Makhluk hidup yang sudah tidak ada ruhnya
(nyawa) dinamakan bangkai. Dan nilai suatu bangkai sangatlah rendah. Secantik
apa pun seorang wanita kalau sudah jadi bangkai (mayat) turunlah nilainya ke
titik paling rendah, hina dan tak berarti apa-apa. Han mi keadaan pada
penghujung akhir zaman kehidupan manusia di muka bumi mi pun seperti demikian.
Karena tidak ada manusia yang mau berusaha untuk menghidupkannya maka bangkai
agama banyak berserakan di mana.-mana. Bangkai shalat, bangkai silaturahmi,
bangkai da’wah, bangkai
sedekah, bangkai akhlaq dan banyak bangkai-bangkai agama yang lainnya yang
dahulunya hidup pada zaman Nabi saw. dan para sahabatnya kini sudah wafat karena
tidak ada yang mau menghidupkannya kembali.
Sekarang?? Banyak sekali orang-orang Islam
yang iidak shalat, silaturahmi mati bersama menguatnya budaya masyarakat yang
individualistis (mementingkan dirinya sendiri), sedekah menjadi mayat seiring
sikap bakhil dan serakah yang tampil mengemuka, da’wah menjadi jenazah bersamaan dengan
munculnya semangat ta’asub
(fanatisme/ashabiah terhadap golongan). Akhlaq hanya jadi cerita apik dan
episode kehidupan Nabi dan Sahabatnya tanpa bisa ditiru dan
diamalkan.
Pendek kata, di satu tempat bangkai-bangkai
agama berserakan di hadapan kita dan di tempat yang lainnya sikap cinta dunia
dan takut mati (a! wahn) sedang mempertontonkan kejelekannya. Siapa di antara
anda yang peduli???