Lihatlah air! Pelajarilah air! hergurulah pada
air! Air senantiasa mengalir (bergerak) yang dengan pergerakannya menjadikannya
suci dan mensucikan untuk thaharoh (bersuci). Dalam pergerakannya air selalu
mencari tempat yang rendah (dalam hidupnya selalu tawadhu dan berkaca pada
kehidupan orang yang berada di bawahnya). Jangan sekali-kali menghambat
pergerakan air karena jika air menggenang ia akan menjadi sumber penyakit,
menjadi tidak suci untuk digunakan bersuci, menyebarkan bau busuk dan merusak
struktur tanah yang digenanginya. Air bergerak menuu lautan. Dan sungai atau
selokan mana pun asal air mengalir, ujung-ujungnya akan menuju lautan, bergabung
dengan kekuatan jamaahnya di lautan. Walau dalam perjalanannya air terhambat
batu, sementara air akan mencoba melewatinya sekalipun sementara waktu berpencar
dengan teman-temannya tapi kemudian akan berpadu kembali sebagai kekuatan
baru.
Jika air menempati sebuah wadah atau apa saja,
ia akan mengisinya sama rata, penuh keadilan. Dalam pergerakannya, air
senantiasa mencari celah untuk menerobos, tidak pernah putus asa. Kekuatan air
jika sengaja dibendung oleh manusia mampu menjadi sumber tenaga listrik, irigasi
dan bermacarn kegunaan lainnya. Falsafah air memang bergerak dan bergerak.
Selama ia bergerak maka akan rnendatangkan banyak manfaat. Selama bergerak
dengan kekuatan jamaah maka ia menjelma menjadi satu kekuatan dahsyat sebagamana
air di bendungan atau to- pan badai di lautan! Sebaliknya jika air berhenti
bergerak, diam stagnarl (mandeg) maka menjadi penyebab datang— nya penyakit. Jika ummat bergerak
secara ijtima’i dalam
da’wah ke seluruh alam maka
Islam sebagai satu kekuatan hidup (the power of life) kembali akan diamalkan
oleh kaurn muslimin, menjadi kekuatan perubah bagi wajah dunia sehingga
orang-orang kafir ketika berhadapan dengannya hanya rnempunyai dua pilihan:
diberikan hidayah oleh Allah Swt. untuk masuk Islam
atau dihancurkan oleh-Nya.