Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Friday, December 9, 2011

Tamsil "Naik Helikopter"

Ikut belajar dawah (khuruj fii sabilillah) seperti yang banyak yang dilakukan jamaah tabligh adalah sarana yang efektif untuk perbaikan diri (ishlahun nafs). Jika beruntung dipilih oleh Allah s.w.t. untuk khuruj (keluar) 3 hari ibarat kita memandang keadaan rumah kita. Akan sangat sulit jika ingin mengetahui kondisi rumab kita yang bocor, miring, catnya mengelupas dan lain sebagainya. kalau kita hanya berdiam diri di dalam rumah saja. Kita baru merasa yakin bahwa rumah kita selama ini bocor, miring dan banyak kerusakannya jika kita berada di luar rumah, Khuruj 3 hari baru belajar sadar diri dan risau umat dan keluarga.

Bila kita mampu khuruj 40 hari diibaratkan seperti kita naik pohon kelapa. Dan puncak pohon kita bisa memandang rumah-rumah di satu kampung. Akan timbul kerisauan agama dalam diri kita bahwa ternyata ada tugas besar dan mulia yang harus kita ambil. Timbul kekuatan dan semangat (jasbah) untuk menghidupkan kampung kita dengan 5 amal masjid (maqami). Kesempurnaan lima amal maqami menjadi solusi terpenting di kampung kita. Silaturahmi harian dan jaulah (berkeliling) dalam se pekan akan mampu membereskan kesalahpahaman penduduk kampung terhadap usaha agama. Khuruj 3 hari per bulan dari masjid kampung kita sebagai sarana membentuk dan mengasah fakir dan risau umat bagi anggota kampung kita. Khuruj 40 hari membentuk kesadaran bahwa kita terlahir sebagai dai, penerus kerja Nabi meskipun hal ini tidak pernah kita minta kepada Allah Taala.

Kemudian tangga pengorbanan kembali ditingkatkan. Kita khuruj 4 bulan diibaratkan kita naik helikopter. Cara pandang dan bentuk fikir dan risau kita akan lain jika kita mengikuti dengan sungguh-sungguh program khuruj 4 bulan mi. Seperti berada di helikopter yang sedang terbang di angkasa, maka kita akan mampu melihat keadaan kampung-kampung dalam skala wilayah yang lebih luas. Dengan sendirinya akan terbentuk kesadaran setelah memotret kehidupan dan keadaan umat di berbagai kampung. Bagaimana hari ini umat terpecah-pecah gara-gara politik, umat terkotak-kotak gara-gara berbeda bendera partai. Kemungkaran dan kemaksiatan dipertontonkan. Setiap hari kejahatan dan kezhaliman terdengar akrab di telinga kita. Kondisi umat seperti ini jika disikapi dengan kacamata agama akan membentuk karakter dai yang handal, teguh, sabar dan ulet, penuh kasih sayang pada umat dan siap berkorban apa pun dan kapan pun demi agama. Maka sebagaimana Allah s.w.t. mulai meniupkan ruh kehidupan pada jasad kita saat usia 4 bulan dalam rahim ibu, dengan khuruj 4 bulan mi pun Allah s.w.t. akan meniupkan ruh iman kepada kita, insya Allah !!