Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Saturday, November 5, 2011

Dakwah Rasulullah Saw. Kepada Umar bin Khaththab R.a.

Dikeluarkan oleh Thabarani dan Abdullah bin Masud r.a., katanya: Rasulullah saw. berdoل, “Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan Umar bin al Khaththab atau Abu Jahal bin Hisyam.” Maka Allah Swt. telah mengabulkan doa Rasulullah saw. untuk Umar r.a. Dia membangun Islam pada diri Umar dan menghancurkan berhala dengan perantaraan Umar. Al Haitsami berkata (juz 9, hal. 61): “Para rawi hadits ini adalah rawi-rawi shahih, selain orang yang bernama Mujalid bin Said, akan tetapi dia dianggap tsiqat (terpercaya). 

Diriwayatkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabarani dan Tsauban, sebagaimana yang akan disebut kemudian dalam bab “Penanggungan yang Berat” dalam kisah Said bin Zaid dan isterinya yang bernama Fathimah yaitu adik wanita Umar bin al Khaththab. Dikatakan dalam hadits itu: Ketika Nabi saw. memegang kedua pertengahan lengan atas Umar dan mengoncang-goncangkan tubuhnya seraya bersabda, “Apa maksud kedatanganmu? Apa yang menyebabkan kamu datang ke sini?”

Umar berkata kepada Rasulullah saw., “Jelaskan kepadaku mengenai Islam.”
Rasulullah saw. bersabda, “Hendaklah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan sesungguhnya bahwa Muhammad itu adalah hamba serta utusan-Nya.”

Maka Umar memeluk Islam saat itu juga. Rasulullah saw. bersabda kepada Umar r. a., “Keluarlah engkau.” (Rasulullah saw. Memerintahkan agar Umar r.a. mendakwahkan Islam kepada orang lain)

Di dalam riwayat Abu Nuaim di dalam kitab al Hilyah (1/41) dan Aslam, dia berkata: Umar r.a. pernah berkata kepada kami, “Apakah kalian ingin mengetahui keadaanku ketika pertama kali aku memeluk Islam?”

“Ya,” kami menjawab serentak.

Umar r.a. berkata, “Pada mulanya aku adalah seorang yang paling keras memusuhi Rasulullah saw. Lalu aku menemui Nabi saw. di sebuah rumah yang berdekatan dengan Shafa. Aku duduk di hadapan beliau dan beliau memegang ujung bajuku seraya bersabda, “Masuklah kamu ke dalam Islam, wahai Ibnu al Khaththab. Ya Allah, berilah hidayah kepadanya.” Lalu aku berkata, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah.”

Umar r. a. berkata, “Maka (dengan ke-Islamanku itu) kaum muslimin bertakbir dengan takbir yang suaranya dapat didengar di sepanjang jalah di kota Makkah.”
Kisah itu diriwayatkan juga oleh al Bazzar dengan redaksi yang berbeda sebagaimana yang akan dikemukakan kemudian.