Banyak hadits yang menyebutkan, bahwa
Rasulullah saw. benar-benar mengutuk orang yang memberi dan yang menerima suap.
Juga mengutuk perantara di antara keduanya ( pemberi dan penerima suap ).
Sekarang lihatlah, betapa banyak orang yang melakukan dosa ini. Jika Allah dan
Rasul-Nya yang mulia mengutuk mereka, maka apa yang terjadi atas nasib
mereka?
Selanjutnya Rasulullah saw. bersabda,
"Janganlah kamu menjadi seorang penzhalim, karena doa-doamu tidak akan
diterima." Dalam hadits yang lain dikatakan, "Allah yang Maha Perkasa
melambatkan adzab bagi para penzhalim (diharapkan penzhalim akan meninggalkan
kezhalimannya), tetapi jika sekali Dia mengadzab mereka, mereka tidak akan lolos
dari-Nya." Allah berfirman,
"Dan begitulah adzab Tuhanmu, Apabila Dia
mengadzab penduduk-penduduk negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya adzab-Nya
itu adalah sangat pedih lagi keras."
( QS Hud: 102 ).
Sekarang lihatlah kezhaliman-kezhaliman yang
merata terjadi di seluruh dunia lalu pikirkanlah; pencegah apakah yang dapat
menghalangi penderitaan dan bencana itu, jika Allah sendiri yang membuat
perhitungannya? Sebuah hadits menyatakan bahwa doa-doa orang yang dizhalimi akan
dikabulkan, walaupun ia seorang pendosa. Hadits lain menyatakan, walaupun ia
seorang kafir. ( Sumber: Kitab At-Targhib dan Hishni Hashin ).
Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman,
"Aku sangat murka kepada orang yang berlaku zhalim atas seseorang yang tidak
mengharapkan siapapun melainkan Aku sebagai penolongnya." Seorang penyair Parsi
berkata,
"Berhati-hatilah terhadap keluhan orang yang
dizhalimi,
karena dari pintu Allah sendiri datang
menyambut
panggilan doa orang-orang yang dizhalimi
itu."
Rasulullah saw. bersabda, "Para penghuni
langit tidak akan menunjukkan belas kasihnya ke atas mereka yang tidak
menyayangi penduduk bumi." ( At-Targhib ).
Dalam keadaan demikian, jika doa-doa orang
yang dizhalimi itu bertambah setiap harinya dan para penghuni langit tidak
menunjukkan kasih sayangnya lagi kepada kita, maka wajarlah jika terjadi begitu
banyak halilintar, gempa, hujan batu dan bencana yang menimpa kita. Disebutkan
dalam sebuah hadits, "Selamatkanlah dirimu dari doa orang-orang yang tertindas,
karena tidak ada hijab/ penghalang di dalam doanya baik dia orang yang sesat
atau pelaku maksiat." Sebuah hadits lagi mengatakan bahwa Allah berfirman, "Aku
tidak akan menolak rayuan dari orang yang tertindas, walaupun ia seorang kafir."
( Sumber: Kitab Hishni Hashin ).
Kemaksiatan selanjutnya adalah seperti yang
dinyatakan dalam sebuah hadits, "Umatku akan selalu berada di jalan kebaikan dan
kebajikan, sampai pada satu keadaan dimana banyak anak-anak di luar nikah
dilahirkan. Apabila hal ini terjadi, Allah akan menimpakan adzab ke atas umat
ini." ( Sumber: Kitab At-Targhib ).
Walaupun jika dikatakan bahwa perzinahan itu
dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tanyakanlah; Adakah kota kecil atau besar
yang di dalamnya tidak tersebar perzinahan dan kelahiran anak-anak haram? Para
anggota dewan yang muslim di tingkat wilayah tersebut terpaksa mengurus
tempat-tempat yang tepat untuk pelaku perzinahan itu dan untuk anak-anak yang
lahir di luar nikah itu. Jika semakin banyak jumlahnya, semakin memerlukan
tempat yang lebih luas untuk mereka. Rasulullah saw. bersabda, "Suatu kawasan
yang merebak riba dan perzinahan di dalamnya, hendaklah penduduknya memahami,
bahwa mereka sedang mencampakkan diri mereka ke dalam murka Allah yang Maha
Perkasa."
Renungkanlah hal ini dan lihatlah berapa
banyak kita justru terlibat di dalam dosa dan aib ini, dan berapa banyak
orang-orang terhormat serta berpendidikan telah menyediakan lokasi-lokasi khusus
bagi mereka ( lokalisasi ) untuk perbuatan maksiat yang sangat merusak ini? Dan
berapa banyak para anggota dewan yang beragama juga harus ikut mengurus
lokasi-lokasi tersebut?
Wallohu a'lam