Abdullah bin Abbas ra. berkata, "Sebuah
masyarakat yang di dalamnya ketidakjujuran merata, Allah yang Maha Perkasa akan
memasukkan rasa takut ( tunduk ) terhadap musuh, ke dalam hati ahli masyarakat (
ulama, umara, pejabat pemerintahan ) tersebut. Dan masyarakat/ negeri yang mana
perzinahan telah berlaku umum di tengah mereka, maka akan terjadi kematian yang
berlebihan dalam masyarakat tersebut. Jika pengurangan timbangan ( kecurangan
dalam berdagang/ berbisnis ) telah umum di suatu masyarakat, maka rezeki akan
dikurangkan. Masyarakat manapun yang menyimpang dari keadilan ( memutuskan
sesuatu bertentangan dengan kebenaran ) akan terjadi bala pembunuhan dan
pemusnahan nyawa. Dan orang-orang yang gemar memungkiri/ ingkar janji, akan
Allah datangkan kepada mereka beberapa musuh yang akan menguasai/ menaklukkan
mereka." ( Sumber: Kitab Misykat ).
Ibnu Umar ra. meriwayatkan bahwa suatu ketika,
Rasulullah saw. secara khusus menekankan sabdanya, "Wahai, kaum Muhajirin, empat
( 4 ) masalah yang jika kalian terlibat di dalamnya, maka bala bencana akan
menimpamu; 1); Masyarakat yang di dalamnya merata perzinahan, akan terjangkit
wabah jenis penyakit-penyakit baru yang belum pernah terdengar sebelumnya (
AIDS, Raja Singa, dll ). 2); Masyarakat yang di dalamnya merebak perbuatan
curang dalam timbangan dan ukuran, akan menderita kekurangan makanan,
kesusahan-kesusahan, dan kezhaliman dari penguasa. 3); Masyarakat yang tidak
membayar zakat, maka tidak akan mendapatkan hujan. Kalaulah bukan karena masih
ada hewan-hewan, tentu tidak akan diturunkan hujan ( walaupun sedikit ) ke atas
mereka. 4); Masyarakat yang melanggar perjanjian ( perintah ) dengan Allah dan
Rasul-Nya, maka tidak akan terjadi keadilan dan akan terjerumus ke dalam
peperangan di antara mereka sendiri." ( Sumber: Kitab At-Targhib ).
Beberapa riwayat lainnya menyebutkan bahwa
apabila perzinahan merebak, kemiskinan akan merajalela. Dan beberapa kali
Rasulullah saw. bersabda, "Masyarakat yang biasa melanggar perjanjian, akan
ditimpa pertumpahan darah dan peperangan antar saudara. Masyarakat yang di
dalamnya perzinahan merajalela, maka akan mengalami angka kematian yang tinggi.
Masyarakat yang enggan berzakat, maka tidak akan rnendapatkan hujan." Sebuah
hadits menyebutkan, bahwa jika suap menyuap sudah menjadi kebiasaan suatu
masyarakat, maka hati-hati mereka akan gentar dan takut kepada musuh. Ka'ab ra.
berkata bahwa kehancuran ummat ini adalah disebabkan melanggar perjanjian (
perintah Allah ). ( Sumber: Kitab Durrul Mantsur ).
Rasulullah saw. bersabda, "Akan terdapat suatu
golongan dari umat ini yang sibuk dengan makan dan hura-hura pada waktu malam (
Dugem, dll ), dan pada pagi harinya mereka berubah menjadi kera dan babi. Dan di
antara mereka ada yang dimurkai Allah dengan ditenggelamkan ke dalam bumi (
gempa yang mengakibatkan tanah longsor, runtuhnya bangunan, dll ). Orang-orang
akan berkata pada keesokan harinya, "Malam tadi beberapa keluarga dan rumah
ditelan bumi." Sebagian orang akan dilempari batu dari langit ( Meteorit
)seperti umat Nabi Luth as. dan sebagian yang lain akan disapu bersih oleh badai
pasir. Dan semua kecelakaan serta bencana ini diakibatkan oleh mereka yang gemar
meminum minuman keras, memakai pakaian sutera ( bagi laki-laki ),
mempertontonkan penari-penari wanita, berbuat riba dan tidak menghiraukan
hubungan keluarga," Hakim menerangkan bahwa hadits ini shahih. ( Durrul Mantsur
).
Sebuah hadits menerangkan bahwa memperhatikan
( membantu ) keluarga dekat akan mempercepat pahala diberikan pada masa yang
akan datang. Walaupun mereka berbuat dosa, mereka akan diberkahi dengan
bertambah keturunan serta harta mereka. Hanya disebabkan mereka mempererat
hubungan keluarga. Sebaliknya, kezhaliman dan sumpah palsu adalah dosa-dosa yang
mempercepat murka Allah datang, bahkan lebih cepat daripada dosa-dosa lainnya.
Dan dosa-dosa ini mengakibatkan harta benda musnah, wanita-wanita menjadi
mandul, dan mengurangi jumlah penduduk karena angka kematian yang tinggi. (
Durrul Mantsur ).
Rasulullah saw. bersabda, "Allah menangguhkan
balasan atas dosa-dosa seseorang, selama yang Dia suka, kecuali dosa tidak
mentaati kedua ibu bapak dan dosa yang menimbulkan murka mereka. Akibat dosa itu
akan didatangkan ketika ia ( si anak ) hidup sebelum ia mati." ( Durrul Mantsur
).
Sabda Rasulullah saw., "Sucikanlah dirimu,
agar istrimu dalam keadaan suci. Berlaku baiklah kepada ibu bapakmu, sehingga
anak-anakmu akan memperlakukanmu demikian." ( Durrul Mantsur ).
Rasulullah saw. dengan tegas bersabda, "Demi
Allah, yang nyawaku dalam genggaman-Nya, suruhlah manusia beramal baik dan
melarang amalan buruk. Jika tidak, Allah akan mendatangkan kepadamu bala bencana
dan doa-doamu tidak akan dikabulkan." Hadits lain menyatakan, "Teruslah menyuruh
manusia berbuat baik dan melarang kemungkaran, sebelum datang suatu masa dimana
doa-doamu tidak akan diterima." Dinyatakan dalam sebuah hadits, "Allah tidak
akan mendatangkan bencana alam karena perbuatan-perbuatan mungkar dari beberapa
orang tertentu, sehingga kemungkaran itu dilakukan di depan orang yang mampu
mencegahnya, tetapi ia tidak melakukannya. Jika tiba saat demikian, maka bencana
akan ditimpakan kepada semuanya, baik orang biasa ataupun orang mulia." ( Durrul
Mantsur ).
Inilah penyebab terjadinya berbagai bencana
baru, seperti gempa bumi, angin ribut, kemarau, kelaparan, kecelakaan kereta api
dan sebagainya, yang telah menjadi peristiwa-peristiwa biasa pada hari ini. Juga
timbul berbagai penyakit dan kerusakan model baru yang belum pernah terjadi
sebelumnya. Semakin hari, penyakit dan kerusakan itu semakin menjadi-jadi. Bagi
mereka yang selalu membaca surat kabar, tentu lebih mengetahui masalah-masalah
tersebut.
Disebabkan amalan mengajak kepada kebaikan dan
melarang dari kemungkaran ( amr ma'ruf nahi mungkar ) hampir punah, maka sangat
sulit kita mengharapkan doa-doa kita akan dikabulkan oleh Allah. Di satu sisi,
kita berharap dengan berdoa dan memohon setelah shalat, namun di sisi lain kita
masih melakukan hal-hal yang menyebabkan doa-doa kita ditolak.
Wallohu a’lam