Pengalaman Seorang Mahasiswa di Amerika
Serikat
Maha besar Allah yang telah menciptakan
manusia berbangsa bangsa, bersuku suku, dan bermacam macam bahasa dan agama atau
keyakinan kepada Tuhan.
Setiap benda yang diciptakan oleh Allah dan
kita lihat adalah cantik dan indah, lihatlah bermacam warna warni bunga2,
lihatlah pula bermacam warna dan warni ikan di laut, lihat pula lah bermacam
wajah dan warna kulit manusia, dan terakhir kita lihat pula bermacam macam
keyakinan dan bermacam cara pengabdian kepada Tuhan. Subhanallah, Maha suci
Allah yang menciptakannya.
Lain lubuk lain ikannya, lain kepala lain
pendapatnya. Jemaah Tablig adalah sebuah jemaah Islam yang berpusat atau lahir
di India yang mayoribeg penduduknya adalah beragama Hindu. Pemimpin Rohani
jemaah Tabligh adalah Maulana Muhammad Ilyas lahir tahun 1885 dan meninggal
tahun 1944 di kota Khanda, India .
Waktu saya tinggal di USA, salah seorang
jemaah Tabligh mendekati saya, seorang pemuda yang fasih berbahasa English,
dengan ramah tamah, senyumnya yang menawan, ia ingin berkenalan dengan saya dan
saya diundang kerumahnya.
Ia menerangkan tentang pentingnya umat islam
melakukan dakwah secara sungguh sungguh dan terpadu. Sebab kalau tidak demikian
katanya, umat islam makin hari makin lemah keimanannya, karena mereka sibuk
dengan segala aktivibeg sehari hari, baik sibuk bekerja, sibuk belajar, mereka
lupa akan Tuhan, lupa bershalat berjemaah di Mesjid dll.
Dan bahkan mereka bisa lupa bershalat sebagai
tiang agama dan akhlaq Islam. Inilah kami dari Jemaah yang sangat concern sekali
terhadap pentingnya berdakwah mengajak teman2 kita untuk kembali kejalan yang di
ridhoi Allah swt.
Sedangkan Rasulullah dan sahabat2 beliau mati
matian, dan bahkan Nabi sendiri tidak jarang dilempari oleh batu2 sampai tubuh
Nabi berlimang darah karena luka2. Tapi beliau tidak menyerah, beliau tidak
marah dan membalas, beliau tetap tegar menyampaikan wahyu wahyu Allah dengan
sopan santun, lemah lembut dan berkelanjutan.
Dan sampai sekarang berkat perjuang karena
Allah semata mata, umat Islam sudah mendunia dengan jumlah umatnya lebih dari
satu milyar orang. Kita bisa hidup beriman dan beragama Islam berkat perjuangan
beliau yang mati matian.
Kemudian ia meneruskan penjelasannya tentang
dakwah Tabligh yang dilakukannya. Mengikuti jejak Rasulullah dan para sahabat
berdakwah maka jemaah Tabligh 3 hari dalam sebulan, mulai hari Jumat sore sampai
hari minggu berikutnya, menyediakan waktu, berkorban tenaga, meninggalkan
keluarga pergi berdakwah ke kota kota lainnya. Ia dan kawan kawan pergi
mengunjungi kota kota lain dan tinggal disana, apakah di mesdjid atau di sebuah
rumah jemaah. Ia mengajak saya untuk ikut untuk bertabligh.
Alhamdulillah, pada suatu hari, saya
mengikutinya pergi ke sebuah kota Tulsa , berjarak 3 jam naik mobil. Kami (4
orang jema?ah)tinggal disebuah rumah jemaah Pakistan yang sudah lama tinggal di
Amerika.
Selama tiga hari kami pergi mengunjungi teman
teman seiman, orang orang Islam yang tinggal disekitar kota Tulsa . Kami di
guide oleh seorang Jemaah yang tinggal di Tulsa . Kami bersama sama mengunjungi
rumah rumah atau apartemen2 atau sekolah sekolah dimana orang orang islam
kemungkinan bisa bertemu, tanpa memberitahu lebih dahulu.
