Ummat Islam saat ini seperti anak macan yang
diasuh oleh kambing. Kambingnya adalah Yahudi dan Nasrani. Macan yang seharusnya
menjadi raja hutan (menguasai dunia) sekarang dinina bobokan di bawah asuhan dan
belaian Yahudi dan Nasrani. Sehingga jangan heran jika di hampir di semua sektor
kehidupan, umat Islam tersisih, terpinggirkan dan tergilas. Kambing seharusnya
di bawah kekuasaan macan sang raja hutan. Tapi sekarang anak macan (ummat Islam)
itu pada wujudnya macan yang gagah dan ditakuti semua binatang ternyata
mentalnya kambing yang bisanya hanya makan rumput! Celakanya, si anak macan tadi
juga ikut-ikutan meniru dan bergaya seperti kambing yang dan dipaksanya untuk
makan rumput, dan macan itu mau!! Suara auman sang macan harus dipaksakan
mengembik seperti kambing, karena didikan dan suasana dunia kambing yang akrab
ditemuinya sehari-hari, sangat ironis dan memprihatinkan.
Kambing yang seharusnya menjadi santapan
(mangsa) si anak macan. Mengapa bisa menjadi seperti ini?
Jawabanya karena si anak macan belum menyadari
dirinya itu macan dan mempunyai orang tua dan garis keturunan macan juga. Yang
secara fitrah harus menjadi penguasa hutan. Pada saat si anak macan bertemu
dengan orang tuanya, keduanya mengajarinya menjadi raja (khalifah) di kerajaan
hutan belantara. Diajarinya cara menjadi sosok raja hutan, dan mulai cara
berkelahi, berburu dan menakut-nakuti musuh. Aumannya menggetarkan bulu kuduk
Setiap binatang penghuni hutan. Kehadirannya terutama saat ia lapar menjadi
mimpi buruk bagi siapa pun binatang yang berjumpa dan berhasil dijumpainya.
Macan adalah sang aggressor (penyerang), sang hunter (pemburu)dan pemangsa yang
tiada duanya. Jangankan kambing,yang meskipun bertanduk tak akan berkutik dalam
hitungan jam jika berkelahi menghadapi macan, binatang buaslain pun akar
berfikir dua kali kalau harus menghadapi macan.
Cara yang paling baik untuk mengembalikan
supremasi (kewibawaan) macan
adalah pertama dengan
disadarkan bahwa macan (ummat Islam) itu adalah raja hutan(khalifah fill ardhi).
Kedua adalah dengan
dikembalikan kepada bentuk dan potensi yang aslinya sebagai ummat da’wah (QS Ali Imran: 110) yang
dipersiapkan sebagairohmatan LII ‘alamin. Dikembalikannnya ummat akhir za-man kepada kerja nabinya
(nubuwwah) akan menjadikanummat mi kembali menguasai peradaban, kehidupan
dandunia mi sebagaimana generasi awal para sahabat Nabisaw. telah mampu
menaklukkan dua kekuatan adi kuasa(super power) pada saat itu yaitu Romawi dan
Parsi. Mulaisaat mi, sadarilah wahai macan ...! bahwa engkau adalahummat
terakhir pewaris kerja nabi. Ambillah da’wah seba-gai maksud hidup! Jadikan visi dan misi akhirat
sebagaiorientasi hidupmu!!