Nabi saw 13 tahun menanamkan iman yakin yang
sempurna kepada para sahabat di Kota Mekkah. Setelah iman yakin sempurna barulah
perintah untuk ibadah diperintah kepada para sahabat. Pendapat lain mengatakan
11 tahun baru perintah shalat diturunkan.
Belajar iman yakin dulu baru perintah-perintah
yang lain menyusul. Setelah iman yakin ini terbentuk, ibadah itu jadi mudah.
Perintah-perintah Allah jadi mudah karena ada keyakinan yang kuat kepada
janji-janji Allah.
Para sahabat ini dulunya untuk menghentikan
kebiasaan minum khamar itu susah sekali. Ketika bayi baru lahir maka dia akan
diberi minum khamar dan ketika hendak meninggal dunia pun minuman yang terakhir
kalinya adalah khamar.
Nabi SAW cerita bagaimana kenikmatan surga dan
segala keindahannya dan para sahabat melihat surga ini seolah ada didepan mata
mereka. Setiap waktu, setiap saat berbicara masalah iman sehingga iman pun masuk
kedalam hati mereka. Iman yang sempurna inilah yang menyebabkan kebiasaan minum
khamar ini berhenti. Kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya berubah menjadi
kebaikan-kebaikan.
Para maseikh kita katakan : “Kami sering
melihat ahli iman tetapi jarang melihat ahli yakin”
Kalaulah iman yakin sudah masuk kedalam diri
kita maka makan pun tidak akan enak dan tidur pun tidak akan nyenyak.
Satu orang ahli dunia tidak akan tidur nyenyak
karena memikirkan usaha dunia. Satu orang ahli akhirat pun tidak akan tidur
nyenyak karena memikirkan usaha akhirat. Tapi kita hari ini pikir dunia sudah
keluar tetapi pikir akhirat belum masuk. Makanya waktu bayan tidur, waktu taklim
tidur yang melek itu Cuma waktu makan saja.
Ada seorang suami disaat nisab 3 hari anaknya
sakit. Istrinya berkata kepadanya : Pak jangan keluar, anak kita sakit, bawalah
kedokter, nanti kalau bapak pergi dan terjadi apa-apa terus bagaimana kata
tetangga kita.
Istrinya terus merengek minta suami tak keluar
di jalan Allah. Jamaah telah bayan hidayah siap berangkat 3 hari. Akhirnya
karena lemah iman sang suami tak jadi Khuruj.
Lepas 3 hari Allah sembuhkan anaknya dan
jemaah pulang. Maka istrinya langsung menjadi Mubayyin : Tuh liat pak ! untung
bapak tak keluar cobalah kalau keluar pasti anak kita mati.
Maka satu keluarga semuanya binasa imannya,
Rusak keyakinannya dan menganggap sembuhnya anak mereka tak keluar di jalan
Allah SWT. Jika suami terus berangkat 3 hari dan meyakini semua hidup telah
ditulis Allah SWT , mati hidup dari Allah, senang susah dari Allah, sakit sembuh
dari Allah, maka lepas 3 hari anaknya sembuh juga bukan karena keberadaan
dirinya.
Maka setelah pulang suaminya akan bayan kepada
istrinya : lihat ma ! karena aku keluar di jalan Allah SWT maka bantuan Allah
SWT datang kepada keluarga kita dan anak kita disembuhkan Allah SWT. Maka pada
saat itu seluruh keluarga selamat dari kebinasaan syirik, iman mereka benar, dan
selamat dari kefasikan.
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak,
saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang
kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad
di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At Taubah
24)
Orang yang buka toko untuk menghidupi keluarga
paham tanggung jawab terhadap tokonya, maka tiap hari dibuka dan di azam untuk
buka toko bukan untuk masa 40 hari, 4 bulan saja tetapi untuk masa selama
hidupnya karena apa? Dia paham tanggung jawabnya.
Maryam karena iman yakinnya yang sempurna
kepada Allah, di mihrobnya selalu ada makanan yang dihantar Allah SWT langsung
dari langit. Makanan musim panas ada pada musim dingin. Makanan musim dingin ada
pada musim panas.
