT.
Allah SWTyang mana telah memberikan
tanggungjawab kepada kita untuk berzikir dan bersyukur, kedua-dua perkara ini
ada saling berhubungan satu sama lain. Dan perkara ini adalah diperintahkan
kepada kita dan kepada umat-umat yang telah lalu. Kita ini adalah umat yang
ke-70. Sebelum kita telah berlalu 69 ummat. Allah SWTmenjadikan umat ini umat
yang terakhir dan umat yang mula-mula sekali akan dimasukkan Allah ke dalam
syurga. Dan satu kemuliaan yang telah Allah SWT telah beri kepada umat ini
selain dari yang tadi adalah Allah SWT telah menyamakan diantara lelaki dan
wanita dalam tanggung jawabnya sebagai Naib atau wakil Rasulullah SAW untuk
menyampaikan agama. Maka ini adalah tanggungjawab lelaki dan wanita
bersama-sama.
Allah SWT telah muliakan umat ini di dalam
Al-Qur’an sebagai “Choiru
Ummah”, Ummat yang terbaik. Ini adalah suatu kemuliaan yang Allah SWT beri
kepada umat ini. Tetapi kemuliaan ini akan kita dapat apabila kita menunaikan
tanggung jawab kita yaitu menyeru kepada ma’ruf, dan mencegah yang munkar. Maka
apabila umat ini bangun menunaikan tanggungjawab ini, baik itu laki-laki ataupun
wanita, maka mereka akan mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Inilah sebabnya
mereka dipanggil Allah sebagai umat terbaik dikalangan semua umat. Juga Allah
SWT berfirman bahwa lelaki yang mukmin dan wanita yang mukmin, mereka harus
saling membantu dalam menegakkan agama Allah. Mereka menyeru kepada yang
ma’ruf dan mencegah yang
mungkar. Dan juga Allah SWT akan meng-islahkan, memperbaiki zuriat, keturunan
kita, anak-anak kita, dengan asbab usaha agama ini. Maka penting kaum wanita
sama-sama bahu membahu dengan suami mereka dalam membuat usaha agama. Kaum
wanita harus memberi dukungan kepada suami dalam melakukan usaha agama. Nanti
Allah SWT akan memperkuat lagi suaminya dalam buat usaha agama.
Asbab dukungan istri, banyak orang yang akan
mendapat hidayah melalui suami mereka. Jika wanita telah memberi sumbangan,
tenaga, dan sama-sama membantu suaminya buat usaha agama, maka mereka akan
mendapatkan ganjaran dari Allah SWT, sama seperti ganjaran yang didapati suami
mereka tanpa mengurangkan sedikitpun ganjaran suami-suami mereka. Nanti asbab
kerja sama ini, Allah SWT akan memperbaiki zuriat mereka, keturunan mereka,
anak-anak mereka, sebagaimana Allah Ta’ala pelihara keluarga dan keturunan Ibrahim AS. Maka apabila wanita
sama-sama memberi sokongan, sumbangan, dan berusaha bersama-sama dengan lelaki,
maka dakwah lelaki akan menjadi kuat. Dakwahnya akan berkesan, karena setengah
iman lelaki adalah dari wanita. Setengah iman lelaki adalah isterinya sendiri.
Kalau isteri sudah memberi dukungan, memberi dorongan, dan mengambil bagian
bersama suami dalam menyempurnakan tanggung jawab usaha dakwah, maka Allah SWT
akan menjadikan dakwah suami menjadi lebih mantap dan lebih kuat. Jika tidak,
Allah akan jadikan kerja agama suami seperti orang yang pincang, yaitu dia tidak
dapat bergerak dan berjalan dengan baik. Dakwah suami menjadi tidak begitu kuat
dan tidak begitu mantap, walaupun dia seorang alim yang besar, seorang
da’i yang hebat, seorang
nabi sekalipun bahkan termasuk yang’ulul Azmi. Itupun apabila isterinya tidak sama-sama mengambil
bagian, tidak membantu dan menyokong, maka kekuatan dari kerja dakwahnya tidak
akan berkesan dan tidak akan sempurna. Contoh nabi Nuh AS. Dia telah berdakwah
di kalangan umatnya selama 950 tahun. Tapi isterinya tidak membantunya dalam
kerja agama, isterinya tidak menyokongnya, maka ini akan melemahkan kerja
mereka.
