Kalau kita akan pergi rekreasi misalnya ke
DUFAN (Dunia Fantasi) di Jakarta, maka jauh-jauh han sebelum keberangkatan kita
sudah mempersiapkan din. Menghitung perbekalan, menyiapkan makanan untuk
diperjalanan dan makanan untuk di tempat tujuan. Pendek kata begitu sibuk
persiapan yang kita lakukan untuk pergi rekreasi nanti.
Singkat cenita han “H” kebenangkatan rekreasi
pun tiba. Dengan suka cita ia membawa perbekalan makanan yang banyak dan
berangkat naik bis bersama rombongan. Namun sayang, dalam perjalanan itu ia
mabuk perjalanan dan muntah-muntah. Makanan yang tadi dibawa jadi tidak
termakan. Persiapan yang sudah dilakukan berhari-hari bahkan berminggu-minggu
menjadi berantakan gara-gara mabuk di perjalanan yang hanya satu han itu.
Rencana yang sudah dipersiapkan seama berbulan-bulan itu menjadi terganggu
gara-gara musibah satu han. Akhirnya sesampainya di DUFAN pun tidak banyak yang
bisa ia lakukan. Kepalanya masih terasa pusing, perutnya mual-mual dan badannya
terasa tidak enak. Rusaklah sudah impian indah menikmati rekreasi bersama
keluarga di DUFAN itu. Makanan yang sudah ia siapkan tidak menerbitkan
seleratisnya karena memang ia sedang sakit. Yang ada dalam benaknya sekarang
ialah bagaimana supaya cepat pulang kerumah. Berfikir demikian pun masih
membuatnya stress juga, bagaimana kalau nanti dalam perjalanan pulang kerumah
mabuk lagi, iiih ... ngeriiii!!
Itulah kenikmatan dunia, diusahakan siang dan
malam eh.... pada saat meninggal hasil usaha yang kita lakukan tidak bisa
menolong kita dalam menghadapi dahsyatnya sakaratul maut. Perencanaan dan
angan-angan panjang manusia tentang masa depan dunia kandas saat ajal menjemput.
Padahal rumah masa depan akhirat (kubur) belum dipersiapkan!!