Ikut belajar da’wah (khuruj fii sabilillah) seperti yang
banyak yang dilakukan jama’ah tabligh adalah sarana yang efektif untuk perbaikan diri
(ishlahun nafs). Jika beruntung dipilih oleh Allah s.w.t. untuk khuruj (keluar)
3 hari ibarat kita memandang keadaan rumah kita. Akan sangat sulit jika ingin
mengetahui kondisi rumab kita yang bocor, miring, catnya mengelupas dan lain
sebagainya. kalau kita hanya berdiam diri di dalam rumah saja. Kita baru merasa
yakin bahwa rumah kita selama ini bocor, miring dan banyak kerusakannya jika
kita berada di luar rumah, Khuruj 3 hari baru belajar sadar diri dan risau umat
dan keluarga.
Bila kita mampu khuruj 40 hari diibaratkan
seperti kita naik pohon kelapa. Dan puncak pohon kita bisa memandang rumah-rumah
di satu kampung. Akan timbul kerisauan agama dalam diri kita bahwa ternyata ada
tugas besar dan mulia yang harus kita ambil. Timbul kekuatan dan semangat
(jasbah) untuk menghidupkan kampung kita dengan 5 amal masjid (maqami).
Kesempurnaan lima amal maqami menjadi solusi terpenting di kampung kita.
Silaturahmi harian dan jaulah (berkeliling) dalam se pekan akan mampu
membereskan kesalahpahaman penduduk kampung terhadap usaha agama. Khuruj 3 hari
per bulan dari masjid kampung kita sebagai sarana membentuk dan mengasah fakir
dan risau umat bagi anggota kampung kita. Khuruj 40 hari membentuk kesadaran
bahwa kita terlahir sebagai da’i, penerus kerja Nabi meskipun hal ini tidak pernah kita minta
kepada Allah Ta’ala.
Kemudian tangga pengorbanan kembali
ditingkatkan. Kita khuruj 4 bulan diibaratkan kita naik helikopter. Cara pandang
dan bentuk fikir dan risau kita akan lain jika kita mengikuti dengan
sungguh-sungguh program khuruj 4 bulan mi. Seperti berada di helikopter yang
sedang terbang di angkasa, maka kita akan mampu melihat keadaan kampung-kampung
dalam skala wilayah yang lebih luas. Dengan sendirinya akan terbentuk kesadaran
setelah memotret kehidupan dan keadaan umat di berbagai kampung. Bagaimana hari
ini umat terpecah-pecah gara-gara politik, umat terkotak-kotak gara-gara berbeda
bendera partai. Kemungkaran dan kemaksiatan dipertontonkan. Setiap hari
kejahatan dan kezhaliman terdengar akrab di telinga kita. Kondisi umat seperti
ini jika disikapi dengan kacamata agama akan membentuk karakter da’i yang handal, teguh, sabar dan ulet,
penuh kasih sayang pada umat dan siap berkorban apa pun dan kapan pun demi
agama. Maka sebagaimana Allah s.w.t. mulai meniupkan ruh kehidupan pada jasad
kita saat usia 4 bulan dalam rahim ibu, dengan khuruj 4 bulan mi pun Allah
s.w.t. akan meniupkan ruh iman kepada kita, insya Allah !!