Dari seorang ibu, anak akan menyusui
benih-benih kesesatan dan benih-benih kekufuran. Asbab itu diantara anak-anak
Nuh AS, ada yang kufur kepada Allah SWT. Menurut Ulama anaknya Nuh AS,
Kan’an yang kufur kepada
Allah, lahir dari benih-benih yang membawa sifat durhaka kepada Allah SWT. Apa
sebabnya ? Ini karena mereka tidak sama-sama membantu suami mereka dalam
menjalankan usaha dakwah. Sehingga sebagian dari keturunan mereka akan menjadi
rusak. Sebaliknya wanita yang sholelah, wanita yang membantu suaminya, yang
sama-sama bahu membahu dalam menjalankan usaha dakwah dan kerja agama, maka
Allah SWT akan memelihara mereka. Allah SWT akan melahirkan anak-anak yang
sholeh, dari benih yang baik-baik. Seperti kisah Ibrahim AS dan Hajar R.ha.
Bagaimana kecintaaan dan sayangnya Ibrahim AS kepada isterinya dan kepada
anaknya Ismail AS yang masih bayil, namun Allah SWT telah memerintahkan Ibrahim
AS untuk menghantar isterinya ke Mekah di tanah yang tandus. Sehingga Allah SWT
gambarkan dalam Al-Qur’an
tempat itu sebagai lembah yang tidak ada tumbuh-tumbuhan, tidak ada air. Namun
asbab Hajar RA adalah seorang isteri yang taat dan patuh kepada suami, bersusah
payah dengan suaminya karena untuk agama, maka Allah telah jaga dan pelihara
Hajar RA di tempat yang tandus itu.
Maka dia tidak tanya mau dibawa kemana oleh
Nabi Ibrahim. Dia ikut saja bersama-sama. Apabila sampai ke Mekah, tempat yang
ditentukan Allah SWT, maka Nabi Ibrahim AS meninggalkan dua beranak dengan
sedikit bekalan, dengan sedikit air. Tidak ada apa-apa. Orangpun tidak ada,
tumbuhan tidak ada, kehidupanpun tidak ada. Cumaada asbab-asbab kematian di
sekeliling mereka. Maka apabila Ibrahim AS mencapaiuntanya untuk beredar, Maka
Hajar RA telah bertanya,’Wahai Ibrahim hendak kemana? Dia diam tak menjawab. Hajar RA tanya
lagi,”Mau kemana tinggalkan kami?”Itupun Nabi Ibrahim AS diam. Kali ketiga Hajar
RA tanya,” Apakah Allah SWT yangmemerintahkan untuk berbuat seperti ini?” Maka
Ibrahim menganggukkan kepala danmengatakan,”Iya.” Maka kata Hajar RA,”Kalau
begitu sekali-kali Allah SWT tidakakan mensia-siakan kami.” Maka daripada
mereka, orang yang berkorban, suami yangberkorban, isteri yang berkorban, anak
bayi yang tidak paham apa-apa telahberkorban untuk agama Allah SWT, maka Allah
SWT telah melahirkan dari mereka,zuriat-zuriat mereka orang-orang yang
baik-baik. Ibrahim AS adalah datuk kepadasemua nabi-nabi. Dan anaknya Ishak
telah melahirkan nabi-nabi bani israel. DanIsmail AS adalah datuk kepada nabi
kita Muhammad SAW. Yang mana satu nabi yangAllah SWT utuskan dan kesolehan
dunia, kebaikan dunia, keamanan dunia, datangdari agama yang dibawa Baginda SAW.
Firman Allah SWT,” Kamu berada, ikutlah,turutlah millah, bapak kamu, Ibrahim
AS.” Kita berada diatas millah, agama, caraNabi Ibrahim AS. Cuma yang berubah
hanya syariat saja, amalan yang dibawa untukdisempurnakan oleh Allah SWT kepada
Baginda SAW. Apa cara? Cara untuk agama, untuk datangnya agama ialah perlu pula
pengorbanan suami, pengorbanan isteri, pengorbanan anak-anak, maka agama akan
datang, daripada zuriat kita akan lahir manusia-manusia yang akan memberi
kemanfaatan kepada kita di dunia dan akherat.Allah SWT telah memerintahkan
Ibrahim As untuk membina ka’bah. Selesai membina Ka’bah dia mulai naik di atas bukit-bukit di sekeliling itu. Allah SWT
telah memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyeru. Maka ia telah menyeru. “Allah
SWT telah menyuruh membina Ka’abah disini. Allah SWT menyuruh kamu semua untuk melakukan haji.
Allah SWT telah menyampaikan suara Ibrahim Akepada semua manusia yang ada pada
masa itu, sehingga janin-janin yang ada dalamrahim ibu-ibu mereka, dan
arwah-arwah yang berada dalam arwah, semuanya telahAllah sampaikan suara Ibrahim
AS.
