Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Saturday, December 10, 2011

Tamsil "Falsafah Anak Kecil"

Jangan pernah malu belajar dan perilaku anak kecil! Jika antara dua orang anak kecil yang sedang bermain layang-layang bertengkar, saat bertengkar atau bahkan sampai berkelahi mereka seperti musuh bebuyutan, didahului saling mengejek kemudian mereka saling cakar, saling memukul dan saling tendang. Sepuluh menit kemudian mereka sudah berdamai lagi, bermain layang-layang lagi dan bersenda gurau seolah-olah mereka sudah melupakan peristiwa pertengkaran dan perkelahian tadi.

Bagaimana dengan kita, .orang dewasa? Hanya garagara berbeda pendapat saja sampai bermusuhan tujuh turunan! Gara-gara persoalan sepele menjadi “keluar” dan usaha dawah. Hanya gara-gara “perang tertib” menjadi pecah hati dan menularkan perpecahan itu kepada orang lain. Akibatnya keagungan agama dan usaha agama tertutupi oleh sikap kita yang sudah dewasa tapi masih bersifat “ke-kanak-kanakan”.

Pelajari lagi perilaku anak kecil yang lainnya. Anakanak kecil umumnya bersikap “sok akrab” (gampang kenal). Kalau mereka kita ajak berkunjung ke rumah seseorang dan kita tinggal selama satu jam misalnya, maka dalam waktu sesingkat itu mereka sudah mempunyai teman bermain di daerah itu.

Falsafah ini bisa diambil ibrah (pelajaran) oleh orang dewasa bahwa untuk kepentingan dawah illallah seorang dai harus mempunyai keterampilan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik. Sebaiknya pelajaran terbaik dari sikap “mudah akrab” dan perilaku anak kecil tadi, kita gunakan dalam rangka mengajak orang untuk mengamalkan agama dan mengusahakan agama (khuruj fli sabilillab). Dasar anak kecil, kepolosan dan keluguannya menyiratkan banyak akal dan hampa dan dosa!