Nilai suatu perintah tergantung kepada siapa
yang memberi perintah. Perintah satu orang kepala seksi dibanding perintah
manager tentu lebih tinggi nilainya perintah manager. Perintah satu orang
Kapolda dibanding perintah Kapolri tentu lebih tinggi nilainya perintah Kapolri.
Perintah satu orang Gubernur dibanding perintah Presiden tentu lebih tinggi
nilainya perintah Presiden.
Satu orang tentara di telepon selulernya ada
panggilan. Ketika dilihat, telepon dari Komandan. Apa pun perintah komandan akan
dilaksanakan. Siap, siap, siap. Bukan perintahnya yang di lihat tapi yang
dilihat siapa yang beri perintah.
Satu orang PNS dapat panggilan dari Bupati.
Tanpa berpikir panjang langsung menjumpai pak Bupati karena dia tahu betul
panggilan ini sangat penting sekali. Dalam keadaan kurang sehat pun akan
berusaha untuk memenuhi perintah ini. Karena PNS ini faham betul siapa yang
memberi perintah.
Komandan yang paling tinggi “ALLAH”
Presiden yang paling tinggi “ALLAH”
Manager yang paling tinggi “ALLAH”
Raja yang paling tinggi “ALLAH”
Bos yang paling tinggi “ALLAH”
Hari ini kita tidak kenal dengan ALLAH
sehingga perintah ALLAH dianggap kecil. ALLAH begitu kecil dihati-hati manusia
yang besar itu Komandan, Bos, Presiden dsb. Perintah manusia lebih kita taati
dibanding perintah ALLAH.
Ditengah kesibukan kita ALLAH SWT perintahkan
shalat. Malah kita menganggap perintah shalat itu tidak penting yang lebih
penting perintah atasan.
Hayya Alas Shalah, Hayya Alas Shalah. Nantilah
dulu, kan masih ada waktu.
Satu orang tukang becak dipanggil penumpang :
“Bang, saya mau ke Jln. SM Raja, abang saya beri 100ribu yang penting abang
antar saya sekarang”. Abang becak pun mengatakan : “ ALLAH SWT telah perintahkan
saya untuk shalat saat ini, Hayya Alas Shalah, Hayya Alas Shalah, walau pun 1
milyar saya diberikan uang, saya tetap tidak akan mau. Karena nilai satu shalat
berjamaah lebih bernilai dari pada dunia beserta isinya. Uang yang 1 milyar itu
belum ada nilai apa-apanya dibanding shalat berjamaah.
Tukang becak yang lain pun diajak. Saya mau ke
Jln. SM Raja? Berapa ongkosnya? “10 ribu” kata abang becak. Bapak itu berkata :
“Kok, mahal sekali, 5 ribu saja”. “Ok lah”, kata abang becak. Perintah ALLAH pun
datang Hayya Alas Shalah, Hayya Alas Shalah. Nantilah dulu, demi uang 5 ribu
rupiah di telah sia-siakan perintah ALLAH SWT.
Berapa banyak hari ini manusia demi untuk
mengumpulkan lembaran-lembaran uang telah tinggalkan perintah ALLAH SWT.
Padahal, uang 1 koper yang kita kumpulkan tidak akan pernah dibawa kealam kubur.
Uang yang 1 koper tidak akan pernah laku diakhirat. Yang dibawa itu hanya iman
dan amal. Yang laku diakhirat hanya iman dan amal saja.
Kerajaan Nabi Sulaiman as tidak akan pernah
ada yang menandingi sebelum dan sesudah Nabi Sulaiman. Seluruh penjuru dunia
dari timur sampai kebarat dalam kekuasaan nabi Sulaiman as. Bukan hanya manusia
yang ada dalam kendalinya. Jin pun dalan kekuasaannya. Faham dengan bahasa hewan
dan tumbuhan. Angin, air, api semua dalam kekuasaan Nabi Sulaiman.
Suatu ketika angin diperintahkan untuk
menerbangkan nabi Sulaiman beserta kerajaannya. Satu orang petani telah melihat
kejadian ini. Sangkin takjubnya ia mengatakan : “SUBAHANALLAH”. Mendengar hal
itu nabi Sulaiman pun turun dan mengatakan : “Bapak, apa yang barusan engkau
sebutkan?”. Petani pun menjawab : “SUBAHANALLAH”. Tahukan engkau nilai
“SUBAHANALLAH” itu lebih bernilai dari pada seluruh kerajaan Sulaiman as.
Kerajaan Sulaiman as akan musnah tapi ucapan “SUBAHANALLAH” akan tetap kekal di
sisi Allah SWT.
Satu ucapan “SUBAHANALLAH” saja lebih bernilai
dari pada dunia beserta isinya. Makanya pahalanya tidak dibalas didunia.
Andaikan pahala “SUBAHANALLAH” ini dijatuhkan ke dunia maka akan pecahlah dunia
karena tidak sanggup untuk menampungnya. Inilah nilai satu perintah ALLAH SWT
bagai mana lagi dengan amalan yang lain. Bagai mana pula dengan pahala shalat
berjamaah. Jauh lebih tinggi. Makanya abang becak itu faham betul dan menolok
uang 1 milyar demi satu perintah ALLAH SWT.