Maka Ibu-ibu yang dimuliakan Allah SWT, bahwa
Allah SWT tidak suka ada suatu perkara, sesuatu benda yang melalaikan
kitdaripada Allah SWT, yang mengganggu urusan kita untuk pengorbanan di jalan
Allah SWT. Lantaran itu Allah SWT telah perintahkan Nabi kita Muhammad
SAW,”Katakanlah wahai Muhammad, jika bapak-bapak kamu, anak-anak kamu,
isteri-isterikamu (suami-suami kamu), keluarga kamu, harta kamu, perniagaan
kamu, rumah yangkamu sayang, menyekat kamu, lebih kamu cinta daripada
mengorbankan daripadakeluar ke jalan Allah SWT dan berjihad di jalan Allah, kamu
tunggu, bahwa akandatang sesuatu dari Allah SWT, datang azab dari Allah SWT.
Sesungguhnya Allah SWT tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”
Maka ibu-ibu yangdimuliakan Allah SWT, disini ulama-ulama kata, bahwa ini
merupakan 8 utas taliyang mengikat manusia daripada berjuang di jalan Allah SWT.
Berjuang,membelanjakan harta mereka, masa mereka, diri mereka untuk agama Allah
SWT,membuat pengorbanan untuk Allah SWT. Sesiapa saja yang diikat oleh ke-8 tali
tadi atau salah satu dari tali-tali tadi maka mereka telahtidak mampu membuat
pengorbanan di jalan Allah SWT. Maka tergolong di kalangan orang-orang yang
fasik. Dan mereka tidak mendapat petunjuk daripada Allah SWT.
Allah SWT telah menyeru Baginda SAW,”
Berjihadlah kamu denganAl-Qur’an dengan jihad yang besar.” Ayat ini di dalam surah Al-Furqan. Dan
Al-Furqan diturunkan di Mekah. Di Mekah tidak ada apa peperangan. Jadi
membacaAL-Qur’an termasuk
salah satu dari jihad. Maka di dalam jihad, ada beberapaperkara yang berbeza di
antara lelaki dan wanita. Ada yang sama diantara lelakidan wanita. Yang sama
seperti lelaki perlu belajar iman dan agama, wanita jugaperlu belajar iman dan
agama. Dan jihad bermujahadah dengan diri dia, nafsu diadalam mempelajari agama,
dan mengamalkan agama. Dan begitu pula lelaki harusberada bersama-sama mereka,
maka sesama lelaki bila saja mereka berjumpa, makamereka menceritakan
perkara-perkara yang ada hubungannya dengan agama,perkara-perkara yang ada
hubungannya dengan akherat. Begitu juga wanita, apabiladatang kawan-kawannya
sesama wanita mereka membicarakan mengenai agama, mengenaikebesaran agama, dan
kepentingan-kepentingan agama dalam kehidupan. Maka denganini Allah SWT akan
menjadikan setiap daripada kita dai-da’i yang menyeru kepadaagama Allah SWT. Pelajaran-pelajaran iman
dapat kita pelajari dalam majelis taklim, halqah taklim yang kita buat di rumah
kita, atau taklim mingguan kita,ataupun orang lelaki bayan di balik tabir
seperti ini. Ini juga menunjukkan bahwa para wanita harus berhijab, harus
menutup semuanya dari kaum lelaki. Allah SWT telah memerintahkan ummul mukminin
supaya berhijab walaupun darisahabat-sahabat Rasulullah SAW. Maka jauh, jauh
sekali jika kita hendak menganggap atau menuduh bahwa ada sahabat-sahabat yang
mau melihat isteri-isteri Baginda SAW dengan pandangan yang serong. Walaupun
begitu, Allah SWT menyuruh ummul mukminin untuk berhijab dari sahabat
Rhum.
Tetapi kita hari ini terkesan dengan kehidupan
orang-orang kafir, yahudi dan nasrani, maka kita telahmeng ikut cara mereka.
Bagaimana kita dapat mewujudkan suasana? Maka bagi wanita ada medan usahanya,
dan bagi lelaki ada medan usahanya. Maka bagi wanita apabiladatang kawan-kawan
dia, ataupun bertemu kawan-kawan dia di rumah, maka diabercakap mengenai agama,
kebesaran Allah SWT, maka dia terhindar dalam majelis-majelis itu dari perkara
ghibah, mengumpat, dan sebagainya. Dan juga mereka usaha, bagi wanita yang
paling dekat sekali adalah anak-anaknya. Bagaimana dia dapat mendidik anak-anak
dia secara islam, secara agama. Kenapa?Karena ibu-ibu adalah ibu kepada mujahid.
