Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Sunday, November 13, 2011

Jamaah Arab

Alhamdulillah, 1 jamaah dari Jeddah dan Makkah sedang bergerak di Bandung selama 2 pekan. Kemarin Amir nya memberikan bayan di malam markaz. Amirnya bekerja di Saudi Airlines, tapi juga seorang Hafidz 30 juz dan alim. Total jamaah ada 5 orang.

Alhamdulillah, kerja dawah di Saudi berkembang pesat walaupun kerja mereka masih tidak terang-terangan seperti di Indonesia terkait dengan pemerintahan disana. Mereka masih dapat mengeluarkan jamaah 4 bulan dan 40 hari dengan lancar. Jamaah ini sendiri bergerak 40 hari di Indonesia.

Para ulama disana alhamdulillah senang dengan usaha dawah. Begitu juga para imamnya. Mereka sudah bersilaturahim dengan Imam As Sudais, Ash Shuraim dan lainnya, dan mereka senang dengan usaha ini. Adik dari pengarang buku Laa Tahzan juga aktif dalam usaha dawah ini. Sedangkan abangnya (sang pengarang) sudah ada keniatan untuk keluar beberapa hari, tapi belum menjumpai waktu yang pas. InsyaAllah doakan saja…

Beberapa karguzari dari jamaah ini [di tarjimkan oleh ust. Husni Cianjur]:

Satu jamaah dari Mesir dikirim ke daerah pedalaman Sudan. Daerah tersbut hanya bisa ditempuh dengan mengendarai onta. Mereka berjalan hingga memasuki daerah pedalaman tersebut. Dan masyaAllah dan Naudzubillah, sesampainya di sana, mereka menjumpai beberapa wanita Germany yang telah lama tinggal disana dan bekerja sebagai misionaris. Ajib, wanita-wanita Germany ini sudah tinggal disana sejak lama dan berhasil mengKristenkan hampir seluruh penduduk di daerah tersebut.

Akhirnya jamaah bergerak di daerah tersebut selama 40 hari. Dan alhamdulillah, mereka berhasil mengislamkan kembali para muslim yang telah murtad tersebut. Gereja yang telah mereka dirikan, berubah jadi Masjid. Sekolah yang di bangun misionaris juga berubah jadi madrasah.

Beberapa pemuda asli diajak oleh jamaah untuk belajar ke Mesir. Subhanallah, inilah asbab dari kehidupan mereka yang sederhana dan jauh dari kehidupan kota. Kehidupan mereka [yang tinggal di daerah pedalaman Sudan tsb] sangat jauh dari teknologi. Tak ada TV, radio dan sejenisnya. Jual beli masih menggunakan sistem barter dan tak ada mata uang. Para pemuda Sudan tsb memiliki kecepatan hafal yang sangat tinggi. Ketika guru mereka membaca 1 hadits, maka mereka langsung dapat menghafal hadits tersebut. Akhirnya selama lebih kurang 4 bulan mereka telah dapat menghafal banyak hadits. AKhirnya mereka pulang menjadi ulama di kampung mereka, Sudan pedalaman tsb.

Salah seorang dari mereka telah berdawah ke Italy. Ketika itu sedang ada jaula/silaturahim berjamaah. Pada saat yang lain, seorang dedengkot mafia sedang dikejar-kejar oleh polisi dengan mengendarai mobil. Mafia tersebut lalu melompat dari mobilnya dan menyelinap masuk ke dalam rombongan jaula tersebut. Anehnya, para polisi tersebut tidak menemukan si mafia ini. Maka mafia ini mengikuti jamaah sampai ke masjid dan duduk dalam majlis. Ketika itu juga dia masuk islam dan bersyahadat dan mengikuti jamaah tersebut keluar selama 40 hari. Setelah keluar 40 hari, ia langsung berangkat 4 bulan India Pakistan dan Bangladesh.

MasyaAllah, setelah ia pulang dari 4 bulan IPB, ia menjumpai anak buahnya dan mengajak mereka untuk masuk islam. Akhirnya, sekitar 1200an anak buahnya memeluk islam. Dan mereka mendirikan lebih kurang 15 masjid di seluruh Italy.