Di sebuah hutan, seekor rusa sedang berada di
tepi sebuah kolam yang jernih airnya. Sambil meminum airnya ia bercermin di
kejernihan kolam itu. Ia memandangi sekujur tubuhnya. Ia berfikir betapa bagus
bentuk tubuhnya dengan tanduknya yang bercabang indah namun sayang kakinya
kecil. Ia fikir keberadaan kakinya yang kecil ini tidak serasi dengan potongan
tubuhnya yang atletis dan tanduknya yang bercabang indah itu. Timbul prasangka
buruk dalam dirinya: Allah tidak adill Mengapa menciptakan tubuhku yang bagus,
tandukku yang indah tapi kakiku kecil seperti ini!
Pada saat berfikir demikian, tiba-tiba
datanglah Seekor harimau lapar mendekatinya dan bersiap menerkamnya. Sang rusa
kaget dan dengan segera kabur melarikan din. Harimau mengejar. Maka terjadilah
kejar-kejaran di dalam hutan itu. Dengan kakinya yang kecil, sang rusa jauh
meninggalkan harimau. Sambil berlari, sang rusa berfikir, “Untung kakiku ini
kecil, bagaimana kalau kakiku besar, tentu aku akan dengan mudah dikejar dan
dilahap harimau itu.” Pada saat kejar-kejaran terjadi dan sang rusa berlari
dengan cepat meninggalkan harimau di belakangnya, ia memasuki hutan yang banyak
sekali akar-akar pohon menjuntai dan berdaun lebat, saat harimau berhasil
mengejar rusa dan mendekatinya, sang rusa melompat ke dalam rerimbunan pepohonan
tadi tapi pada saat melompat tiba-tiba... hup! Tanduknya yang bercabang
menyangkut pada akar-akar pohon yang menjuntai tadi. Wah celaka
Akhirnya... dengan tenang dan senyum
kemenangan harimau datang mendekat dan dengan mudahnya menerkam rusa serta
memangsanya. Sebuah episode yangtragis bag-i sang rusa
!!!.
Yah sang rusa telah salah sangka. Kakinya yang
kecil dan membuatnya rendah din ternyata malah bermanfaat dan menyelamatkannya
dan kejaran harimau sedangkan tanduknya yang indah bercabang dan menjadi
kebanggaannya malah justru mencelakakannya, tersangkut pada akar
pohon.
Kaki rusa ibarat amal-amal shalih untuk bekal
akhirat yang seolah-olah tampak kecil (tidak penting) untuk kehidupan setelah
kematian. Padahal setelah manusia terbaring sendirian di dalam kubur itu, amalan
shalat, sedekah, shaum, dzikir, zakat, haji, jihad, menuntut ilmu dun
da’wahlah yang ternyata akan
menemarii dan menyelamatkan manusia di kehidupan hakiki dan abadi. Sementara
tanduk rusa ibarat dunia dan perhiasannya yang han mi begitu dibanggakan,
diusahakan dengan sekuat tenaga sampai manusia melupakan hari pertemuan dengan
Rabbnya ternyata malah mencelakakannya. Manusia terlena dan tertipu oleh dunia
sehingga melupakan bekal dan usaha yang sesungguhnya menuju kampung akhirat.
Sampai akhirnya perhiasan dunia (harta, pangkat dan jabatan) tadi ditinggalkan
oleh manusia ketika ajal datang menjemput, tanpa kompromi dan tanpa basa-basi,
innalillahi wa inna ilaihi rooji’uun !.