Ibu kepada da’i adalah
bermula dari rumah mereka. Bagaimana mereka dapat mentarbiyah anak-anak mereka
dengan cara yang ditunjuk Allah SWT, cara agama. Dan juga ada beberapa perkara
yang berbeda diantara lelaki dan perempuan. Wanita dalam usaha jihad
menyampaikan agama Allah SWT akan dibincangkan sekarang.
kehidupan kita hari ini terkesan dengan
unsur-unsur luar, maka banyak wanita-wanita keluar dari rumah mereka tanpa ada
hajat. Mereka mula bergaul dengan lelaki, berdesak-desak dengan lelaki,.
Wanita-wanita atau isteri-isteri Rasulullah SAW adalah wanita-wanita di jaman
Nabi SAW diperintahkan untuk duduk dalam rumah. Maka mujahadah wanita, jihad
wanita, mereka harus berjihad nafsu mereka. Bagaimana mereka kembali duduk dalam
rumah. Karena keadaan-keadaan ini, Allah SWT menceritakan bagaimana Baginda SAW
apabila dia berisra dan miraj, bersama denga Jibrail AS, dan Allah SWT telah
gambarkan berbagai siksaan,diantaranya bahwa Nabi SAW telah dipertontonkan
seorang wanita yang digantung, diazab dengan digantung rambutnya. Maka Nabi SAW
telah bertanya,’Wahai
saudarakuJibrail, apakah dosa dia, apakah salah dia?” Maka kata Jibrail
AS,”Wanita ini keluar daripada rumah menzahirkan rambutnya kepada lelaki-lelaki
yang bukan mahramnya.” Walaupun banyak wanita berhaji, bersholat, berzakat,
tetapi sekiranya mereka melakukan jenis-jenis dosa yang sebegini, maka Allah SWT
akan mengazab mereka. Begitu pula Rasulullah SAW melawati seorang wanita yang
disiksa digantung dengan lidahnya. Maka Nabi SAW tanya,”Wahai saudaraku Jibrail,
apa kesalahannya?” Maka jawab Jibrail AS,” Dia adalah wanita yang menyakiti
suaminya dengan lidahnya dan menyakiti tetangganya dengan lidahnya.” Maka
bagaimana kita dapat memelihara lidah kita supaya jangan sampai menyakiti suami
kita dan tetangga kita.
Bahkan kewajiban kita bagaimana kita berada di
dalam rumah, memelihara diri kita. Wanita ini mahal disisi Allah SWT. Suatu
benda yang mahal. Bukan sesuatu yang murah, bukan seperti ubi kentang, siapapun
boleh tengok, siapapun boleh memilih. Bahkan dia ini suatu perkara yang mahal
macam berlian yang kita beli. Bukan semua orang boleh sentuh berlian kita.
Bahkan hanya tuan yang punya yang boleh sentuh. Maka ibu-ibu, mujahadah seorang
wanita, bagaimana dia mujahadah-kan diri dia, pahamkan diri dia supaya dia dapat
berada dalam rumah. Tugas dalam rumah bahwa dia mesti membimbing, membentuk
rijal-rijal, lelaki-lelaki daripada anak-anakdia menjadi mujahid, da’i yang besar. Dapat keluar ke seluruh
alam.
Begitu juga lelaki dia sibuk di luar, dakwah,
menyeru manusia kepada Allah SWT, dengan diatidak lupa tanggungjawab dia di
rumah, bagaimana mewujudkan halqah-halqah taklim, dirumah supaya isteri dan
anak-anak dia dapat dengar dasar-dasar iman,dapat mendengar kelebihan-kelebihan
alam. Maka dengan ini dapat membentuk satu suasana kerohanian, satu suasana
agama yang membawa mereka ke arah kejayaan. Sekiranya suami tidak ada di rumah,
maka isteri itu bertanggung jawab sama-sama untuk menghidupkan, mewujudkan
halqah-halqah taklim dengan istiqomah dalam rumah mereka.
