Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Saturday, December 10, 2011

Tamsil "Pak Polisi"

Pak polisi mempunyai tugas dan kewajiban. Polisi lalu lintas misalnya. Ia mempunyai kewajiban berseragam polisi, menghadiri upacara, mengisi absen kerja mematuhi aturan main perpolisian. Tugas seorang polisi lalu lintas adalah mengatur lalu lintas di jalan raya. Apabila tugas dan kewajiban sebagai polisi lalu lintas itu dilaksanakan dengan baik maka setiap akhir bulan polisi itu menerima gaji dari pemerintah.

Bayangkan jika seorang polisi lalu lintas hanya melaksanakan kewajiban saja atau tugas saja. Misalnya ia berseragam, upacara ke kantor mengisi absen tetapi tidak bertugas di jalan raya untuk mengatur lalu lintas maka keadaan lalu lintas akan semrawut dan kacau balau. Begiru juga apabila seorang polisi lalu lintas melaksanakan tugas tetapi meninggalkan kewajibannya. Ia mengatur lalu lintas tanpa memakai seragam polisi, tidak membawa peluit dan atribut perlengkapan lainnya maka para pengguna jalan pun tidak akan ada yang mau menggubrisnya, malah mungkin disangka sebagai orang gila. Sudah begitu, di akhir bulan ia tidak akan mendapat gaji karena telah indisiplirier (melanggar disiplin korp polisi lalu lintas).

Begitupun umat Islam dilahirkan ke dunia ini memiliki kewajiban dan tugas. Kewajibannya adalah menghamba (ibadah) kepada Allah s.w.t. dan tugasnya adalah dawah ilallaah (mengajak orang kepada Allah s.w.t.). Jika kewajiban dan tugas ini dilaksanakan dengan baik, maka kehidupannya akan bahagia dan beruntung. Gaji dan pahala yang telah dipersiapkan oleh Allah s.w.t. sangatlah besar terutama di akhirat kelak. Sebaliknya jika hanya melaksanakan kewajiban saja misalnya hanya ibadah tanpa mau melaksanakan tugas dawah maka yang akan timbul adalah merasa shalih sendiri, tidak mau tahu nasib orang lain apalagi memikirkannya dan agama lambat laun akan mati karena tidak ada yang menyebarkannya. Sebaliknya apabila hanya dawah tanpa didukung ibadah yang kuat maka dawah yang dilakukannya hanyalah main-main, ngawur dan tanpa arah.