Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Monday, December 12, 2011

Tamsil "Kera dalam Terpaan Angin Sepoi-Sepoi dan Angin Kencang"

Suatu hari terjadi dialog antara angin sepoi-sepoi dengari angin kericang. Dengan sombongnya angin kencang berkata bahwa dialah yang paling hebat dan kuat. Angin sepoi-sepoi menasehatinya agar jangan berlaku somborig. Namun angin kencang tidak menerima nasehat angin Sepoi-sepoi bahkan menantang duel dan saling mempertunjukkan kebolehannya masing-masing. Akhirnya angin sepoi-sepoi mengajak angin kencang membuktikan omongannya dengan cara menjatuhkan seekor kera yang sedang bergelayutan di dahan sebuah pohon.

Ketika angin kencang beraksi meniupkan anginnya yang kencang, seketika si kera tadi mendekap dahan pohon dengan sangat kuat dan erat. Semakin angin kencang menerpa dirinya, pegangan si kera pada pohon semakin kuat. Demikian seterusnya sampai akhirnya si angin kencang menyerah, ia tak mampu menjatuhkan si kera dan atas pohon. Kini giliran angin sepoi-sepoi herhembus lembut menerpa kera. Mula-mula si kera berpegang pada pohon itu, tetapi karena hembusan angin sepoi-sepoi dirasakannya menyegarkan dan lembut akhirnya membuat si kera menjadi mengantuk. Maka lama-kelamaan seiring dengan hembusan angin sepoi-sepoi yang semakin lembut dengan tanpa kekerasan sama sekali si kera terjatuh ke tanah karena ia tertidur yang menyebabkan lepasnya pegangan tangannya pada pohon itu.

Begitulah sebaiknya seorang dai bersikap. Dahulukan kelembutan daripada kekerasan. Kelembutan biasanya menghasilkan kebaikan, akan banyak manusia yang tertarik dengan usaha dawah. Namun kelembutan di sini bukan berarti kita penakut. Kekerasan adalah penyebab hilangnya wibawa dan pada keadaan lain dapat menyebabkan hidayah tertutup. Sebaiknya yang harusnya ada pada jiwa seorang dai adalah tegas yang tidak berarti kasar!