Ada satu kisah yang berlaku di Yordan, Sekali
satu jamaah wanita masturat keluar ke satu rumah. Di rumah orang lama. Rumah ini
dia sewa. Ketika datang jamaah, kebetulan orang yang menyewakan rumahnya kepada
orang lama ini mengantar anaknya perempuan yang mengaji di Universiti. Dan dia
ini adalah wanita yang keluar rumah tak tutup aurat. Maka ketika anak perempuan
ini datang ke dalam rumah untuk mengambil sewa, maka wanita tadi panggil dia
duduk sama-sama dengar halqah taklim, dengan hadits, kemudian memotivasi dia,
maka terus dia menangis. Setelah mengambil sewa, anak gadis tadi balik ke
rumah,lalu dia menangis ke ibunya. Ibunya tanya,”Apa hal kamu ni?” Dia diam
saja. Ditanya diam saja. Kemudian dia menangis, sembahyang, menangis, bertobat
kepada Allah SWT, sampai pagi. Kemudian tertidur. Setelah bangun, ibunya
tanya,”Sekarang, pergi tak ke Universiti?” Anak gadis ini kata,”Bagaimana saya
mau pergi? Saya selama ini berada dalam kemurkaan Allah SWT.” Ibu dia macam dia
juga. Keluar tak tutup aurat. Terus ibunya kata,”Tak apa. Nanti kita pakai
purdah dan pergi ke Universiti.” Dia tak mau karena disana bergaul orang lelaki
dan wanita. Kata anak gadis ini bahwa dia tak akan keluar rumah kecuali
berpurdah. Maka ibunya pergi ke jemaah tanpa pakai hijab juga, dan cerita
mengenai anaknya bahwa setelah kembali dari jamaah ini menangis, dan menangis
hingga dia tak mau pergi universiti, dan dia sekarang tidak akan keluar kecuali
berpurdah. Jadi Kata ibunya,”Saya datang nak pinjam satu hijab dari pada kamu.”
Maka Ibunya pun balik ke rumah dengan membawa hijab. Sesampainya di rumah, dia
lihat anaknya tertidur, kemudian dikejut-kejutkan anaknya. Ternyata anaknya
telah meninggal dunia. Jadi ibu-ibu, inilah bertepatan dengan perkataan Nabi
SAW,”Demi zat yang nyawaku di tangannya ada diantara manusia bahwa mereka-mereka
beramal dengan amalan ahli neraka, dan tidak tinggallah diantara dia dan neraka
satu hasta maka takdir telah mendahuluinya, maka dia beramal dengan amalan ahli
surga maka dia dimasukkan Allah SWT ke dalam surga.” Maka budak perempuan tadi
yang selama ini berada dalam kemurkaan Allah SWT kemarahan Allah SWT, Allah
SWTmengurniakan kepadanya mati dalam keadaan beriman. Azam bahwa dia tidak akan
keluar dari rumahnya kecuali menutup aurat, Maka Allah maafkan dia. Semoga Allah
ampunkan dia, semoga Allah masukkan dia ke dalam surga.. Maka kita harus selalu
memberi perangsang, dorongan sesama kita supaya kita dapat menjaga
syariat-syariat Allah SWT dan kita dapat tasykil suami-suami kita untuk keluar
ke jalan Allah SWT, dan ibu-ibu dapat tasykil supaya kita dapat hidupkan halqah
taklim di rumah, dan juga dengan mensyuarat dengan pihak suami dan markas dapat
bentuk jemaah 3 tunai keluar di jalan Allah SWT. InsyaAllah.
Hassan Basri Rah.A, seorang muhadits yang
terkenal berkata, “Sekali saya berjalan di jalan-jalan Baghdad. Tiba-tiba satu
orang sedang menjual hamba sahaya yang dijual dengan harga 20 dinar. Tetapi kata
si penjual itu bahwa hamba sahaya ini penuh dengan kekurangan. Maka Hasan Basri
RAH menjadi heran lalu menengok wajah si hamba itu. Dan terlihat bahwa wajahnya
bersinar seperti bulan purnama. Maka dibelinya hamba itu, dan ditanyanya,”Apakah
kekuranganmu yang disebutkan orang itu tadi?” Kata si hamba tadi, “Hamba
berpuasa sepanjang hari,dan beribadah sepanjang malam.” Maka kata Hasan Basri
RAH,” Semoga Allah SWT memberikan kekurangan itu kepada kita.”
