Perhatikan ayam!
Seekor ayam yang mendatangi panggilan tuannya
maka akan dimudahkan rezekinya. Jika tuannya memanggil dan si Ayam bergegas
mendatangi panggilan tuannya maka dengan senang hati tuannya memberikan makanan,
menaburkan beras atau apa saja untuk menyenangkan ayamnya. Apalagi jika tuannya
memanggil ayam itu sampai lima kali sehari dan si ayam dengan penuh kepatuhan
bergegas mendatangi panggilannya, maka tuannya akan bertambah sayang padanya dan
bahkan mau memberikan bonus tambahan makanan bagi si ayam kesayangannnya
sehingga makanan untuk si ayam mi spesial disuapkan melalui tangan tuannya
sendiri.
Berbeda dengan ayam yang ketika dipanggil
tidak pernah datang atau kalau dipanggil datang dengan bermalas-malasan, maka
tuannya hanya akan memberikan jatah makan sambil dilempar sehingga berserakan di
mana-mana, menjadi bahan rebutan hewan lain (misalnya bebek atau burung). Rezeki
yang diterima si ayam taat dan siayam malas ternyata berbeda. Si ayam taat
mendapat rezekinya secara utuh sedangkan si ayam malas mendapat rezeki sebagian
saja.
Begitulah perumpamaan sikap seorang muslim
ketika dipanggil oleh Allah Swt. untuk shalat lima waktu melalui panggilan
adzan. Bila ia datang bergegas dengan kepatuhan yang total kepada tuannya (Allah
Swt.) maka Allah Swt. akan sangat senang dan sayang kepadanya dan karenanya Dia
akan memudahkan rezekinya. Tetapi jika sebaliknya bersikap seperti si ayam
malas, maka Allah Swt. pun akan “malas-malasan” dalam memberikan rezeki dan
mencurahkan kasih sayang kepadanya.