Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Saturday, December 10, 2011

Tamsil "Saat Kelahiran Bayi"

Kesalahpahaman manusia diibaratkan seorang bayi yang ada dalam rahim ibu. Jika ia boleh meminta, ia akan meminta kepada Allah untuk diberikan plasenta/tali an-an yang banyak. Karena bayi itu berfikir untuk apa adanya tangan, kaki yang di dalam rahim itu tak banyak berfungsi. “Yang aku butuhkan saat mi adalah tall an-an untuk menyuplai/memasok makanan ke tubuhku!” kata sang bayi. Yang dianggap penting saat bayi di dalam rahim ibu adalah tali ari-ari.

Pada saat bayi itu lahir ke dunia mi, justru yang pertama kali dipotong dan tubuh si jabang bayi adalah tali an-an. Tenyata yang selama mi dianggap sebagai hal yang terpenting bagi kehidupan si bayi justru harus clipotong. Barulah si bayi menyadani bahwa untuk bekal hidup di dunia membutuhkan kaki, tangan, mata dan kelengkapan organ tubuh lainnya yang selama di dalam kandungan tidak banyak berfungsi. Malah kalau seandainya si bayi itu cacat atau mengalami kekurangan pada anggota tubuhnya akan membuat hidupnya di dunia terganggu dan menderita. Kalau pun si bayi itu meminta untuk dikembalikan ke dalam kandungan/rahim ibu tentunya hal mi tidak akan dan sulit dikabulkan oleh Allah Swt..

Saat di alam rahim (kandungan) Allah Swt. telah menyempurnakan fisik kita, maka setelah manusia dilahirkan ke dunia mi, Allah perintahkan untuk menyempurnakan iman dan amal shalih (agama). Jadi dunia mi bukan ternpat menyempurnakan jasad tetapi dunia sebagai darul imtihan (sarana latihan) untuk menyempurnakan pelaksanaan amal agama. Tali an-an pada bayi ibarat dunia dengan kemilaunya (harta, pangkat dan jabatan) sementara kaki, tangan dan mata bayi saat di alam rahim ibarat amal shalih yang tidak tampak manfaatnya ketika di dunia. Barulah ketika kita mati, amalan agama (shalat, dzikir, tilawah Al QurÙ„n, dawah, shaum, sedekah, jihad dan menuntut ilmu) terasa manfaat dan kegunaannya. Saat ajal menjemput justru yang diputus dan hidup kita adalah hubungan dengan harta benda dunia. Oleh karena itu mari kita perbaiki kesalahpahaman ini!