Yang dimaksud
orang-orang lama disini bukan seperti pengertian yang sebenarnya ( orang yang
sempurna amalan dakwahnya, orang yang selalu siap sambut takazah dan lain
sebagainya ) melainkan yang dimaksud orang lama disini adalah orang yang awal
ikut kerja dakwah baik di muallah ataupun halaqoh sekitar kita tetapi sudah
mulai “dingin” sehingga tak nampak lagi aktif dalam amalan dakwah
tersebut.
Kerja atas orang-orang lama seperti ini sangatlah dianjurkan dan ditekankan. Karena bisa jadi mereka-mereka yang tak nampak hari ini adalah orang yang dahulunya menaskil kita sehingga kita bisa ikut ambil bagian dalam kerja dakwah ini atau bisa jadi mereka adalah orang yang pernah menangis memohon hidayah untuk kita dalam setiap sholat malam mereka.
Jangan pernah memandang buruk kepada karkun-karkun ( pekerja dakwah ) yang tidak aktif, bisa jadi mereka tidak aktif karena kesalahan kita, maka ini semua adalah pekerjaan rumah kita yang belum selesai. Kita harus ambil peduli atas pekara ini bahkan hal tersebut harus didahulukan atas perkara-perkara yang lain. Jangan sampai orang-orang lama hanya dimarahi terus oleh karkun-karkun baru karena sudah tak aktif lagi.
Kalau ada orang-orang lama dikampung kita yang sudah tidak aktif lagi siapapun dia pada hakekatnya dia telah lebih dahulu dari kita keluar di jalan Allah , mungkin asbab doa dan tangis dia, asbab taskil dia kita bisa ikut keluar dijalan Allah , maka oleh sebab itu jangan lupa doa malam hari untuk orang-orang lama, datangi mereka, ketika mendatangi mereka kita di anjurkan tak usaha taskil, datang jumpa mereka bawa hadiah, kargozari tetang perkembangan dakwah saat ini.
Kedudukan orang lama dalam usaha dakwah ini seperti kedudukan jantung pada badan, orang hidup kalau karena suatu keadaan menyebabkan tangganya putus maka hal tersebut tak menyebabkan orang tersebut mati tapi kalau jantungnya yang putus maka hal itu akan meyebabkan orang tersebut mati , begitupun dalam kerja dawah ini kalau orang-orang lama sudah tak bergerak ini indikasi bahwa lampu merah dalam dakwah, maka hendaknya kita betul-betul berkhitmad dengan mereka dengan penuh perhatian dan kasih sayang sehingga ada kesatuan hati diantara kita.
Mari kita saling targib karena kita punya tangung jawab yang sangat besar, 18 ribu pulau di Indonesia masih banyak yang belum di datangi jamaah, umur kita sangat pendek jangan main-main dalam umur, kita akan tahu pahalanya kerja ini ketika malaikat maut ( Izrail ) datang baru kita akan tahu pentingnya usaha ini.
Kerja dakwah adalah kerja besar dan ini kerja pilihan , agar kita tetap dalam kerja ini maka perkara niat ini sangat penting oleh karenanya kita harus tetap memperhatikan niat. Dan selalu menjalankan kerja dakwah ini dengan tertib yg betul.
Para masyech berpesan bahwa setiap kita mempunyai tangung jawab yang besar terhadap muallah ( masjid / musholah ) tempat kita tinggal, setiap pekerja dakwah harus tahu dan paham apa itu tanggung jawab muallah dan atas kerja muallah. Sepulang kita keluar dijalan Allah maka tanggung jawab kita adalah bagaimana masyarakat makin sayang kepada kita, kalau ada pekerja dakwah yang pulang keluar dijalan Allah, masyarakat sekitar rumahnya malah jadi takut dengan dia maka ada yang salah dengan karkun ( pekerja dakwah ) tertebut.
