Pada hakikatnya manusia ini terdiri dari 3
rongga
1. Rongga Kepala
2. Rongga Dada
3. Rongga Perut
Ketiga buah rongga ini harus diisi. Apa isinya
:
1. Rongga Kepala diisi dengan ilmu (Pikir
agama)
2. Rongga Dada diisi dengan iman (Kebesaran
Allah)
3. Rongga Perut diisi dengan
makanan
Rongga perut semakin diisi semakin penuh
sedangkan rongga Kepala dan rongga dada semakin diisi semakin kosong. Kenapa
semakin kosong…? Karena semakin diisi otak manusia dengan ilmu maka dia akan
semakin merasa ilmu yang dimilikinya belum apa-apa dibandingkan yang lain.
Semaikin diisi hati manusia dengan iman maka dia akan merasa semakin imannya
belum ada apa-apa dibanding Nabi dan sahabat.
Nabi SAW bersabda: “Anak Adam tidak memenuhkan
suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah beberapa suap yang dapat
memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi
perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiganya lagi untuk pernafasan.” (HR Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Muslim)
Hari ini manusia lebih disibukkan untuk
mengisi rongga perut. Padahal besok paginya sudah menjadi kotoran yang baunya
sangat busuk sekali. Jadi, pada hakikatnya manusia yang hanya disibukkan mencari
sesutu yang akan menjadi benda yang sangat busuk sekali.
Satu orang suami telah berkata : “Adinda
tersayang abang mau pergi bekerja”. Istrinya pun faham dan melepas suaminya
untuk bekerja dari pagi sampai sore. Diwaktu lain suami berkata : “Adinda
tersayang, abang hendak pergi ke Malaysia untuk bekerja, Selama 2 tahun”. Demi
uang ringgit yang tidak seberapa suami istri dan anak rela berpisah. Untuk
mengisi rongga perutnya.
Kalau rongga perut ini terlalu banyak diisi
akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Penyakit gula, jantung, ginjal
dsb.
Hari ini manusia lebih disibukkan untuk
mengisi rongga otak. SD 6 tahun belum bisa bekerja. Ditambah lagi SMP 3 tahun
lagi itu pun belum bisa. Tambah 3 tahun lagi SMA. Ijazah SMA pun sekarang banyak
yang tidak laku. Lanjut lagi S1 4 tahun. S1 pun banyak pengangguran. 16 tahun
waktu yang terbuang untuk mengisi rongga kepala tapi belum juga ada jaminan.
Gelar S1, S2 dan S3 saja belum tentu laku didunia. Apalagi diakhirat ini tidak
laku sama sekali. Gelar yang laku diakhirat itu (ra). Tapi sedikit sekali
manusia yang mau mencari gelar ini didunia.
Satu orang suami telah berkata : “Adinda
tersayang abang mau pergi sekolah ke Inggris selama 2 tahun untuk ambil gelar
S2”. Setelah abang tamat, abang akan menjadi menager yang gajinya 10 juta per
bulan. Demi masa depan yang tidak pasti suami istri dan anak rela berpisah.
Untuk mengisi rongga kepalanya.
Kalau rongga kepala ini terlalu banyak diisi
akan menimbulkan kesombongan jika tidak dibarengi dengan Zikir (ingat kepada
Allah). Kepala sudah banyak isi yang menyebabkan kepala ini tidak mau menunduk
dan angkuh.
Hari ini manusia lupa bahkan tidak mau mengisi
rongga yang terletak diantara rongga kepala (otak) dan rongga perut yaitu rongga
dada (hati). Padahal rongga hatilah yang lebih penting diisi dengan iman dan
kebesaran Allah SWT.
Satu orang suami telah berkata : “Adinda
tersayang abang mau keluar 4 bulan”. Istrinya pun berkata : “4 bulaaaaaaan”
hampir satu meter mulutnya terbuka mengatakan itu. Istri yang tidak faham akan
merasa berat melepas suaminya.
Sabar sayang abang pasti pulang
Cuma 4 bulan untuk usaha atas iman
Karena abang belum bisa seperti bang Toyyib
yang tak pulang, pulang untuk cari uang
Abang cuma 4 bulan untuk mencari sebongkah
iman
Karena abang belum bisa memberi sebongkah
berlian
Sebagai mana perlunya usaha atas memenuhkan
rongga perut dan rongga kepala. Usaha atas memenuhkan rongga hati ini lebih
penting lagi.
Apalah bedanya manusia dengan hewan kalau
hanya memenuhi rongga perut saja.
Apalah bedanya islam dengan yahudi kalau hanya
memenuhi rongga kepala saja.
Supaya ada pembeda perlu juga dibuat usaha
atas mengisi rongga hati, hati manusia.
Untuk makan perlu usaha atas
makanan.
Untuk ilmu perlu usaha atas ilmu.
Untuk iman begitu juga, perlu usaha atas iman.
Apa usaha atas iman itu?
Nabi SAW selama 13 tahun telah buat usaha atas
iman kepada para sahabat. Sehingga walaupun rongga perut kosong, tapi rongga
kepala penuh dengan pikir agama dan hati dipenuhi kebesaran Allah SWT .
Bayan dan ceramah itu untuk membakar semangat.
Waktu dengan bayan semangat timbul tapi setelah selesai banyak iman turun lagi.
Ketika Hamzalah mendengan bayan Nabi SAW imannya naik tapi setelah pulang
kerumah dan berjumpa anak dan istri. Hanzalah mengatakan : Hanzalah telah
munafik karena kondisi imannya berbeda dengan waktu dimajelis Nabi SAW dengan
dirumah ada penurunan.
Bayan dan ceramah itu untuk membakar semangat.
Untuk membuat sebuah pedang. Perlu dibakar dengan api. Itulah bayan. Tapi kalau
tidak ditokok (dipukul). Arang habis besi binas. Bayan habis orang yang
mendengar pun tak ada kesan. Pedang akan jadi kalau di bakar dan
ditokok.
Nafsu manusia pun setelah dengar bayan perlu
di tokok dengan keluar dijalan Allah 3 hari, 40 hari dan 4 bulan. Supaya
jadi.