Khalid Bin Walid merupakan seorang pejuang
hebat. Pada saat menjelang meninggalnya, dia telah terbaring di rumah. Dan dia
merasa sedih luar biasa, karena kematiannya yang terjadi di tempat tidur dan
bukan di medan pertempuran. Di saat menjelang wafatnya, datang anak perempuannya
yang masih kecil, lalu menangis. Kata Khalid, “Jangan bersedih, kita minta
doakan supaya Allah SWTmenjadikan bapak kamu termasuk dalam ahli surga.” Lalu
anak perempuan kecilnya itu berkata,”Saya menangis bukan karena bapak saya akan
menjadi ahli surga atau ahli neraka. Saya menangis karena nanti jika saya
bermain-main dengan kawan-kawan lainnya, mereka akan mengatakan bahwa bapak kami
meninggal syahid dijalan Allah, sedangkan bapak kamu meninggal dunia di atas
tempat tidur di rumah.” AllahuAkbar!
Allah SWT menjadikan kebahagiaan, kemuliaan,
ketinggian, hanya pada agama. Apabila kita amalkan amalan agama sepenuhnya di
dalam kehidupan kita, walaupun kita tidak memiliki apa-apa di dunia ini, nanti
Allah SWT akan memberikan kemuliaan dan kesuksesan kepada kita. Karena Allah SWT
telah menjanjikan bahwa ketinggian dan kemuliaan hanya bisa di dapat dengan
mengamalkan amal-amal agama saja.
Seorang sahabiyah, Khanza R.ha, dari ke empat
anaknya, bapaknya, pamanya, telah pergi di jalan Allah SWT. Maka apabila
semuanya kembali dari medan pertempuran, telah diberitahu kepadanya bahwa
anak-anaknya telah gugur syahid di jalan Allah. Tetapi dia malah bertanya
keadaan Rasullullah SAW. Diberitahu lagi bahwa bapaknya juga telah syahid, dan
dia tetap bertanya, “Bagaimana dengan keadaan Rasulullah ?”. Lalu diberitahu
lagi pamannya telah syahid, dia tetap bertanya keadaan Rasulullah SAW. Begitu
melihat Rasullah SAW dia berkata, “Demi bapak dan ibuku, setiap aku melihat
Rasulullah SAW, maka semua kesusahan dan kesedihan menjadi hilang.”
Di dalam peperangan Uhud, ketika para sahabat
agak renggang dalam mengawal Rasulullah SAW, beliau telah diserang hingga jatuh.
Beliau SAW telah patah giginya dan di bagian pipi dekat telinga telah berdarah.
Sabda baginda SAW mahfum, “Tidaklah aku tampak di kiri dan kananku, kecuali aku
terlihat Ummu Amarah RA dengan pedangnya menghalangi musuh-musuh dari
mendekatiku.” Inilah semangat yang dimiliki para wanita dalam mempertahankan
agama Allah SWT. Seorang anak Ummu Amarah, bernama Habib RA, telah ditahan oleh
Musailamah yang mendakwahkan dirinya sebagai seorang nabi. Ketika itu Habib RA
ditanya oleh Musailamah, “Apakah kamu naik saksi bahwa aku ini Rasulullah?” Lalu
Habib RA menjawab, “Aku tidak mendengar.” Lalu ditanya lagi oleh Musailamah,
“Apakah kamu naik saksi bahwa Muhammad itu pesuruh Allah?” Jawab Habib RA, “Ya,
Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad
itu utusan Allah.” Kemudian Musailamah menyuruh pengawal-pengawalnya memotong
sedikit daripada tangan Habib RA, sehingga darah mengalir dari lukanya. Kemudian
Musailamah bertanya lagi, “Apakah kamu bersaksi bahwa aku ini Rasulullah?” Jawab
Habib RA,” Aku tidak mendengar.” Kemudian Musailamah bertanya lagi,”Apa kamu
bersaksi bahwa Muhammad itu pesuruh Allah?” Jawab Habib RA,” Ya, Aku bersaksi
bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu pesuruh
Allah.” Kemudian Musailamah menyuruh memotong sedikit lagi daging dari Habib RA.
Dan kembali dia bertanya dengan pertanyaan yang sama, dan lagi didapatinya
jawaban yang sama dari Habib RA. Begitu seterusnya, daging Habib RA dipotong
sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya dia mati karena kehabisan darah. Kabar
tersebut disampaikan kepada Ummu Amarah R.ha, dan dia telah begitu gembira
sekali mendengar berita tersebut, bukannya sedih. Katanya, “Untuk hari inilah,
aku telah menyusui dia. Untuk hari inilah, aku telah menyusui dia, yaitu untuk
syahid di Jalan Allah SWT, dan aku hanya mengharapkan ganjaran dari Allah
SWT.”
Ada seorang wanita datang berhijrah ke Madinah
dengan seorang anaknya. Anaknya telah diletakkan di suffah, dan ibunya berada di
rumah seorang sahabiyah. Maka pada suatu hari anaknya telah meninggal dunia.
