Kalau kita mau memasak kita harus mengetahui
terlebih dahulu aturan dalam memasak. Jangan sampai terjadi tamsil di dalam
membuat gorengan misalnya memasukkan dahulu terigu kemudian baru airnya dan baru
diaduk dengan bumbu. Atau ketika menggoreng telur dadar memasukkan telurnya
dahulu baru minyak gorengnya. Pendek kata seperti halnya memasak yang
membutuhkan tata cara dan tata tertib, kita membutuhkan aturan main agar masakan
kita enak dan bisa dimakan.
Begitu pun dalam da’wah. Untuk urusan yang sepele saja kita
membutuhkan aturan kerja apalagi untuk urusan yang sangat besar menyangkut
masalah dunia dan akherat (agama) tentunya ada aturan kerjanya tersendiri. Dan
semua aturan itu telah termaktub dalam al Quran dan Hadits yang dibuat rumusan
kerjanya secara praktis oleh para ulama (masyaikh) yang sudah berkompeten dan
memiliki segudang pengalaman dalam da’wah. Itulah aturan dalam da’wah yang menjadi satu paket dalam da’wah yaitu 4 amalan masjid nabawi, 5 amal
maqomi, 6 sifat sahabat dan ushul-ushul da’wah pada saat kita intiqoli (khuruj fii
sabilillah). Kita tinggal mengikuti saja!