Suatu hari persedian makanan dirumah Ali bin
Abi Thalib habis .Tidak ada gandum atau roti atau kurma yang dapat mereka makan,
kecuali hanya air minum saja.Sementara Ali r.a sedang keluar dalam waktu yang
cukup lama untuk suatu keperluan. Fatimah Az Zahra sedih karena tidak ada yang
bisa ia suguhkan untuk menyambut kedatangan suaminya. Tiba Ali r.a datang dan
mengucapkan salam dan menanyakan, “Wahai istriku apakah ada sesuatu yang bisa
kita makan hari ini ?”. Fatimah r.a menjawab, “tidak ada sesuatupun yang dapat
kita makan kecuali air minum saja yang tersedia”.
Ali r.a segera keluar rumah dan menuju masjid.
Kemudian wudhu dan melakukan sholat sunnat, setelah salam berdoa sejenak dan
pulang ke rumah. Dan bertanya kepada Fatimah Az Zahra, “Wahai istriku apakah ada
sesuatu yang bisa kita makan hari ini ?”. Fatimah r.a menjawab, “tidak ada
sesuatu pun yang dapat kita makan kecuali air minum saja yang tersedia”.
Setelah itu Ali keluar rumah dan menuju masjid
lagi. Kembali menyempurnakan wudhunya dan sholat sunnah, setelah salam berdoa
sejenak dan pulang ke rumah. Dan bertanya kepada Fatimah Az Zahra, “Wahai
istriku apakah ada sesuatu yang bisa kita makan hari ini ?”. Fatimah r.a
menjawab, “tidak ada sesuatupun yang dapat kita makan kecuali air minum saja
yang tersedia”.
Mendengar jawaban itu Ali r.a kembali keluar
rumah dan menuju ke masjid. Kembali ia menyempurnakan wudhunya dan sholat
sunnah, setelah salam berdoa sejenak dan pulang ke rumah. Dan bertanya kepada
Fatimah Az Zahra, “Wahai istriku apakah ada sesuatu yang bisa kita makan hari
ini ?”. Fatimah r.a menjawab, “Sesungguhnya gilingan gandum yang telah lama
tidak terpakai itu telah berputar dan menghasilkan tepung yang bisa kita buat
roti, bersyukurlah wahai suamiku karena Allah telah membuka khazanahnya didepan
mata kita.”
Kemudian mereka menunggu gilingan gandum itu
berputar dan terus menerus menghasilkan tepung. Semakin lama semakin banyak dan
tempat menyimpan tepung sudah tidak mencukupi. Maka Ali r.a membuka penutup
gilingan gandum itu, sejenak kemudian gilingan gandum itu berhenti berputar.
Mereka lalu membuat roti untuk selanjutnya dimakan sebagai kebutuhan sehari hari
mereka.
Hal ini disampaikan kepada Rasulullah SAW dan
bersabda : “Wahai Ali andaikan kamu tidak membuka penutup gilingan gandum itu,
gilingan itu akan mengeluarkan tepung sampai hari kiamat”.
Ketika Ali ra belum mendapatkan makanan. Ali
ra menyalahkan dirinya sendiri. Yang salah ini shalat saya mungkin
wudhu’ kurang sempurna.
Bukan menyalahkan shalatnya. Kalau kita hari ini shalat belum bisa mendapat
pertolongan Allah SWT. Yang salah itu shalat kita, perbaiki lagi dan lagi.
Kalau kita punya mobil dan tiba-tiba mogok
sedangkan tujuan kita masih jauh. Mobilnya saya tinggalkan saja, saya naik
kendaraan lain saja. Maka yang SENANG INI PENCURI “Cocoklah ditinggalkan”
katanya dalam hati. Periksa dulu mungkin bensinnya habis atau ada kabelnya yang
longgar.
Kalau kita shalat belum bisa mendapat
pertolongan Allah SWT kemudian kita tinggalkan. Maka yang SENANG INI SYETAN
“Cocoklah kamu tak shalat”. Periksa lagi shalat kita, mungkin wudhu’nya kurang bagus atau bacaannya.
Untuk mendapat gelar Sarjana S1 kita berkorban
6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA dan 4 tahun kuliah. 16 tahun belajar
mengorbankan uang puluhan juta dan menghabiskan waktu yang panjang. Adakah
jaminan misalnya dari presiden kalau kamu sarjana dapat uang RP. 10 juta
perbulan. Atau jaminan dari yang lain. Kan tidak ada tapi ada keyakinan dalam
diri kita kalau saya sarjana akan mudah bekerja.
Untuk mendapatkan shalat yang dapat menarik
pertolongan Allah SWT juga perlu latihan bukan 16 tahun dan menghabiskan uang
yang banyak. Cukup hanya 4 bulan saja dan biayanya sekitar Rp. 1 juta. Paling
minimal kita bisa menjaga shalat kita dan ada keyakinan shalat mendatangkan
pertolongan Allah SWT.
“Untuk menyelesaikan masalah dunia saja tidak
bisa bagaimana shalat kita bisa menyelesaikan masalah akhirat…?”
Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang
beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al Baqarah 153)
Allah SWT berfirman : “Jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyu'”. (QS. Al Baqarah 45)
Ini jaminan Allah SWT