Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Saturday, November 12, 2011

Kerja Kenabian

Allah telah berikan kepada umat ini 3 jabatan :

1. Khalifatullah : Pemimpin Allah di muka bumi
2. Naib Nabi SAW : Penerus Nabi SAW
3. Warisul Kitab : Pewaris Kitab / Mandat

Allah telah wariskan dunia ini kepada orang beriman sebagai wakil Allah dimuka bumi. Bagaimana caranya menjadi wakil Allah ini ? caranya sudah Allah terangkan di dalam Al Quran dan di contohkan oleh Nabi SAW. Kita ini adalah wakil dan petugas-petugas Allah di muka bumi. Maka kita harus bertindak dan berlaku seperti petugas. Makan seperti petugas, tidur seperti petugas, pakaian seperti layaknya seorang petugas, kerja seperti seorang petugas, dan hidup seperti seorang petugas.

Syekh Abdul Wahab, Amir Pakistan, berkata, “Kita harus tingkatkan niat kita dari seorang dai menjadi seorang Naib atau penerus Nabi.” Seseorang jika dia bisa mengajak satu orang untuk taat kepada Allah sudah bisa dibilang sebagai dai. Tetapi yang kita perlukan adalah bukan hanya dai tetapi Naib atau penerus Nabi. Kita ini penerus dakwah nabi, penerus jaulah nabi, penerus taklim nabi, penerus musyawarah nabi, penerus sholat nabi SAW, dan lain-lain. Sehingga nanti ketika kita niat untuk meneruskan sholatnya Nabi, maka Allah akan sempurnakan sholat kita seperti sholatnya Nabi SAW. Dari derajat sholatnya, kekhusyuan sholatnya, tertib sholatnya, dan lain-lain. Niatkan diri kita tinggi-tinggi karena nanti Allah akan bangkitkan kita seperti apa yang kita niatkan. Seseorang niat untuk menjadi hafidz namun belum selesai jadi hafidz dia sudah meninggal, maka nanti Allah akan bangkitkan dia bersama para hafidz. Jika kita niat untuk memahami Quran dan niat menyebarkan keseluruh manusia, maka nanti Allah akan buat kita faham Al Quran dan menyebarkannya keseluruh alam. Dalam mahfum hadits Allah berfirman, “Aku ini seperti prasangkaan hambaku terhadapku…” Jika kita niat untuk menjadi penerus nabi maka nanti Allah akan sempurnakan niat kita. Allah akan sempurnakan amal seseorang tergantung dari apa yang dia niatkan.

Allah telah berikan umat ini kitab yang utama yang menjadi penutup kitab-kitab terdahulu. Al Quran ini isinya adalah seluruh perintah Allah kepada umat ini sebagai pewaris kitab. Quran ini adalah mandat dari Allah kepada orang beriman untuk di pelajari, di pahami, dan di sampaikan kepada seluruh manusia sebagai panduan hidup. Dengan Quran ini Allah akan buat hati manusia ini tenang dan bercahaya. Quran ini juga akan menjadi saksi buat kita terhadap kesalahan-kesalahan umat terdahulu.

Untuk dapat menyampaikan mandat ini kepada seluruh manusia ini diperlukan kerja dakwah. Allah telah angkat derajat umat ini dengan kerja Dakwah. Allah panggil kita dengan, “Choiru Ummah”, sebaik-baiknya ummat, karena diberikan tanggung jawab Amar Maruf Nahi Mungkar. Namun amal yang telah mengangkat derajat umat ini malah kita tinggalkan. Jika kita ke pasar tidak ada niat untuk dakwah atau minimal benci dalam hati, maka seluruh dosa orang di pasar akan kita tanggung dengan sempurna walaupun kita tidak melakukannya. Jika kita melihat rumah ibadah agama lain lalu kita ucapkan “La Illaha Illallah La Mabuda Illallah”, maka Allah akan catat sebagai niat memberantas seluruh kejahatan dan kemusyirikan dimuka bumi. Penting kita masuk pasar baca doa dan niat mau dakwah.

