Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Saturday, December 10, 2011

Tamsil "Kaca Mata Kuda"

Dalam kerja dawah hendaklah seperti kuda (delman) memakai kaca mata. Dia bergerak lurus ke depan. Visi dan misi hidupnya sudah mantap dan teguh. Menatap ke depan ke arah tujuan yang diarahkan kusirnya. Sang kuda tidak mau dan tidak “berani” melirik ke sana ke man. Sang kuda sudah tidak terkesan dengan suasana dan keadaan di Sekitarnya. Walaupun di sampingnya ada iring-iringan kendaraan presiden, ada mobil bupati atau ada wanita cantik dan segala perhiasan di toko-toko sepanjang jalan yang dilewatinya, sang kuda tidak perduli. Baginya saat mi adalah berjalan ke depan sesuai arahan dan kendali sang kusir.

Inilah permisalan dan hakekat istikhlas. Seorang dai sejati sudah tidak mau melirik usaha lain selain dawah. Sudah memasang “kaca mata kuda” untuk terus bergerak menuju tangga pengorbanan yang telah dilampaui para sahabat r. arzhum.. Terus maju dalam upaya menebar manfaat sebanyak-banyaknya untuk ummat. Kemilau dunia, godaan serta fitnah yang disemburkannya sudah tidak bisa mengusik keyakinan shahih yang sudah terpatri dan mendarah daging dalam dirinya. Sang kuda telah begitu banyak memberikan pelajaran baginya. Dawah sudah menjadi final choice (pilihan terakhir) dalam agenda hidupnya.