Untuk mendapatkan sesuatu itu ada 2 jalan
yaitu :
1. Meminta (Doa)
2. Berusaha
1. Meminta
Satu orang yang mau jumpa dengan presiden.
Dengan susah payah mengorbankan uang dan waktu tapi ketika jumpa dengan
presiden. Presiden bertanya apa yang kamu inginkan. Dijawab : “ES CREAM”. Ini
namanya orang bodoh. Jumpa dengan presiden yang diminta es cream, mintalah
proyek 100 milyar.
Kita jumpa setiap hari dengan presiden diatas
presiden dan yang mencibtakan presiden “ALLAH SWT”. Yang kita minta yang sedikit
nilainya : harta, jabatatan, wanita. Mintalah yang paling mahal nilainya
“HIDAYAH”. 17 kali paling minimal seorang hamba minta hidayah kepada Allah
didalam shalatnya “IHDINAS SIRAATAL MUSTAQIM” yang meminta saja belum tentu
dapat apa lagi yang tidak pernah meminta bagaimana bisa dapat.
Satu orang meminta “Pak, boleh minta
rumputnya” oh, silahkan saja, ambil saja. Pemilik kebun kelapa sawit itu sangat
senang sekali ada yang membersihkan ladangnya. Kalau kita minta kelapa sawitnya
belum tentu dikasih. Hakekat dunia ini seperti rumput, diberikan Allah SWT
kepada siapa saja. Baik yang taat maupun yang ingkar.
Meminta kepada manusia satu kali, dua kali,
tiga kali, masih diberi. Tapi, kalau berulang kali belum tentu diberi lagi. Tapi
meminta kepada Allah SWT semakin diminta, semakin diminta Allah SWt sangat
senang.
2. Berusaha
Hari ini begitu banyak manusia yang tertipu.
Ketika ditanya apa usahamu, petani, pedagang, pegawai. Pernahkah kita hari ini
mendengar ketika kita bertanya kepada teman. Apa usaha mu, dijawab “USAHA
HIDAYAH”. Usaha hidayah ini jauh lebih penting dari pada usaha dunia. Usaha
dunia hanya untuk kepentingan dunia itu pun belum tentu dapat. Usaha hidayah
untuk dunia dan akhirat.
Imam Al Ghazali rah.a mengatakan : usaha atas
dunia tidak akan dapat, walau pun dapat sedikit. Dapat pun banyak tidak
selamanya. Usaha atas akherat, sudahlah dapat, banyak dan selamanya.
Manusia akhir zaman suka sekali yang instan
(cepat). Mie instan, susu instan dan anak instan pun ada. Menikah bulan januari,
anak lahir bulan maret. Ini pun sekarang sudah dianggap biasa dan bukan aib
lagi.
Sekolah pesantren 6 tahun atau kuliah jurusan
agama. Terlalu lama, apalagi kalau sudah tua tidak ada lagi minat untuk sekolah.
Untuk mendapatkan hidayah secara instan pun ada. “KELUAR 3 HARI” ikut pesantren
kilat 3 hari bersama jamaah tablig. Biayanya pun murah Rp. 50.000,- cukuplah
biaya 3 hari. Tidak harus menghabiskan uang puluhan juta untuk
kuliah.
Satu orang preman keluar 3 hari. Setelah 3
hari kemana-mana pakai jubah, shalat berjamaah dijaga. Pelihara janggut. Kalau
hidayahnya ingin bertambah, tambah pengorbanan lagi 40 dan 4 bulan. Tandanya
hidayah bertambah pada diri kita semakin hari semakin hidup amalan sunnah dalam
kehidupan kita.
Allah SWT berfirman : “dan orang-orang yang
berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang
yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut ayat 69)
Mujahadah dalam ayat ini berarti :
M = Mal (Harta)
J = Jasad (diri)
A = Asr (Waktu)
H = Hijrah
D = Dakwah
H = Hidayah
MUJAHADAH MAKSUDNYA : KESUNGGUHAN MENGORBANKAN
HARTA, DIRI DAN WAKTU UNTUK BERHIJRAH DAN DAKWAH MAKA ALLAH SWT AKAN BERIKAN
KITA HIDAYAH.
Doa hidayah dan usaha atas hidayah inilah
jalan pintas menuju syurga.