Kerja dakwah ini dengan kasih sayang bukan dengan keras dan azas kerja dakwah ini di muallah bukan di markaz karena muallah yang kuat akan menguatkan halaqoh , halaqoh yang kuat akan menguatkan markaz dan pembentuan sifat karkun ini ada pada kerja di muallah mereka,
Pembentukan sifat terjadi ketika karkun tersebut menjalankan kerja dimaqomi mereka, bagaimana dia buat musyawarah harian , taklim , jaulah 1 dan 2, 2,5 jam bersilaturahmi terhadap masyarakat sekita masjid, kalau tertib-tertib ini dilakukan dengan benar maka sifat karkun akan berubah menjadi baik.
Kita keluar dijalan Allah swt ada maksud dan tujuan. Maksud Keluar dijalan Allah swt kita semua paham yaitu islah diri ( memperbaiki diri ) dan bagaimana kita bisa menghidupkan maqomi di tempat kita keluar, dan kita dapat mengeluarkan dan bentuk jamaah cash dari masjid tempat kita keluar. Tapi sayangnya tujuan kita keluar dijalan Allah swt yang kadang-kadang kita lupa, ada maksud dan tujuan kita keluar dijalan Allah swt, dan ini yang benar-benar harus kita pahami, islah diri ( memperbaiki diri ) adalah maksud , hidupkan makomi ini maksud , keluarkan jamaah cash ini juga maksud , lantas apa tujuan kita keluar dijalan Allah swt ??????, tujuan kita keluar adalah Menyempurnakan Iman, Ibadah , Muamalat, Muasyarat , Akhlaq, andaikata semua ini belum betul dalam diri kita maka kita harus keluar lagi, masih belum betul juga maka keluar lagi, masih belum betul juga keluar lagi, terus keluar dan keluar, sehingga semakin karkun keluar maka Iman, Ibadah , Muamalat, Muasyarat , Akhlaq semakin baik.
Muamalat, Muasyarat , Akhlaq merupakan alat taskil yang paling ampuh, karena iman dan ibadah tidak nampak hanya kita dan Allah yang tahu. Sedangkan Muamalat, Muasyarat , Akhlaq terlihat. Kalau Muamalat, Muasyarat , Akhlaq tidak benar maka rusaklah karkun itu.
Kerja maqomi akan menyempurnakan kerja-kerja kita, karena menghidupkan maqomi adalah yang paling berat, kalau keluar IPB ( India, Pakistan, Bangladesh ) itu bukan mujahadah itu hanya “tamasyah” bukan mujahadah , kita di ikram naik pesawat, dapat makan gratis dimarkaz dll, sedangkan dimaqomi inilah mujahadah yg sebenarnya , orang yang menghidupkan maqomi dengan benar dialah orang-orang yang hebat didalam dakwah. Maulana Saad kata : Mujahadah terbesar umat akhir jaman adalah menghidupkan maqomi sesuai arahan masyech , ini akar kerja kita di muallah , muallah yang kuat akan memuncul berlian-berlian yang akan menguatkan halaqoh , halaqoh yg kuat akan menguatkan markaz begitu seterusnya sampai pada markaz dunia.
Muallah adalah asas kerja dakwah , para masyech menganjurkan 4 tanggung jawab kerja kita di muallah.
Maqomi ( 5 amal : Musyawarah harian, Taklim masjid, 2.5 jam bersilaturahmi terhadap masyarakat sekitar setiap hari, jaulah satu dan dua setiap minggu )
Kerja atas atas ulama
Kerja atas masturah ( wanita )
Kerja atas pelajar
Setiap selesai mengerjakan satu kerja maka kita harus bersyukur dan beristigfar, bersyukur karena masih Allah swt gunakan dalam kerja ini , dan beristighfar karena masih banyak kekurangan yang kita buat dalam kerja ini.
Setiap karkun harus tahu kerja atas masturah , karena setiap kita bertanggung jawab atas wanita-wanita ahli keluarga kita oleh karenanya kita harus tahu kerja atas masturah.
