Allah pencipta segala sesuatu. Segala sesuatu
itu tidak ada yang sia-sia Allah ciptakan. Allah tidak pernah salah, dan selalu
benar selama-lamanya.
- Kenapa orang Allah jadikan Miskin ?
- Kenapa orang Allah jadikan Kaya ?
- Kenapa orang Allah jadikan laki-laki ?
- Kenapa orang Allah jadikan perempuan ?
- Kenapa orang Allah jadikan Sakit atau Cacat ?
Ini semua adalah keputusan-keputusan Allah
yang mempunyai Hikmah masing-masing. Orang kaya mempunyai Hikmah dengan
kekayaannya. Orang miskin mempunyai Hikmah dengan kemiskinannya. Begitu juga
laki-laki, perempuan, dan orang cacat atau sakit. Semuanya punya Hikmah
masing-masing.
Allah telah ciptakan manusia sesuai dengan
fitrahnya dalam agama. Seperti ikan fitrahnya hidup dalam air, jika diluar air
maka ikan ini akan menderita. Walaupun ikan ini diletakkan pada kasur yang empuk
atau takhta yang terbuat dari emas, maka ikan ini tetap akan menderita. Tetapi
kalau ikan ini diletakkan dalam embar kecil yang buruk dan kotor tetapi ada air
maka ikan ini akan bahagia. Begitu juga manusia, kalau tidak ada agama walaupun
ia tinggal di istana mewah, dengan perempuan yang cantik-cantik menemaninya,
kasurnya empuk dan penjaganya banyak, tetapi tidak ada Agama wujud dalam dirinya
maka orang ini tetap akan menderita. Walaupun seseorang bajunya compang camping,
Istana gak punya, tidurnya hanya dibawah pohon tanpa kasur, maka ia tetap akan
bahagia kalau agama ini wujud dalam dirinya. Seorang utusan Romawi berkata
ketika melihat Umar RA tertidur dibawah pohon dengan tenang, ia membandingkannya
dengan raja romawi yang tidak bisa tidur tenang walaupun di Istana
mewah.
Jika semua ini berjalan sesuai dengan Fitrah
maka rahmat akan turun. Kerusakan adalah jika sesuatu yang Allah telah tetapkan
fungsinya mau berjalan diluar fungsi. Jika laki-laki ingin jadi seperti wanita
dan wanita ingin jadi seperti laki-laki inilah kerusakan.
Ciri pertama laki-laki :
1. Sholat di mesjid : perempuan sholatnya
dirumah
Di dalam Al Qur’an diterangkan hanya laki-laki yang
pergi ke mesjid, sedangkan perempuan sholatnya dirumah. Jadi laki-laki yang
sholatnya dirumah ini banci. Jika kita mau lihat bangsa ini jantan atau tidak
lihat mesjidnya, penuh atau tidak. Jika kita mau menikahkan anak kita, tanya
apakah dia sholat di mesjid atau di rumah. Jangan nikahkan anak anda yang
nantinya anak dia hanya menjadi ahli-ahli dunia saja. Targetkan menjadi Dai,
baru nikahkan.
2. Dakwah : Berani menyampaikan yang Haq dan
mengajak orang ke mesjid
Para Anbiya tidak ada yang perempuan, semuanya
laki-laki. Jadi tugas dakwah ini adalah tugas laki-laki. Laki-laki yang tidak
mau dakwah walaupun ia sholat 5 waktu ini sama seperti laki2x yang mandul atau
impotent. Malu menunjukkan kelaki-lakiannya pada orang. Tetapi tidak malu
dilihat Allah. Ego yang paling jahat adalah orang yang sibuk beragama sendirian
dan tidak peduli orang lain. Dalam riwayat seorang Abid asyik dengan ibadahnya
sendirian ketika Allah hendak menurunkan Azab Allah perintahkan dimulai dari
Abid itu. Jibril AS bertanya kenapa ? karena si abid tidak pernah merah pipinya
atau panas hatinya melihat kedzaliman disekelilingnya.
3. Menepati Janji yang telah diucapkan à Bisa
dijaga kata-katanya
Ketika dia mengucapakan kalimat maka ia
menyadari bahwa dirinya sudah berjanji di hadapan Allah, maka dia akan
sungguh-sungguh menjalankan agama ini. Seorang Sahabat diberikan Ghanimah hasil
kemenangan perang umat Islam, tetapi ia malah menangis. Nabi SAW bertanya kenapa
ia menangis. Ia menjawab, “saya perang bukan untuk mendapatkan Ghanimah tetapi
saya berperang untuk di syahidkan di jalan Allah.” Lalu Nabi SAW bersabda
:
“Jika kamu benarkan Janjimu kepada Allah, Maka
Allah akan benarkan Janjinya kepadamu.”
Perintah yang paling berat di kota mekah bagi
sahabat adalah agar mereka dapat menahan diri mereka dari mengangkat pedang
karena ini perintah Nabi SAW. Sama seperti preman yang di hina atau kyainya di
hina oleh orang lalu kyai tersebut nyuruh preman itu sabar. Menurut kamu beratan
mana bagi itu preman menahan tangannya atau menghujamkan tangannya ke orang itu.