Nabi SAW di angkat ke langit setelah melalui Mujahaddah yang tinggi, Allah buka seluruh hijab antara Dia SWT dan Nabi SAW, tidak ada lagi pembatas. Hakekat Iman akan datang setelah kita melewati Mujahaddah dalam mengamalkan agama. Sahabat mengadu kepada Nabi SAW bahwa dia telah disiksa dan diperlakukan buruk oleh orang kafir, namun dia tidak pernah membalas, bahkan mendoakan kebaikan untuk orang yang menyiksanya. Nabi SAW berkata mahfum, “Jika kamu terus berbuat itu, maka Allah akan kirim malaikat untuk bantu kita.” Orang buat salah lalu kita maafkan, maka ini adalah kesempatan masuk surga tanpa hisab. Seorang sahabat sudah dibilang sebagai penghuni surga karena amalannya sebelum tidur dia selalu memaafkan semua kesalahan orang yang mendzalimi dia.

Untuk dapat mengamalkan agama ini diperlukan keikhlasan. Orang yang mengamalkan agama tanpa keikhlasan ini seperti orang yang membawa koper berisi batu. Orang yang membawa koper ini akan terlihat seperti orang yang banyak uang, bawa koper kemana-mana. Padahal setelah di buka isinya batu, mau beli apa-apa tidak laku. Inilah orang yang mengamalkan agama tetapi tidak ada keikhlasan.

Lakukan dakwah dengan sifat Nabi SAW :

1. Sifat Sabar Nabi SAW :

Setelah Nabi SAW di tolak dakwahnya oleh orang Thaoif, Nabi SAW dihina-hina mereka, bahkan di timpuki hingga puluhan kilometer sampai keluar kota.. Namun bagaimana nabi mendoakannya kepada Allah, “Ya Allah jangan engkau hukum umatku, ini disebabkan karena mereka tidak tahu. Ini adalah salahku karena kelemahanku dalam menyampaikan. Semoga suatu saat nanti keturunan mereka dapat memeluk agamaMu.” Inilah Akhlaq, Iqrom, Nabi SAW setelah disakiti oleh orang yang mendzoliminya.

2. Ikhlas Nabi SAW :

Nabi SAW berdoa setelah ditimpuki dari Thoif : “Ya Allah biarkan yang lain marah kepadaku, asalkan Engkau tidak marah kepadaku, maka jika yang lain marah kepadaku tidak apa-apa (Tidak ada masalah).” Inilah keikhlasan Nabi SAW dalam berdakwah.

Manusia ini karena terbuat dari tanah sehingga mempunyai sifat yang berubah-ubah seperti tanah. Tanah ini jika kena panas dia akan kering, jika kena hujan dia akan menjadi lembek dan basah. Inilah sifat tanah selalu berubah-ubah berdasarkan keadaan. Manusia hari ini begitu imannya, masih suka terpengaruh dan berubah-ubah oleh suasana dan keadaan.

Maulana Ilyas bilang :

“Benteng terbesar bagi orang beriman ini adalah Dakwah. Hidupkan suasana dakwah maka Iman ini akan terjaga.”

Dakwah ini jika benar dilaksanakan dan tertib maka musuh bisa menjadi kawan. Sedangkan dakwah yang tidak dilaksanakan dengan benar bisa membuat kawan menjadi musuh. Jika Iman dan Amal ini benar dikerjakan maka tambah hari tammbah rindu sama yang namanya mati dan akherat. Tanda Dakwah ini benar semakin hari semakin sayang kepada umat. Nabi SAW sangking sayangnya kepada umat melihat orang meninggal tanpa iman rasanya mau hancur hati jadinya. Bagaimana risau dan fikir nabi SAW bisa masuk ke dalam diri kita ini perlu usaha, latihan, dan pengorbanan. Tujuan keluar ini adalah latihan agar risau nabi bisa menjadi risau kita, fikir nabi bisa menjadi fikir kita, kerja nabi bisa menjadi kerja kita, dan kesedihan nabi bisa menjadi kesedihan kita. Orang yang keluar terus di jalan Allah tidak mau buat Maqomi maka akan timbul sifat sombong. Tetapi orang yang hanya mengerjakan Maqomi saja dan tidak mau keluar di jalan Allah, tidak akan bisa lari dari sifat syirik. Namun jika orang tersebut keluar juga dan Maqomi juga maka akan lahir sifat Tawakkal.

Sudah menjadi ketentuan Allah siapa saja yang mau menjadi hafidz quran, maka langkah pertama yang dia harus lakukan adalah menyediakan waktu untuk membaca dan menghafal quran. Seseorang jika ingin menjadi petani maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan waktu untuk bertani. Begitu juga dengan pedagang, pengusaha, dan lain-lain. Maka jika kita ingin menjadi penerus Nabi SAW, penting kita siapkan waktu untuk meneruskan kerja Nabi SAW.