Semoga Allah Swt beri kekuatan sy dan saudara sekalian untuk amal. Amin.
Subhanallahi wabihamdika ashaduala ilaha ila anta astagfiruka waatubuhu ilaik’
Wabilahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakathan lil alamin…
Kerja atas orang-orang lama seperti ini sangatlah dianjurkan dan ditekankan. Karena bisa jadi mereka-mereka yang tak nampak hari ini adalah orang yang dahulunya menaskil kita sehingga kita bisa ikut ambil bagian dalam kerja dakwah ini atau bisa jadi mereka adalah orang yang pernah menangis memohon hidayah untuk kita dalam setiap sholat malam mereka.
Jangan pernah memandang buruk kepada karkun-karkun ( pekerja dakwah ) yang tidak aktif, bisa jadi mereka tidak aktif karena kesalahan kita, maka ini semua adalah pekerjaan rumah kita yang belum selesai. Kita harus ambil peduli atas pekara ini bahkan hal tersebut harus didahulukan atas perkara-perkara yang lain. Jangan sampai orang-orang lama hanya dimarahi terus oleh karkun-karkun baru karena sudah tak aktif lagi.
Kalau ada orang-orang lama dikampung kita yang sudah tidak aktif lagi siapapun dia pada hakekatnya dia telah lebih dahulu dari kita keluar di jalan Allah , mungkin asbab doa dan tangis dia, asbab taskil dia kita bisa ikut keluar dijalan Allah , maka oleh sebab itu jangan lupa doa malam hari untuk orang-orang lama, datangi mereka, ketika mendatangi mereka kita di anjurkan tak usaha taskil, datang jumpa mereka bawa hadiah, kargozari tetang perkembangan dakwah saat ini.
Kedudukan orang lama dalam usaha dakwah ini seperti kedudukan jantung pada badan, orang hidup kalau karena suatu keadaan menyebabkan tangganya putus maka hal tersebut tak menyebabkan orang tersebut mati tapi kalau jantungnya yang putus maka hal itu akan meyebabkan orang tersebut mati , begitupun dalam kerja dawah ini kalau orang-orang lama sudah tak bergerak ini indikasi bahwa lampu merah dalam dakwah, maka hendaknya kita betul-betul berkhitmad dengan mereka dengan penuh perhatian dan kasih sayang sehingga ada kesatuan hati diantara kita.
Mari kita saling targib karena kita punya tangung jawab yang sangat besar, 18 ribu pulau di Indonesia masih banyak yang belum di datangi jamaah, umur kita sangat pendek jangan main-main dalam umur, kita akan tahu pahalanya kerja ini ketika malaikat maut ( Izrail ) datang baru kita akan tahu pentingnya usaha ini.
Kerja dakwah adalah kerja besar dan ini kerja pilihan , agar kita tetap dalam kerja ini maka perkara niat ini sangat penting oleh karenanya kita harus tetap memperhatikan niat. Dan selalu menjalankan kerja dakwah ini dengan tertib yg betul.
Para masyech berpesan bahwa setiap kita mempunyai tangung jawab yang besar terhadap muallah ( masjid / musholah ) tempat kita tinggal, setiap pekerja dakwah harus tahu dan paham apa itu tanggung jawab muallah dan atas kerja muallah. Sepulang kita keluar dijalan Allah maka tanggung jawab kita adalah bagaimana masyarakat makin sayang kepada kita, kalau ada pekerja dakwah yang pulang keluar dijalan Allah, masyarakat sekitar rumahnya malah jadi takut dengan dia maka ada yang salah dengan karkun ( pekerja dakwah ) tertebut.
