Nabi SAW menerima wahyu yang pertama kalinya
pada 17 ramadhan dan perintah dakwah ayat Ya ayyuhal Mudatsir turun ini juga
pada bulan Ramadhan. Awal pergerakan dakwah Nabi SAW diawali pada bulan
Ramadhan.
Sebaliknya air yang tidak bergerak, hanya
terkepung di satu tempat, akan mendatangkan kemudharatan kepada hidupan di
sekelilingnya. Airnya tergenang dan berbau busuk.
Sewaktu Rasulullah SAW beruzlah di gua Hira',
sewaktu belum ada pergerakan dilakukan, keadaan bangsa arab jahiliah tetap tiada
perubahan. Mereka tetap dengan kejahilan mereka. Hidup dengan meyakini banyak
tuhan, hidup dengan amalan yang rusak. Kemudian dengan perintah Allah SWT,
Rasulullah SAW bermula bergerak menyampaikan agama. Barulah keadaan berubah
secara perlahan-lahan, kegelapan jahiliah pun bertukar menjadi cahaya keimanan
yang terang benderang.
Karena ada pergerakan, maka wujudlah golongan
Muhajirin. Golongan para sahabat Rasulullah SAW yang telah meninggalkan kaum
keluarga dan kampung halaman mereka karena agama. Dibantu oleh golongan Ansar
yang siap sedia mengorbankan diri dan harta mereka untuk membantu usaha agama di
zaman awal Islam. Muhajirin dan Ansar bergerak seiringan menyahut keinginan
Rasulullah SAW dalam menggerak-gerakkan rahmat ke seluruh alam.
Firman Allah SWT :
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah 261)
Salah satu keberkahan bulan Ramadhan adalah
dilipatgandakannya pahala amalan shalih seorang muslim. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah antara lain disebutkan bahwa Rasulullah
saw. bersabda: “Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan perbuatan
baik sunnah pada bulan Ramadhan, (ia diganjar pahala) sama seperti menunaikan
suatu kewajiban (fardlu) pada bulan yang lain. Siapa saja yang menunaikan
kewajiban (fardlu) di bulan Ramadlan , (ia diganjar pahala) sama dengan orang
yang mengerjakannya 70 kali kewajiban tersebut di bulan yang lain”.
Dari Khuraim bin Fatik r.a. berkata bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang berinfak (mengeluarkan harta) di
jalan Allah satu infaq, maka dicatat baginya (pahala) 700 kali lipat.” (Hr.
Tirmidzi. Katanya, “ini Hadits hasan.” Bab Keutamaan infak fii sabiilillaah,
Hadits nomor 1625)
Dari Mu’adz r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya
pahala shalat, puasa, dan dzikir (ketika keluar) di jalan Allah dilipat gandakan
700 kali lipat atas pahala infak di jalan Allah.” (Hr. Abu Dawud, bab Dilipat
gandakannya pahala dzikir di jalan Allah Swt. Hadits nomor 2498)
Dari Mu’adz r.a. dari Rasulullah saw., beliau bersabda, “Sesungguhnya
pahala berdzikir (ketika keluar) di jalan Allah dilipat gandakan 700 kali lipat
atas pahala infak (di jalan Allah).” Menurut Yahya dalam Haditsnya:. .
.dilipatganakan 700.000 kali lipat). (Hr. Ahmad III/438)
Dari Mu’adz al Juhari r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa membaca (al Quran) seribu ayat (ketika keluar) di jalan Allah, maka
Allah mencatatnya dalam golongan para Nabi, shiddiqin, syuhadd, dan shalihin.”
(Hr. Hakim. Katanya, “ini Hadits shahih isnadnya, tetapi mereka berdua tidak
meriwayatkannya, sedangkan adz Dzahabi menyepakatinya.” II/87)
Dari Ali r.a. menceritakan, “Pada hari perang
Badar, pasukan kami tiada seorang pun tentara yang berkuda, kecuali Miqdad r.a
Sungguh aku telah melihat bahwa pasukan kami semua tidur kecuali Rasulullah
saw.. Beliau berada di bawah sebatang pohon sibuk mengenjakan shalat sambil
menangis hingga waktu shubuh.” (Hr. Ahmad I/125)
Dari Amr bin Abbasah r.a. berkata bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa satu hari (ketika keluar)
di jalan Allah, maka api neraka akan menjauh darinya sejauh seratus tahun
penjalanan.” (Hr. Thabrani dalam al Kabiir dan al Awsath, dan sanad-sanadnya
bisa dipercaya Majma’uz
Zawaid III/444)
Dari Abu Umamah al Bahili r.a. dan Nabi saw.,
beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa satu hari (ketika keluar) di jalan Allah,
maka Allah membuatkan antara dia dan neraka sebuah parit yang lebarnya seperti
jarak antara langit dan bumL” (Hr. Tirmidzi. Katanya, “ini Hadits gharib.” Bab
Keutamaan berpuasa di jalan Allah, Hadits nomor 1624)
Keutamaan menikah
“Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang
sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka
(atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)
Keutamaan siwak
Keutamaan shalat dengan memakai siwak itu,
sebanding dengan 70 kali shalat dengan tidak memakai siwak. (HR. Ahmad)
Keutamaan shalat berjamaah
Rasulullah SAW bersabda : “Sholat berjemaah
itu lebih afdal (baik) daripada sholat bersendirian dengan 27 kali derajat” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Keutamaan serban
Rasullulah SAW bersabda : “Sholat sunat atau
fardhu dengan memakai serban menyamai 25 kali sholat yang tidak memakai serban
dan sholat jumaat dengan memakai serban menyamai 70 kali Jumaat tanpa memakai
serban” (HR. Ibn’Asakir)
Jadi apabila kita keluar dijalan Allah Shalat
berjamaah + Ramadhan + Nikah + Siwak + Serban maka
700.000 X 27 X 70 X 70 X 70 X 70 =
453.789.000.000.000
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Itu yang masih kita ketahui, belum lagi yang
tidak kita ketahui. Bahkan para malaikat bingung menghitung pahala orang yang
memperjuangkan agama Allah SWT karena banyaknya.
Semua sedia Insya Allah
Jadikan dakwah maksud hidup