Bagaimana perkembangan jemaah neja
[jama’ah Negri Jauh]
Bandung?
kata amir, kalau mau kirim lagi jmh ke korea bulan2 ini sampai februari, tawarkan ke orang Pangalengan, Ciwidey, dan Lembang, rada cocok iklimna yeuh. saya dengan bah Ubay tiba duluan di Busan (provinsi selatan dekat laut) hari sabtu sore. Amir dan Rijal masih di Songori masjid Ujeombu, buat program sehari dari malam ahad. saya datang ke masjid Busan menjelang maghrib. ba’da isya langsung diajak menengok pekerja indo yg dirawat di rumah sakit.
1.
Djumail dari enrekang SulSel, korban ledakan
di kapal tangker. cukup parah. patah tulang di tangan, kaki, dan rusuk. plus
luka bakar. dirawat di RS Maryknoll. sdh sebulan. sdh sadar, bisa diajak bicara,
ditarghib, tasykil, dan do’a. terakhir dia nangis, katanya sdh bertahun-tahun kerja di kapal
ingin sekali bisa sujud di masjid di korea ini, tapi belum kesampaian. nanti
kalau sdh sembuh Insya Allah mau ke masjid dulu sebelum kemana-mana.
2.
Tino dari Kendal, putus tangan masuk mesin
roll kawat. dirawat di RS Busan University. yg ini parah sekali, krn keracunan
zat anti karat semua jari2nya membusuk, akhirnya jari kaki habis dibuang, jari
tangan yg kiri juga dipotong 1-2 buku. Masya Allah. minta diajari shalat sambil
tidur. kasihan de, saudara2 kita disini, banyak sekali terjadi
kecelakan di tempat kerja, kemarin di Songori pun sama ada pekerja yg terpotong
tangannya di mesin press. macam2 penderitaan pekerja disini de, yg keracunan
bahan kimia, yg kena mesin, yg terbakar, bahkan tidak sedikit yg mati di laut,
di kapal, kabur dari kapal, dsb. kita harus lebih giat lagi bergerak di tanah
air, de, biar orang2 ini tidak tertipu dunia begini rupa. sdh modalnya besar utk datang ke kesini,
ada yg 65 juta ada yg 70 juta, ngutang sana-sini, datang kesini belum tentu
dapat kerja enak, banyak yg menderita. apalagi di Busan ini dekat laut, lebih
banyak yg kerja di kapal2 nelayan, jangankan buat shalat, tidur pun susah.
akhirnya banyak yg kabur berenang ke darat, sebagian sampai sebagian hilang.
tapi, beritanya tdk pernah sampai di tanah air. beda dgn berita2 tkw di saudi
sampai terus beritanya. kalau penderitaan di negeri kafir mah,
ditutupi.
memang ada juga yg berhasil jadi kaya di
kampungnya, tapi harus pisah dgn istri sampai 9 th, 10 th, 13 th. wah, kami mah
moal kuat de [kami nggak kuat De]. derita panjang dan lebar. betul kata Maulana
Nanang, rezeki yg berkah itu dekat, tidak lama, dan tidak susah. belum lagi,
sekarang pekerja2 ilegal sdg dikepung habis. sdg ditangkapi. terakhir ada karkun
40hr yg tertangkap dan dipulangkan. saya ketemu satu kelompok pekerja di Garebi
Sijang dari Indramayu, mereka betul2 seperti hidup dalam lubang.
selama bertahun-tahun. kerja di pabrik sbg pekerja ilegal, tinggal di
container2, bersembunyi, krn takut tertangkap imigrasi. yah kerjanya cuma
ngumpul2, dst nya lah, gak perlu diceritain detail. serem lah. kebetulan pas
kumpul2 saya datang kesitu, kasi targhib sedikit dikepret. mereka rinduuu sekali
dgn agama, katanya. tapi diajak ngomong agama, semua gelisah. ditasykil nggak
bisa. nya tos. do’a weh
de. hari ahad kemarin, di mesjid Busan ada acara
pernikahan. dan halal bil halal. ini pasangan yg nikah juga, katanya, sebelumnya
sdh nikah dulu di gereja, kan aneh!? jadi agak ricuh juga sedikit di awalnya,
sampai semua yg hadir diminta bersaksi, bhw pasangan ini bener2 belum menikah.
urusan begini disini, rada pabaliut de[agak membingungkan]. sebab pekerja2 kita
ini, kalau punya masalah, sdh biasa juga lari ke shelter2 sosial yg dikelola
gereja. padahal gerejanya sendiri utk orang korea tidak laku.
gereja banyak dan besar2, tapi nggak ada
isinya. jadi duitnya dipake utk merayu-rayu orang kita. pekerja kita yg masuk
kristen sih nggak ada juga, katanya, tapi mereka betaaah sekali tinggal di
shelter2 ini, krn polisi nggak boleh masuk kesana. acara halal bil halal,
alhamdulillah rame juga, ada 200-an yg hadir, berdatangan pakai bus. ana diminta
bayan dan do’a sampai 2
rintakan. haus siraman rohani atuh kang, katanya. giliran ditasykil, mah tetep
weh cuma ahad aja siapnya. wios lah. Amir dan Rijal baru tiba di Busan senin
sore. di Songori ahadnya ada 7 orang yg ikut program 24 jam full. lumayan
lah.
jadi, de, kesimpulan sementara, kerja kita
selama ini sangat kurang. masih banyak saudara2 kita yg menderita. sudahlah,
sudah waktunya kita kerja dgn lebih seurieus, de. don’t take too seriously to ourselves lah,
da selemah-lemahnya karkun masih so much better than yg belum keluar.
don’t “geureuhan” too much
lah. kita bahu membahu saja lah to reach ‘em all.
mendingan kita giatkan 2,5 jam kita. masih
buaaaannnnyyaaaaak sekali saudara2 kita yg belum tersentuh da’wah. emh deudeuh teuing dulur urang de.
‘ajib lagi. selama hari ahad
kemarin dari ba’da ashar,
ganti2an orang2 disini, minta konsultasi, ada yg sendiri2, ada yg berdua-dua,
teruuuusss sampai jam 12 malem. semuanya bermasalah sama: “saya mau bertobat
atas keluakan saya di masa lalu, apakah Allah mau terima taubat saya?”. semua
bertanya perkara yg sama, malah ada yg sampai nangis segala. Ya, Allah, pesan
rahasia apa yg hendak Kau sampaikan pada hamba? hate asa dipekprekan de.
gerentes hate, ana nu pantes ceurik leuwih tarik teh de. nanya ka diri sorangan,
“Ya Allah, apakah saya pernah betul2 bertobat????”