Karguzari(laporan) disampaikan dalam
bayan(ceramah umum) oleh jemaah Inggeris semasa khuruj ke Indonesia, di Masjid
An-Nizam Rawasari pada 17.02.07.
Pembayan mengatakan;
"Jemaah sekalian apabila seseorang ini
benar-benar sungguh menghadirkan kecintaannya kepada Allah SWT, terikat hatinya
kepada kecintaannya kepada Allah SWT, maka pasti orang ini akan menggunakan
seluruh yang ada dalam dirinya semata-mata untuk meyukakan Allah SWT dan
semata-mata untuk semakin dekat kepada Allah SWT.
Apabila di dalam hati seseorang ini ada rasa
sedemikian rupa dan ada usaha sedemikian rupa maka Allah SWT pasti akan
anugerahkan ke dalam hati orang ini ketenangan dan ketenteraman.
Apabila seseorang telah dianugerahkan oleh
Allah SWT ketenangan dan kebahagiaan, maka orang lain disekitarnya akan melihat
betapa bahagianya orang ini, betapa senangnya hidupnya, pasti orang ini ingin
mendapatkan apa yang diperolehi oleh orang itu. Maka dengan sendirinya, orang
yang bahagia ini jemaah sekalian, akan menjadi penunjuk jalan agar supaya orang
yang dia kenal atau orang yang disekitar dia bisa mendapatkan
kebahagiaan.
KARGUZARI
Beliau(pembayan) ingat pada satu saat ada
rombongan jemaah dari Malaysia yang datang ke Inggeris dan beliau menempatkan
diri beberapa hari ikut bersama dengan jemaah itu. Ketika itu mereka berada di
dalam sebuah kawasan yang mana banyak orang Islam tetapi mereka tidak datang ke
masjid. Akhirnya, mereka berusaha keluar dari masjid dan jumpa dengan
saudara-saudara muslim mereka.
Ketika berjumpa dengan seseorang yang mereka
sangka itu adalah seorang Islam, maka mereka pun mengucapkan salam. Dan dia
katakan, “saya bukan seorang Islam.” Dan kemudian jemaah bertanya sama ada dia
kenal dengan orang Islam di daerah ini. Dia seorang Hindu dan dia katakan kepada
saudara-saudara kita, “saya orang Hindu, saya tahu di mana ada orang-orang
Islam, saya akan hantar anda ke sana.” Orang Hindu ini pun menghantarkan para
rombongan ini untuk jumpa saudara-saudara muslim.
Ketika mereka berjumpa dengan saudara-saudara
muslim, orang hindu ini mendengarkan dengan baik perbicaraan yang disampaikan
oleh saudara-saudara tamu Malaysia ini terhadap saudara Islam di kawasan itu.
Kemudian setelah beberapa lama, maka jemaah ini pun kembali ke masjid. Orang
Hindu ini pun mengikut jemaah ini, selama perjalanan menuju ke masjid, dia
menangis.
Maka kemudian saudara kita bertanya, “kenapa
kamu menangis?” Dia katakan, dia sangat sedih, dia tidak bahagia. Dia mempunyai
banyak permasalahan dalam hidupnya. Dia berkata lagi, “ketika saya melihat
wajah-wajah tamu saudara dari Malaysia ini, saya melihat betapa wajah yang penuh
dengan kebahagiaan, wajah penuh dengan ketenangan, maka saya juga ingin
mendapatkan wajah seperti itu.” Dan orang Hindu ini mengatakan, “ saya tidak
akan tinggalkan kalian sebelum saya mendapatkan kebahagiaan seperti yang kalian
telah dapatkan.” Dia dengan bersungguh-sungguh, dia pun merunduk dan kemudian
menarik-narik kaki daripada saudara-saudara kita dari Malaysia, sambil memohon,
“tolong berikan kepada saya kebahagiaan ini. "
Jemaah ini pun bertanya kepada pemimpin
rombongan dari Malaysia ini berkenaan apa yang harus dilakukan. Diperintahkan
oleh amir pemimpin rombongan, agar hantarkan orang ini ke rumahnya, bersihkannya
dan kemudian berikan dia pakaian yang baru. Setelah itu, mereka duduk bersama
sambil meminum kopi. Maka orang Hindu ini pun mengatakan sesuatu yang aneh,
iaitu dia katakan, “Tuhan telah menghantar kalian kepada saya, ke hadapan saya,
untuk menjadi petunjuk bagi saya. Di saat kalian datang kepada saya dan
mengucapkan salam kepada saya, persis pada saat itu, saya sedang berada di tepi
sebuah jalan raya, yang mana sebentar lagi akan lewat sebuah trak yang besar dan
saya akan lompat ke tengah jalan itu untuk membunuh diri saya. Namun pada detik
itu juga, anda telah datang kepada saya untuk menyelamatkan saya."
Kemudian, dia pun dibawa ke masjid. Setelah
mengucapkan syahadat di masjid, namanya digantikan menjadi Mohamad Rustam. Pada
saat itu dia mendapatkan langsung kebahagiaan yang hakiki!
Jadi bapak hadirin Allah SWT, bertebaran
manusia di seluruh penjuru dunia ini, yang menantikan daripada kebahagian,
menantikan barang yang paling bernilai, bermilyar-milyar manusia menunggu kita.
Kita ini telah diberi potensi , telah diamanahkan oleh Allah SWT, agama yang
akan memberikan kebahgiaan, tapi jangan kita melihat agama ini justeru menjadi
penghalang bagi diri kita untuk menyebarkan hidayat. "
Seterusnya pembayan menceritakan tentang
kelebihan umat ini sebagai umat yang terakhir..