Kenikmatan dunia ini adalah kenikmatan sesaat
yang memperdayakan. Ibaratnya, jika seseorang akan pergi ke suatu kota dengan
menggunakan kereta api. Setelah tiba di stasiun ia pun harus menunggu kereta
tiba beberapa lama.
Maka ia pun menunggullah di ruang tunggu.
Ruangan mi tidak nyaman menurut pendapatnya, kelihatan kotor dan tidak artistik.
Lalu karena ingin memuaskan hatinya, maka ruang tunggu itu diperbaikinya,
dibersihkan, dicat kembali, lalu diletakkan beberapa meubeulair yang cantik.
Pendek kata, akhirnya ia pun bisa beristirahat dengan nyaman untuk menunggu
kereta api datang.
Tiba saatnya kereta api datang, lalu ia pun
pergi ke kota tujuan. Ruang tunggu yang dengan susah payah direnovasinya itu pun
ditinggalkan begitu saja.
Itulah dunia, manusia menghiasi dunia mi
dengan kecantikan dan keindahan yang diusahakannya dengan susah payah dengan
mengorbankan harta, tenaga dan waktu, namun ke-tika ajal tiba, semuanya harus
ditinggalkan begitu saja. Ia pun akan pulang ke tempat abadinya, di akherat.
Karena dunia mi adalah tempat tinggal sementara.
Semua kenikmatan dunia itu ibarat tanaman yang
hijau dan subur yang berlangsung sementara. Tidak lama kemudian tanaman itu
menjadi kuning dan kering, kemudian hancur.