Suatu hari Ibu Ikan memberikan nasehat kepada
anak-anaknya, “Wahai anak-anakku, didorong rasa sayang ibu kepada kalian, ibu
pesan seandainya ada benda melengkung dan logam (kail) berisi makanan atau
cacing (umpan) kesukaan kalian tolong jangan kalian makan. Itu sangat berbahaya!
Jika kalian memakannya maka logam lengkung tadi akan menjerat tenggorokan
kalian. Kemudian kalian akan ditariknya ke darat. Jika hal itu terjadi ibu sudah
tidak bisa menolong kalian lagi. Mulai saat itu kehidupan kalian akan tersiksa.
Kalian akan bertemu dengan makhluk raksasa bernama manusia. Manusia itu akan
membunuhmu kemudian menguliti sirip-siripmu dengan pisau, membedah perutmu
kemudian mengeluarkan isi perutmu. Setelah itu kalian akan diberi bumbu-bumbu
dan dimasukkan ke dalam wajan berisi minyak yang mendidih. Tubuh kalian akan
digoreng di dalamnya. Kalian akan menggelepar dan sangat tersiksa. Camkanlah
nasehat Ibu ini !“
Begitulah manusia, jika tidak mengikuti
nasehat Nabinya yang merupakan utusan Allah Swt., maka akan mengalami kehidupan
yang sengsara dan menderita terutama di akhirat nanti. Pancingan dunia yang
mempesona dengan umpan-umpan harta, pangkat dan jabatan jika tidak digunakan
dengan cara agama (sesuai petunjuk Allah Swt. dan contoh Rasul-Nya) atau
digunakan untuk agama, maka pancingan dunia tadi akan membuat manusia terjerat
penderitaan abadi tiada akhir. Manusia akan menggelepar, meregang sakit tak
terperi dan tersiksa dalam dahsyatnya adzab neraka. Penyesalan saat itu sudah
tidak ada artinya. Air mata sekalipun darah sudah tidak berguna sama sekali.
“Wahai manusia dengarkanlah nasehat Nabimu!!!”