Kerja dakwah ini dengan kasih sayang bukan dengan keras dan azas kerja dakwah ini di muallah bukan di markaz karena muallah yang kuat akan menguatkan halaqoh , halaqoh yang kuat akan menguatkan markaz dan pembentuan sifat karkun ini ada pada kerja di muallah mereka,
Pembentukan sifat terjadi ketika karkun tersebut menjalankan kerja dimaqomi mereka, bagaimana dia buat musyawarah harian , taklim , jaulah 1 dan 2, 2,5 jam bersilaturahmi terhadap masyarakat sekita masjid, kalau tertib-tertib ini dilakukan dengan benar maka sifat karkun akan berubah menjadi baik.
Kita keluar dijalan Allah swt ada maksud dan tujuan. Maksud Keluar dijalan Allah swt kita semua paham yaitu islah diri ( memperbaiki diri ) dan bagaimana kita bisa menghidupkan maqomi di tempat kita keluar, dan kita dapat mengeluarkan dan bentuk jamaah cash dari masjid tempat kita keluar. Tapi sayangnya tujuan kita keluar dijalan Allah swt yang kadang-kadang kita lupa, ada maksud dan tujuan kita keluar dijalan Allah swt, dan ini yang benar-benar harus kita pahami, islah diri ( memperbaiki diri ) adalah maksud , hidupkan makomi ini maksud , keluarkan jamaah cash ini juga maksud , lantas apa tujuan kita keluar dijalan Allah swt ??????, tujuan kita keluar adalah Menyempurnakan Iman, Ibadah , Muamalat, Muasyarat , Akhlaq, andaikata semua ini belum betul dalam diri kita maka kita harus keluar lagi, masih belum betul juga maka keluar lagi, masih belum betul juga keluar lagi, terus keluar dan keluar, sehingga semakin karkun keluar maka Iman, Ibadah , Muamalat, Muasyarat , Akhlaq semakin baik.
Muamalat, Muasyarat , Akhlaq merupakan alat taskil yang paling ampuh, karena iman dan ibadah tidak nampak hanya kita dan Allah yang tahu. Sedangkan Muamalat, Muasyarat , Akhlaq terlihat. Kalau Muamalat, Muasyarat , Akhlaq tidak benar maka rusaklah karkun itu.
Kerja maqomi akan menyempurnakan kerja-kerja kita, karena menghidupkan maqomi adalah yang paling berat, kalau keluar IPB ( India, Pakistan, Bangladesh ) itu bukan mujahadah itu hanya “tamasyah” bukan mujahadah , kita di ikram naik pesawat, dapat makan gratis dimarkaz dll, sedangkan dimaqomi inilah mujahadah yg sebenarnya , orang yang menghidupkan maqomi dengan benar dialah orang-orang yang hebat didalam dakwah. Maulana Saad kata : Mujahadah terbesar umat akhir jaman adalah menghidupkan maqomi sesuai arahan masyech , ini akar kerja kita di muallah , muallah yang kuat akan memuncul berlian-berlian yang akan menguatkan halaqoh , halaqoh yg kuat akan menguatkan markaz begitu seterusnya sampai pada markaz dunia.
Muallah adalah asas kerja dakwah , para masyech menganjurkan 4 tanggung jawab kerja kita di muallah.
Maqomi ( 5 amal : Musyawarah harian, Taklim masjid, 2.5 jam bersilaturahmi terhadap masyarakat sekitar setiap hari, jaulah satu dan dua setiap minggu )
Kerja atas atas ulama
Kerja atas masturah ( wanita )
Kerja atas pelajar
Setiap selesai mengerjakan satu kerja maka kita harus bersyukur dan beristigfar, bersyukur karena masih Allah swt gunakan dalam kerja ini , dan beristighfar karena masih banyak kekurangan yang kita buat dalam kerja ini.
Setiap karkun harus tahu kerja atas masturah , karena setiap kita bertanggung jawab atas wanita-wanita ahli keluarga kita oleh karenanya kita harus tahu kerja atas masturah.
Semoga Allah Swt beri kekuatan sy dan saudara sekalian untuk amal. Amin.
Subhanallahi wabihamdika ashaduala ilaha ila anta astagfiruka waatubuhu ilaik’
Wabilahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakathan lil alamin…