Para sahabat telah mengurus jenazahnya, dan pergi kepada Rasulullah SAW untuk
meminta beliau untuk mensholati jenazah tersebut. Rasulullah SAW bertanya,
“Apakah kalian telah memberitahu ibunya?” Kata para sahabat, “Tidak, ya
Rasulullah.” Rasulullah SAW menyuruh para sahabat untuk memberitahu ibunya. Lali
ibu anak itu kemudian datang, dan duduk di samping jenazah anaknya seraya
berdoa, “Ya Allah, aku telah datang karena cintaku kepadaMu dan cintaku kepada
RasulMu. Aku telah meninggalkan berhala, karena aku tidak memerlukan mereka.
Maka janganlah Engkau malukan aku terhadap musuh-musuhku, karena nanti mereka
menganggap kematian anakku adalah karena kemarahan berhala-berhala akibat aku
pindah kepada agamaMu.” Belum sempat selesai doa sang Ibu, Allah SWT telah
mengembalikan ruh anaknya, sehingga hidup kembali. Dan dia terus hidup hingga
wafatnya Rasulullah SAW, wafatnya Umar RA, dan hingga wafat ibunya
sendiri.
Fikir mereka siang dan malam adalah bagaimana
mereka dan ummat seluruh alam bisa selamat dari azab Allah, selamat dari siksa
akhirat nanti. Inilah adalah fikir mereka siang dan malam. Mereka menggunakan
semua kemampuan dan kebolehan mereka untuk fikir bagaimana agar selamat dari
azab Allah SWT itu. Tetapi sedihnya kita pada hari ini, kita fikir bagaimana
agar bisa mendapat harta-harta dunia dan nikmat-nikmatnya. Allah SWT sebenarnya
telah menentukan bagian-bagian kita di dunia. Tetapi untuk di akhirat, Allah SWT
tidak memberi jaminan kepada siapapun. Untuk itulah, para sahabat RA siang dan
malam senantiasa berfikir bagaimana memperbaiki kehidupan dunia dan akhirat
untuk selamat dari azab Allah SWT. Andai kata ada air di depan mereka, maka
mereka akan berfikir bahwa air ini telah ditentukan oleh Allah SWT untuk
pemiliknya. Sesungguhnya jika air ini telah di tetapkan Allah SWT untuk kita,
maka kita tidak akan meninggalkan dunia ini sebelum kita meminum air itu. Tetapi
Allah SWT telah memberikan sifat-sifat tamak, sehingga seseorang menjadi ingin
mendapatkan sesuatu dengan berbagai cara, walaupun itu dengan kekerasan. Tapi
para sahabat mereka yakin bahwa segala sesuatu telah dibagi-bagikan oleh Allah
SWT, jika Allah telah tentukan bagian untuknya, pasti dan pasti akan datang
kepadanya.
Para sahabat RA, mereka menyibukkan diri
mereka siang dan malam untuk fikir bagaimana terselamat dari Azab Allah SWT di
akhirat kelak. Seorang sahabat balik ke rumahnya dan di dapatinya tidak ada
makanan. Kemudian dia mengatakan akan jumpa Rasulullah SAW meminta sedikit
makanan. Isterinya berkata, “Tidakkah abang malu meminta kepada Rasulullah SAW ?
Lebih baik abang ambil wudhu dan sholat dua rakaat di masjid, sayapun akan
melakukannya juga di rumah.” Maka sahabat ini telah pergi dan melakukan sholat
hajat. Setelah dia kembali dan bertanya kepada isterinya apakah sudah ada
makanan, maka istrinya menjawab, “belum ada”. Dia merasa mungkin ada dari
sholatnya yang tidak betul. Dia kemudian kembali berwudhu dan pergi sholat lagi.
Demikian yang dilakukan sahabat berkali-kali, hingga saat dia pulang ke rumah,
tahu-tahu isterinya sudah sedang sibuk memenuhi semua wadah-wadah di rumah untuk
menampung gandum yang keluar dengan sendirinya dari kisaran gandum. Begitu
diangkat, maka berhentilah kisaran gandum itu. Keesokan harinya, sahabat itu
datang bercerita kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW berkata mahfum,
“Jika tidak di angkat tutup pengisar itu, maka gandummu itu akan keluar hingga
hari kiamat.” Allahu Akbar!
