Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Friday, December 9, 2011

Tamsil "Bendungan Telah Bocor"

Agama telah menjadi yatim. Ditawarkan kepada petani, menolak dengan alasan sibuk dengan pertaniannya. Ditawarkan kepada pedagang, menolak dengan alasan sibuk dengan perdagangannya. Ditawarkan kepada orang kantor dan pejabat, mereka pun menolak dengan alasan sibuk dengan perkantoran dan jabatannya. Ditawarkan kepada penganggur pun mereka menolaknya dengan alasan sibuk mencari pekerjaan. Walhasil agama dalam keadaan tidak terurus. Padahal keadaan agama Islam saat mi ibarat bendungan yang telah bocor. Kebobrokan moral, kemaksiatan dan kezhaliman tersebar dan merajalela di manamana. Tatanan kehidupan Islami warisan Nabi saw., para sahabat r.anhum. dan generasi salafus shalih telah mulai rusak. Sendi-sendi perjuangan dan dawah sudah lama ditinggalkan ummat. Masjid-masjid sebagai jantungnya suatu kampung di mana-mana kosong dan kehilangan peminat dan penghuni. Rumah-rumah orang Islam sudah tidak mencerminkan nilai-nilai sebagaimana seharusnya rumah seorang muslim, masih tidak bisa dibedakan dengan rumah orang kafir Yahudi dan Nasrani. Akibatnya ummat Islam sudah sulit membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, mana yang swrnah dan mana yang bidah, mana kenikmatan yang semu (dunia) mana kenikmatan yang sejati (akhirat).

Dan apabila bendungan itu jebol karena tidak ada orang yang peduli untuk mengurusnya, maka banjir bandang akan mengenai semua orang. Petani, pedagang, pejabat, orang kantor, rakyat biasa dan konglomerat yang tinggal di sekitar bendungan itu akan tersapu banjir dahsyat. Bendungan itu telah bocor, sekarang hendaknya ada orang yang mau mengurusnya, menambal kebocorannya dan memperbaiki kerusakannya. Agama telah kehilangan pemiflat dan pejuang untuk menyebarkannya. Agama perlu diusahakan agar bisa jadi nilai-nilai dan pola hidup kesehanan ummat. Agama perlu didawahkan sebagaimana dahulu Rasulallah saw. dan para sahabat telah memperjuangkan agama mi dengan pengorbanan din, waktu, harta benda bahkan nyawa mereka. Tinta emas sejarah puncak perjuangan agama masih belum kering menuliskan tetesan darah dan cucuran keringat mereka. Bendungan agama telah bocor. . . .siapa peduli ?“