Rasulullah saw. bersabda . " Orang yang
mengganggap agama bisa kuat dengan harta adalah musuh-musuh Allah." ibarat
menarik pesawat terbang dengan keledai, bukan dengan mesin. Para sahabat Nabi
SAW adalah orang-orang yang miskin harta, tetapi mereka memiliki amalan agama
yang sempurna.
Ketika harta hasil ghanimah datang berlimpah
pada zaman khalifah Umar r.a. ia berkata " seandainya benda-benda ini
mendatangkan manfaat ( kebaikan ), sudah tentu datangnya pada zaman Rasulullah
SAW. masih hidup ." bahkan Umar r.a. bersedih melihat keadaan ini, sehingga
sahabat yang lain bertanya , " Wahai Amirul Mu'minin, mengapa engkau menangis?"
..Umar r.a menjawab , " Apabila kebendaan datang pada suatu kaum, maka akan
muncul banyak fitnah pada kaum itu dan tidak akan selamat dari fitnah itu
."
Orang yang punya keyakinan untuk memperbaiki
kehidupan dengan mengumpulkan harta benda adalah yang punya keyakinan rusak.
Orang yg beriman justru mengorbankan harta benda untuk mendapatkan iman. Orang
yang beriman yakin bahwa kesuksesan hanya dengan menyempurnakan perintah Allah
SWT. Bukan menyempurnakan usaha pertaniaan, perdagangan, dan sebagainya. Di
dunia ini yang dibutuhkan hanya orang beriman , bukan orang yang disebut pakar
ini dan pakar itu. Permasalahan umat makin komplexs dan bertambah banyak,
sebanding dengan banyaknya pakar hari ini yang lahir.
Saat ini walaupun undang-undang diganti dengan
hukum yang paling baik sekali pun, tetapi apabila yang melaksanakan hukum
tersebut tidak beriman maka kehidupan akan rusak, Kerusakan terjadi bukan karena
tidak adanya kebendaan, teknologi atau harta. Dibandingkan zaman sahabat r.a.
seratus kali lipat perbedaannya. Kerusakan terjadi karena iman lemah dan amal
agama berkurang.
Untuk tersebarnya hidayah tidak memerlukan
harta, jabatan, dan fasilitas lainnya , Ada orang yang memahami agama untuk
kepentingan dunia, lalu ia mengira untuk mengamalkan agama harus menjadi orang
kaya, sehingga siang malam sibuk mengumpulkan harta. Mereka berdalil dengan
hadist " Tangan yg diatas lebih baik daripada tangan yang dibawah " padahal
maksud "tangan yang diatas" sebenarnya adalah memberi (menyebarkan) iman kepada
manusia agar mereka tidak berharap dan tidak meminta kepada makhluk, tetapi
meminta dan berharaplah hanya kepada Allah SWT. Banyak orang kaya tapi tangannya
ingin dibawah, sebab iman lemah, sebaliknya walaupun orang miskin tapi beriman
maka tangannya selalu diatas ingin memberi. Seorang budak bekerja dikebun
tuannya berbekal dengan sepotong roti, ketika ada anjing yang kelaparan maka
rotinya diberikan kepada anjing itu. walaupun ia sendiri
membutuhkannya.
Sabda Rasulullah SAW. " Awal kebaikan
(terishlah) ummat ini karena yakin yang shahih) dan zuhud (tidak tamak kepada
dunia) dan awal kehancuran ummat ini adalah karena bakhil dan panjang
angan-angan." (HR. Baihaki- Syua'bul Iman)
Rasulullah SAW. berwasiat kepada para sahabat
, " Wahai sahabatku, apabila saat ini kalian mengurangi waktu kalian untuk agama
Allah sepersepuluh saja, niscaya nushratullah (pertolongan Allah) tidak akan
turun, kalian harus mengamalkan agama secara keseluruhan, Tetapi ummatku pada
akhir zaman nanti, jika mereka rela meluangkan waktunya sepersepuluh saja untuk
agama Allah, maka nushratullah akan segera turun." (HR. at Tirmizdi).