Hidup didunia memang penuh tipuan. Satu orang
yang mempunyai sifat suka mencuri tapi ditutupi dengan jasadnya, penampilannya
dengan baju yang bagus dan berdasi. Sehingga orang lain pun tak tahu bahwa di
memang pencuri. Satu orang yang yang mempunyai sifat dengki, hasad, sombong
tidak akan bisa dilihat karena ditutupi oleh jasadnya yang dibuat seindah
mungkin. Untuk menutupi sifat-sifatnya yang tidak baik ditutupi dengan
penampilan jasad yang baik.
Sebaliknya diakherat akan dibalik sifat
menutupi jasad. Apa saja sifat-sifat kita begitulah wujud jasad kita diakherat
nanti. Akan ada 12 barisan diakherat. Jasadnya seperti babi hutan karena didunia
sifatnya pun lebih rendah dari babi hutan sering meringan-ringankan shalat.
Jasadnya berbentuk keledai karena enggan membayar zakat. Barisan terakhir
jasadnya penuh dengan sinar laksana bulan purnama. Inilah orang yang beramal
saleh dan banyak berbuat baik dan mengajak orang kepada kebaikan.
Sifat yang kurang baik didunia bisa ditutupi
dengan penampilan jasad yang baik tapi diakherat, bagai mana sifat kita didunia
maka begitulah penampilan jasad kita diakherat nanti. Sifat yang baik akan
menghasilkan jasad yang baik. Sifat yang buruk akan menghasilkan jasad yang
buruk.
Di Yaumul Hisab nanti setiap manusia akan jadi
terdakwa.
Terdakwa : Ayah
Jaksa penuntut umum : istri dan
anak
Hakim : Allah SWT
Satu langkah lagi sang ayah akan memasuki
surga. Istri dan anaknya berkata : “Tunggu dulu, jangan masukan dia kedalam
surga karena didunia dia tidak pernah mengajak kami kepada kebaikan”.
Sang anak berkata : “Kalau saya tinggal kelas,
ayah akan pukul saya tapi kalau saya tinggalkan shalat ayah tak pernak pukul
saya”
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu
anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah
mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai UMUR SEPULUH TAHUN MAKA PUKULLAH mereka
apabila tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya.”
(HR. Abu Daud)
Sang istri berkata : “Kalau saya keluar rumah
tidak pake jilbab, suami saya tidak pernah marah.
Allah SWT berfirman, “Katakanlah kepada wanita
yang beriman, ‘Hendaklah
mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, …” (QS. An-Nuur 31).
Anak dan istri yang tidak didik dengan agama
akan jadi Jaksa penuntut buat sang ayah nanti di Yaumul Hisab. Sebaliknya anak
dan istri yang didik dalam agama akan menjadi Pengacara buat ayah di Yaumul
Hisab.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. Attahrim
6)
Pernahkah satu orang ayah menghidupkan agama
di keluarganya…?
Pulang kerumah langsung nonton TV, makan,
berhubungan suami istri. Hari-hari itulah rutinitas sang ayah.
Pernahkah kita mengajak istri dan anak. Dek,
nak, kita baca dua tiga hadist atau dongeng sebelum tidur “Membaca Hayatus
sahabah” kehidupan orang yang sukses dalam agama.
Untuk membiasakan baca hadist dan menghidupkan
agama dalam keluarga kita juga perlu proses. Belajar ikut keluar 3 hari supaya
ada kekuatan menghidupkan agama dalam kehidupan dan keluarga kita.
Dengan keluar 3 hari sifat-sifat yang buruk
dalam diri kita akan berubah menjadi sifat-sifat yang baik. Sifat yang baik akan
menghasilkan jasad yang baik yang penuh dengan cahaya.
Istri dan anak pun akan menjadi
Pengacara/penolong kita di Yaumul Hisab nanti.
27 hari kita buat usaha atas dunia yang pasti
dan pasti kita tinggalkan kenapa kita tidak bisa meluangkan waktu 3 hari untuk
bekal akhirat yang selama-lamanya.
Insya Allah