Saseorang berkebangsaan Amerika baru masuk
Islam ikut bersama rombongan. Saat jemaah ini keluar ke Amerika, si mualaf itu
diminta bayan. Lalu orang mualaf Amerika ini bertanya, “Bayan tentang apa?” Kata
orang-orang bayanlah tentang kebesaran langit, bumi, dan sebagainya. Kemudian si
mualaf ini bayan dan dia mengatakan, “Amerika lebih besar dari Aljazair.” Lalu
kata Maulana Faruq (sekarang mufti di Mekah), “Hai anakku, di surga itu ada satu
mahligai yang Allah buat pintunya dari maghatir. Dan dari satu pintu ke pintu
lainnya luasnya seperti langit dan bumi. Amerika itu besarnya seperti bilik air
dalam bilik itu saja. Allahu Akbar!”
Wanita-wanita yang sholehah yang taat pada
perintah Allah SWT, ikut sunnah nabi SAW, amalkan agama dalam kehidupan mereka,
maka mereka akan menjadi pemimpin dari bidadari-bidadari. Mereka lebih cantik
beribu kali dari bidadari yang tercantik, yang Allah SWT sediakan bagi penduduk
surga. Maka Rasulullah SAW pada saat mi’raj dengan roh dan tubuhnya sampai ke suatu mahligai yang sangat
besar, yang tingginya 120 km. Bila naik keretapun akan menjadi letih. Maka di
hadapan beliau SAW ada satu bidadari yang sangat cantik, memakai pakaian
berwarna hijau. Maka Nabi SAW bertanya,”Untuk siapa mahligai ini?” Kata bidadari
tadi,” Untuk seorang pemuda Quraisy.” Maka Nabi SAW menyangka itu adalah
dirinya. Ketika Nabi SAW hendak masuk ke dalamnya. Maka Rasulullah SAW ditahan
di depan pintu, dan di katakan bahwa itu untuk Umar RA. Maka Nabi SAW
menceritakannya kepada Umar RA, “Tiadalah yang mencegah aku dari memasuki
mahligai itu, kecuali aku teringat akan sifat cemburumu.” Maka Umar RA menangis,
dan berkata, “Wahai Rasulullah apakah aku cemburu kepadamu ?” Kemudian
Rasulullah SAW memegang tangan Ali RA dan mengguncangkannya, lalu berkata,
“Wahai Ali tidakkah kamu suka jika mahligaimu berhadapan dengan mahligaiku di
surga kelak?” Kemudian nabi SAW berkata kepada cucunya, “Wahai Hasan dan Husain,
kamu adalah pemimpin para pemuda sholeh di dalam surga.” Kemudian Nabi SAW
berkata kepada Fatimah R.ha, “Wahai Fatimah, kamu adalah pemimpin para wanita
sholeh dalam surga.” Di dalam surga ada satu bilik yang terbuat dari perak. Dan
di dalamnya ada 1000 kasur, lalu tiap-tiap kasur ada seribu hamparan. Dan di
antara hamparan itu ada sungai yang mengalir. Inilah tempat yang Allah beri
kepada waliullah, manusia-manusia yang taat kepada Allah SWT bersama dengan
isterinya.
Kita di dunia ini yang besar, di manapun kita
cari istana, dibawahnya tidak akan ada sungai hanya longkang-longkang saja yang
mengalir. Kita di surga nanti tidak perlu memasak karena apa saja yang kita
inginkan akan datang. Ingin buah tinggal petik, mau buah anggur tinggal petik
juga dari dahan yang sama. Dari pohon yang sama dapat mengeluarkan beraneka buah
yang berbeda. Makan sebanyak apapun tidak perlu buang hajat, cukup bersendawa
saja. Sekali sendawa maka akan harumlah seluruh isi surga dengan bau kasturi.
Dan di dalam surga, hamba-hamba Allah yang bertakwa bersama isterinya yang
sholelah mereka akan pergi berjalan-jalan di surga seperti halnya orang-orang
dunia jalan-jalan tamasya.
Ketika datang burung kepada mereka, lalu
berkata,”Makanlah aku.” Sehingga sebelah sayapnya boleh digoreng, sebelah
sayapnya lagi dibuat yang lain. Setelah mereka makan, tulang-tulangnya dibuang.
Begitu tulangnya dibuang, tulang itu kembali menjadi burung yang kemudian
terbang dan berzikir kembali kepada Allah SWT. Itulah ganjaran yang akan Allah
SWT berikan bagi lelaki dan wanita yang taat. Maka inilah yang kita harapkan
agar setiap wanita mau merenungkan untuk keluar dijalan Allah SWT. Belajar iman
dan amal ini hanya bisa diperoleh kalau kita keluar di jalan Allah SWT dengan
pengorbanan. Insya Allah