Satu orang raja telah suruh rakyatnya. Masuk
kedalam gua yang gelap gulita. Sudah gelap, gulita lagi. Tidak bisa melihat apa
isi didalam gua. Sekarang semuanya masuk jangan terlalu banyak tanya. Apa pun
yang ada di dalam gua silahkan diambil saja. Tapi perlu saya beri tahu, siapa
yang tidak mengambil rugi, yang abil juga rugi, yang ambil sedikit rugi dan yang
ambil banyak pun rugi. Setelah sampai diujung gua. Mereka melihat apa yang
mereka ambil. Rupayanya emas, intan dan permata. Yang ambil banyak kurang
banyak. Yang ambil sedikit pun kurang banyak. Apa lagi yang tidak ambil sama
sekali.
Dunia ini pun gelap gulita sehingga manusia
tidak bisa melihat perintah ALLAH SWT. Emas, intan dan permata telah ALLAH SWT
sebarkan dipermukaan bumi ini. Berupa shalat, zikir, sedekah dsb. Bukankah
shalat itu lebih berharga dari pada emas, intan dan permata. Tapi karena kita di
dalam dunia yang gelap gulita tidak bisa melihat perintah-perintah ALLAH SWT.
Walau pun dunia ini gelap gulita tapi sekarang kita sudah tahu nilainya amalan
agama. Makanya apa pun yang terjadi kita tetap perbanyak amalan.
Hari ini manusia dalam keadaan sakit. Kalau
sakit makanan apa pun tidak akan enak. Kalau ruhaniah kita sakit amalan apa pun
tidak akan enak. Shalat tidak enak, zikir tidak enak, baca Al Qur’an tidak enak. Ketika sakit, kita tahu
betul makan rendang itu enak, tapi rendang yang enak pun kita muntahkan. Berapa
banyak perintah ALLAH yang kita muntahkan karena merasa jijik melihatnya. Pada
hal kita tahu betul fhadilah shalat berjamaah tapi shalat berjamaah selalu kita
muntahkan. Karena ruhaniah kita sakit.
Kalau sakit parah tentu tidak bisa berobat
jalan. Harus di opname selama 3 hari. Dalam keadaan sibuk kerja, dalam keadaan
waktu tidak ada. Tapi, kalau sudah namanya sakit, sesibuk apa pun kita. Pasti
akan meluangkan waktu untuk berobat kerumah sakit. Ruhaniah manusia pun hari ini
sakit karena shalat pun sudah tidak enak bahkan memuntahkannya. Perlu juga di
opname selama 3 hari di mesjid. Yang lebih susah lagi sudah tahu sakit tapi
tidak mau berobat ini paling-paling mati. Tapi kalau ruhaniah sakit dan tidak
mau berobat ini paling-paling neraka. Neraka kok paling-paling. Ini keliru
namanya justru masuk Neraka ini yang harus paling dipikirkan dan dihindari,
karena ini sakit yang menyebabkan penderitaan yang selama-lamanya.
Inilah pentingnya kita keluar 3 hari untuk
mengobati ruhaniah manusia yang sakit. Selama 3 hari kita akan diberi obat hati
sesuai dengan dosis dan penyakit hati kita.
Apa obat sakit ruhaniahnya yang diberi selama
3 hari dan berapa dosisnya? Ini rahasia, kalau sudah dikasih tahu bukan rahasia
lagi namanya.
Tapi demi kesembuhan anda kami akan buka juga
rahasianya hanya disini. Bagi anda yang ingin ruhaniahnya sembuh.
OBAT DAN DOSISNYA PENYAKIT HATI
4 jam untuk dakwah
4 jam untuk taklim
4 jam untuk zikir ibadah
4 jam untuk khitmat
Obat inilah yang akan diberikan kepada anda
secara gratis selama 3 hari. Setelah selama 3 hari berobat iman, Insya Allah
ketika perintah Allah dan perintah atasan secara bersamaan ada didepan kita.
Perintah ALLAH akan kita dahulukan.
Shalat akan terasa enak. Kalau tidak shalat
berjamaah di mesjid rasanya menyesal sekali seperti menyesalnya tidak datang
makan di restoran yang paling enak. Rasa nikmat shalat sudah terasa enak, zikir
terasa enak, baca Al Qur’an
terasa enak. Amalan yang lain pun akan terasa enak karena ruhaniah sudah sehat.
Sebagai mana kalau kita sehat semua makanan akan terasa enak.
Insya Allah 3 hari
Walau pun kita seorang dokter tapi ketika
sakit tidak mau berobat. Sampai kapan pun tidak akan sembuh. Walau pun ilmu kita
tinggi masalah agama ketika sakit ruhaniah tidak mau berobat. Sampai kapan pun
tidak akan pernah sembuh. IMPOSSIBLE
Insya Allah 3 hari
Insya Allah