Diceritakan bahwa ada seorang sahabat yang
bernama Hatib telah mencintai seorang gadis rupawan yang bergelar Ummi Qais.
Sebagai kebiasaannya orang yang bercinta, Hatib berusaha agar si gadis itu dapat
dimilikinya. Dia pun meminang Ummi Qais sewaktu mereka sama-sama berada di
Makkah lagi, akan tetapi, oleh karena kemalangan nasibnya, gadis itu telah
menolak peminangan Hatib. Kemudian Ummi Qais pun berhijrahlah pula bersama-sama
orang-orang Islam yang berhijrah ke Madinah.
Apabila berita itu sampai ke pengetahuan
Hatib, dia merasa amat berdukacita. Oleh karena terlalu merindukan Ummi Qais,
Hatib lalu mengambil keputusan untuk berhijrah menjejaki langkah Ummi Qais ke
Madinah, dengan harapan agar dia dapat memikatnya dan membujuknya sewaktu di
Madinah nanti.
Jadi nyatalah sudah bahwa hijrahnya Hatib itu
bukanlah semata-mata karena tujuan asal berhijrah ke sana; yaitu untuk mencari
tempat perlindungan bagi agamanya. Tetapi di sebalik itu, ada maksud yang lain
yang lebih diutamakannya; yaitu moga-moga ia dapat menukar keputusan Ummi Qais
yang lalu dan moga-moga Ummi Qais akan menerimanya pada kali ini, sebab
hatinya
sangat sayang dan mencintai Ummi
Qais.
Cerita hijrahnya Si Hatib sepenuhnya telah
disampaikan kepada Rasulullah SAW. Oleh karena itulah, maka Hadis ini telah
disabdakan, yaitu: "Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia (sebab-sebab
keduniaan) yang ia ingin memperolehinya, ataupun karena seorang perempuan yang
ia ingin menikahinya maka hijrahnya itu adalah kepada apa yang ia berhijrah
kepadanya." [Bukhari & Muslim]. Maksudnya : Tiadalah ia mendapat pahala apa
pun dari hijrah yang telah ia lakukan itu. Sebab orang lain berhijrah membawa
dirinya dan agamanya agar terselamat dan fitnah kekufuran yang mengancamnya di
negeri Makkah, semata-mata karena mentaati perintah Allah dan RasulNya. Akan
tetapi maksud utama hijrah Hatib ada yang lain; yaitu keinginan hati untuk
menawan Si gadis kecintaannya.
Perlu kita perbaiki niat kita lagi dalam
keluar di Jalan Allah. Semata-mata hanya untuk kepentingan agama. Bukan untuk
kepentingan dunia, mencari jodoh, mencari harta, mau rekreasi.
Waktu keluar 40 hari atau 4 bulan
ANAK LAJANG :
Dalam doanya “Ya Allah berikan saya istri yang
shalehah”
YANG SUDAH PUNYA ISTRI
Lihat anak orang lain, ingat anak
sendiri.
Lihat istri orang lain, lupa istri
sendiri.
Apa yang kita niatkan itulah yang
didapat.