Alam kandungan adalah tempat untuk
menyempurnakan jasad
Alam dunia adalah tempat untuk menyempurnakan
amal
Dari setetes air mani Allah jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Allah jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Allah jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Allah bungkus
dengan daging. Kemudian Allah jadikan dia makhluk yang sebaik-baik pencibtaan
yaitu manusia. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Alam kandungan tempat menyempurnakan
jasad.
Selama seorang bayi masih didalam kandungan
ibunya yang menghubungkan seorang anak dengan ibunya hanya tali plasenta saja.
Dari situlah seorang bayi mendapatkan makan berserta minuman dan
kebutuhan-kebutuhan yang lainnya. Ketika didalam kandungan kalaulah sibayi tadi
berpikir untuk apa saya punya tangan, untuk apa saya punya kaki, untuk apa saya
punya mata, untuk apa saya punya mulut, untuk apa saya punya telinga. Kan tali
plasenta ini saja sudah cukup untuk saya karena dari situlah dia mendapatkan
kehidupan.
Setelah sibayi tadi terlahir kedunia baru dia
menyadari beta pentingnya tangan, betapa pentingnya kaki, betapa pentingnya
mata, betapa pentingnya mulut, betapa pentingnya telinga. Kalaulah didalam
kandungan Allah SWT tidak sempurnakan tangan, kaki atau mata dia maka ketika dia
terlahir kedunia dalam keadaan cacat. Walaupu dia memohon dan meminta kepada
Allah jutaan kali untuk kembali kealam kandungan menyempurnakan jasadnya Allah
SWT tidak akan kabulkan. Karena alam kandungan telah dia lalui dan dia sekarang
berada dalam alam dunia. Maka sibayi tadi akan cacat seumur hidupnya.
Alam Dunia tempat untuk menyempurnakan amal.
Kalaulah didunia kita berpikiran. Untuk apa
saya shalat, untuk apa saya puasa, untuk apa saya bersedekah, untuk apa saya
naik haji, itu semua hanya membuang-buang waktu saja. Bukankah kehidupan didunia
ini hanya satu kali saja makanya harus dinikmati sebaik mungkin. Ketika dia
meninggal dunia barulah dia tahu apa gunanya shalah, apa gunyanya puasa, apa
gunanya sedekah, apa gunanya haji. Walaupu dia memohon dan meminta kepada Allah
jutaan kali untuk kembali kealam dunia untuk menyempurnakan amalnya walaupun
hanya untuk satu hari saja maka doanya ditolak Allah SWT.
Ketika seorang bayi dilahirkan keatas dunia
maka semua keluarga menyambutnya dengan perasan gembira. Sang ayah sangat
gembira sekali karena bayi yang telah lama dia nantikan lahir dengan selamat.
Begitu juga dengan seorang ibu bukan main senangnya dia karena perjuangannya
selama 9 bulan sudah berakhir dan mendapatkan anak mungil dan cantik jelita.
Semua yang menyambut kelahiran bayi itu sangat gembira sekali. Tetapi dibalik
semua kegembiraan itu sang bayi yang baru lahir tadi, sebaliknya tangisan yang
sangat histeris yang dia lantunkan. Bukan hanya anggota keluarga yang
mendengarkan tangisan bayi itu bahkan tetangga-tetangga pun mendengankan
tangisan bayi itu. Mengapa sang bayi menangis dibalik kegembiranan semua orang.
Karena dia faham betul dia akan menghadapi kehidupan dunia yang penuh dengan
cobaan, yang penuh dengan penderiaan, yang penuh dengan dosa-dosa, yang penuh
dengan sendau gurau. Tangisan sang bayi itu rupanya mengandung makna yang
mendalam tetapi kita tidak pernah memikirkannya.
Sebaliknya ketika sang bayi mulai tumbuh
dewasa dan menikah serta punya anak kemudia dia meninggal dunia maka semua
anggota keluarga akan menangis dengan histerisnya yang dulunya dia di sambut
saat kelahiran dengan kegembiraan tetapi ketika meninggal dunia tangisan yang
dia dapatkan. Sang anak tadi ketika dia hidup didunia dia isi kehidupannya
dengan agama, mentaati apa yang wajibkan Allah kepadanya dan menjauhi apa yang
dilarang. Ketika dia meninggal dunia maka dibalik tangisan semua orang malah dia
tersenyum dengan manisnya. Karena dia faham betul selama ini yang dia rindukan
akan dia dapatkan, selama ini yang dia impikan akan dia dapatkan berupa sorganya
Allah SWT yang didalamnya akan kekal selamanya.
Kehidupan didunia ini seperti menaiki
kendaraan. Ayah duduk didepan sebagai sopir sang istri disampinya dan anak-anak
dibelakang. Ketika sampai ditengah perjalanan seorang pemuda yang tampan
menyetop mobil mereka. Stop kata sepemuda tadi maka sang ayah bertanya kamu
siapa. Saya Rupiah, oh silahkan masuk. Ibu kebelakang dulu ya rupiah mau masuk
maka ibu pun mudur kebelakang. Setelah melakukan perjalanan jumpa lagi dengan
pemuda yang lebih tampan lagi. Maka sibapak bertanya, kamu siapa? Saya dollar,
oh silahkan masuk maka dia pun menyuruh sirupiah untuk menggeser sedikit supaya
dollar bisa masuk karena dollar lebih berharga dari rupiah. Ditengah perjalanan
lagi seoarang pemuda yang sangat tampan sekali menyetop mobil beliau. Maka sang
ayah bertanya. Kamu siapa? Saya agama, aduh sudah tidak ada tempat. Mobilnya
sudah penuh.
Didalam hati kita sudah tidak ada lagi tempat
untuk agama karena semuanya sudah diisi dengan istri, anak, rupih dan dollar.
Sampailah pada penghujung jalan berjumpa lagi dengan pemuda yang buruk rupanya,
bengis dan kejam. Sang ayah bertanya. Kamu ini siapa? Saya adalah malaekat maut.
Sang ayah menjawab. Tunggu dulu tadi ada yang ketinggalan ditengah jalan saya
mau menjemputnya. Dia itu agama. Maka malaekat maut berkata tidak ada lagi waktu
untukmu. Maka dia pun mati tidak bawa agama. Maka penderitaan – penderitaanlah yang dia dapatkan mulai
dari siksa kubur sampi dia nanti dicampakkan kedalam neraka.
Satu hari diakhirat 1000 tahun didunia.
Kalaulah kita hidup didunia 60 atau 70 tahun. Kita hidup didunia ini kurang
lebih 2 ½ jam saja perhitungan akhirat. Ketika dilahirkan kita akan di azankan
begitu juga ketika kita mati kita dishalatkatkat. Begitu singkat kehidupan kita
yang hanya antara azan dengan shalat saja.
Mulai saat ini, detit ini kita niatkan didalam
hati kita, harta saya, waktu saya, usia saya, diri saya bahkan mati saya untuk
agama Allah SWT.