Seperti seorang salesman menjualkan
dagangannya dari pintu ke pintu rumah,door to door marketing?
Suatu trategi yang baik dan sukses, walaupun
berat melakukannya bagi orang yang kurang kuat kecintaannya kepada Rasulullah
saw, tapi bagi mereka-mereka yang sudah biasa dan karena kecintaan kepada Tuhan
dan agama Islam, bagi mereka saya lihat adalah suatu yang lezat, suatu
perjuangan, kalau ada orang yang dapat ikut, itulah suatu kebahagian yang
besar.
Tapi kalau tidak berhasil pada hari itu, juga
suatu hal biasa dan diterima dengan hati yang besar pula , mungkin pada suatu
hari ada orang yang terbuka hatinya untuk ikut bersama. Sesuatu yang dikerjakan
dengan kasih sayang dan cinta, semua akan indah dan ringan
melakukannya.
Kadang kadang kami bisa berberjumpa dengan
penghuni rumah dan berbicara tentang kebesaran agama islam serta mengajak mereka
untuk shalat berjemaah di mesjid, dan terkadang pula kami tidak bisa diterima,
karena penghuni rumah ada kesibukan yang lain atau ada tamu dan
sebagainya.
Tapi bagi kami semua tidak menjadi masalah,
lain kali kami datang lagi. Semua sudah ditentukan oleh Allah swt.
Alhamdulillah, kesan kesan saya selama
mengikuti bertabligh dengan jemaah Tabligh ini sangat menarik hati
saya.
Semua kami mengerjakan tabligh ini hanya
karena Allah semata mata, valonteer, suka rela untuk bekerja mengajak teman2
untuk bersama sama berjemaah di mesdjid, tanpa ada maksud tertentu, tanpa ada
orang yang membiayai perjalanan dll, hanya untuk kebaikan saja, agar teman teman
yang se islam, seiman jangan lupa akan Allah, jangan lupa shalatnya, jangan
hilang keimanannya sewaktu tingal di negeri non muslim.
Subhanallah, bukan main cantik dan indahnya
mereka- mereka ini berdakwah untuk kepentingan orang lain agar orang jangan
berdosa, agar orang lain jangan mendapat azab di akhirat nanti, subhanallah.
Suci dan indah sekali niatnya.
Kesan- kesan yang menarik dan indah saya alami
sendiri adalah hidup sederhana, tinggal di mesjid atau di rumah jemaah, tidur
dilantai, terkadang kita memasak sendiri. Kalau makan bersama sama dari piring
yang besar, terasa akrab.
Dalam makan bersama ini yang menarik perhatian
saya adalah betapa bersihnya piring tempat kita makan, karena tidak satu biji
nasipun yang tertinggal, begitu pula kuah2nya habis dimakan dengan nimatnya.
Maha Suci Allah dengan nikmat dan karunianya yang banyak.
Kemudian shalat bersama sama dan membaca
Hadits.
Kita dapat merasakan betapa beratnya mengajak
orang kepada kebaikan secara lahiriah karena meningalkan keluarga, makan
sederhana mungkin. Tapi ada sesuatu hadiah yang diberikan oleh Allah dalam
menjalan tabligh seperti ini antara lain; dapat bersilahturahmi dengan kawan2
seiman dan bertambahnya teman2 baru.
Kedua pikiran menjadi fresh dari pekerjaan
rutin yang biasa dikerjakan dirumah. Dapat merasakan betapa beratnya Rasulullah
saw bedakwah karena Allah semata mata untuk mengajak manusia ke jalan
Allah.
Terakhir menambah keimanan kita, kesayangan
kita kepada Rasulullah saw dan para sahabat2nya.
Maha Suci Allah, hebatnya, cantik dan indahnya
perjuangan teman-teman dari jemaah tabligh semoga Allah menambahkan rahmat dan
karunianya kepada mereka dalam mengembangkan, menjaga, dan mejayakan umat Islam
di tengah masarakat dunia yang terbuka.
Demikianlah, kesan kesan indah kami, semoga
ada manfaatnya, sekiranya ada kesalahan2 kami mohon dimaafkan karena kelemahan
kami dalam memahami sesuatu, yang benar adalah milik Allah semata.