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang
suci." Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang
tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang
pezina!" (QS. Maryam 19-20)
Iman yakinnya Maryan bergeser sedikit saja.
Bagaimana mungkin aku punya anak. Mulai dari saat itu, makanan tidak pernah lagi
turun dari langit kepada Maryam. Padahal waktu itu Maryam mengandung nabi Isa.
Maryam harus bersusah payah cari makanan.
Nabi SAW buat dakwah tidak mudah dengan
tetesan air mata, tetesan keringat bahkan tetesan darah pun mengalir dari tubuh
Nabi SAW yang mulia.
Nabi Nuh as buat dakwah siang dan malam tetapi
Nabi SAW buat dakwah tidak kenal siang, tidak kenal malam. Untuk apa...? Untuk
menimbulkan iman yakin yang sempurna kepada Allah.
Kenapa orang yang paling sempurna iman
yakinnya adalah Nabi SAW...?
Karena Nabi SAW orang yang paling banyak
berkorban untuk agama.
Kita pun keluar 3 hari, 40 hari, 4 bulan untuk
belajar iman yakin yang sempurna kepada Allah SWT.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa ia
mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Berdiri sesaat di jalan Allah lebih baik daripada beribadah di
malam lailatul qadar di depan Hajr Aswad.” (Hr. Ibnu Hibban. Berkata pentahqiq,
“Isnadnya shahih” X/463)
Dari Aisyah r.ha. meriwayatkan bahwa ia
mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah bercampur pada hati seorang muslim
debu-debu (ketika berada) di jalan Allah, kecuali Allah pasti mengharamkan
atasnya api neraka.” (Hr. Ahmad dan Thabrani dalam al Awsath, dan sanad Ahmad
semuanya tsiqat - Majma’uz
Zawaa ‘id V/
7452)
Dari Utsman bin Affan r.a. berkata, “Aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Satu hari di jalan Allah lebih baik daripada seribu hari selain di
jalan Allah’. “ (Hr. Nasai,
bab Keutamaan Ribath, Hadits nomor 3172)
Dari Anas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw.
bersabda, “Sepagi atau sepetang di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan
seluruh isinya. (Hr. Bukhari. Bagian dan Hadits yang panjang, bab Sifat surga,
Hadits nomor 6568)
Dari Anas bin Malik r.a. berkata bahwa
Rasulullah saw. bersabda “Barangsiapa yang berangkat sepetang di jalan Allah,
maka pada hari kiamat ia akan mendapat satu misk (minyak kesturi) sebanyak
debu-debu yang mengenai tubuhnya.” (Hr. lbnu Majah, bab Khuruj bersama
rombongan, Hadits nomor 2775)
Dari Abdullah bin Umar r.huma meriwayatkan
bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa terkena sakit kepala di jalan
Allah, lalu ihtisab (mengharap pahalanya dan Allah atas sakitnya), maka diampuni
dosa-dosanya yang lampau.” (Hr. Thabrani dalam al Kabiir, dan isnadnya hasan -
Majma’uz Zawaa ‘id III/30)
Dari Suhail r.a. berkata bahwa ia mendengar
Rasulullah saw. bersabda, “Berdirinya salah seorang dan kalian sesaat di jalan
Allah lebih balk daripada amal kebaikan (yang ia lakukan) seumur hidupnya di
keluarganya (rumahnya).” (Hr. Hakim III/282)
Dari Abu Hurairah r.a. menceritakan,
“Rasulullah saw. telah memerintahkan satu jama’ah untuk pergi keluar (di jalan Allah).
Mereka bertanya, ‘Wahai
Rasulullah! Apakah kami mesti berangkat malam ini juga, atau tinggal dulu hingga
kami (berangkat) pagi hari? Nabi saw. bersabda, Apakah kalian tidak suka
bermalam di salah satu taman dari taman-taman surga. “ (as Sunanul Kubraa
IX/158)
Iman yakin akan terbentuk dalam diri kita
kalau kita ada usaha atas iman