Begitulah sahabat yang mereka diperintahkan harus menahan pedangnya.
“ Seseorang tidak akan mampu mengangkat pedang
di jalan Allah sebelum ia mampu menahan mengangkat pedang karena
Allah.”
Bagaimana Ali RA ketika ia hendak menebas
leher musuhnya di medan perang lalu musuhnya meludahi. Ketika itu pula Ali RA
meninggalkan musuhnya yang akan ditebas. Melihat hal itu sang musuh mengejarnya
dan bertanya kenapa Ali RA tidak jadi menebasnya. Lalu Ali RA menjawab, “Aku
tidak jadi menebasmu karena aku takut ketika kamu meludahiku timbul rasa marah
sehingga aku takut niatku membunuh karena Allah ternodai oleh nafsu
amarahku.”
Yang namanya kemenangan bukannya menebas leher
musuh dengan ujung pedang, tetapi yang namanya kemenangan dalam Islam yaitu
ketika melihat manusia masuk Islam berbondong-bondong.
Nabi SAW ketika ditodong oleh seseorang dengan
pedang, orang itu berkata, “Siapa yang akan meolongmu dari pedangku.” Lalu Nabi
SAW menjawab, “ALLAH”, seketika pedangnya jatuh, lalu diambil oleh Nabi SAW dan
ditodongkan ke leher si penodong tersebut. Lalu Nabi SAW balik bertanya siapa
yang akan menolongmu ? maka orang itu menjawab bahwa nabi ini adalah orang yang
berakhlaq baik ia memohon untuk dibebaskan dengan jaminan ia akam berdakwah
kepada teman2x kampungnya. Maka dibebaskanlah oleh Rasul SAW sehingga ia masuk
Islam dan hidupkan dakwah di kampungnya. Bukan menundukkan leher, tetapi
menundukkan hati yang Allah mau.
Ibrahim AS diperintahkan Allah untuk
menyembelih anaknya yang paling dicintai, apakah Allah Dzalim ? tidak, karena
Allah pingin hati Ibrahim AS hanya tunduk kepada Allah saja. Begitu juga pada
Ismail AS, apakah Ismail AS rela ditebas. Jadi ujian ini untuk mereka anak dan
bapak agar meluruskan kepada siapa hati mereka harus tunduk. Sehingga ketika
Ismail hendak disembelih maka Allah ganti dengan Domba.
Dengan Dakwah nanti Allah hancurkan musuh
Islam dengan caranya sendiri :
- Nyamuk yang lemah mengalahkan Raja Namrud yang besar
- Air yang menyelamatkan Musa AS tetapi menenggelamkan Firaun
- Bumi yang menelah Qorun dan harta2xnya
- Kaum Luth dengan sekali teriakan malaikat, dll
Allah punya banyak cara, dan jika yang
dibelakangnya Allah siapa yang mampu mengalahkannya. Dengan Batu saja tank-tank
canggih bisa hancur jika Allah dibelakangnya. Yang paling penting kekuatan
dibelakangnya, seperti kekuatan dibelakang Nyamuk Namrud.
Ketika Futuh Mekah, orang Quraish khawatir
mereka akan ditebas oleh Nabi SAW dan sahabat-sahabatnya. Tetapi apa yang
dicontohkan oleh Rasullullah SAW. Saat semua pedang siap bicara untuk membalas
keluarga yang dibunuh, kenangan ketika dihina, diusir, dikucilkan dari mekah.
Tetapi apa kata Nabi, “Aku membebaskan kalian sebagaimana Yusuf AS membebaskan
saudara-saudaranya.” Siapa yang mampu melakukan demikian ? Hanya Dai yang
mempunya rasa sayang kepada umat.
1. Berani Perang di jalan Allah : Hanya
laki-laki yang berperang dijalan Allah
Jika tidak berani keluar di jalan Allah ini
bukan pejantan, yang pengecut itu adalah orang-orang yang tidak berani
meninggalkan harta, anak, dan isteri untuk agama Allah. Bukan orang-orang yang
keluar di jalan Allah, ini keliru namanya. orang2x yang takut keluar di jalan
Allah perlu ditanyakan kelaki-lakiannya. Orang beriman harus berani berperang
dan punya pedang dirumahnya masing2x. Mati dan Hidup ditangan Allah. Jika Allah
pingin mati tidak ada seorangpun yang mampu menahannya. Kalau Allah ingin
seseorang hidup, walaupun 100 pedang yang dipegang oleh jawara-jawaranya, kalau
Allah tidak izinkan maka tidak akan terjadi. Mati atau hidup ini hak patent
Allah.
2. Pemimpin di rumahnya : tegas bukannya takut
pada anak dan isteri
Menjadi Pemimpin dirumahnya karena laki2x yang
dipimpin wanita dirumahnya ini bukan laki-laki. Laki-laki yang baik adalah yang
memimpin wanita, dan wanita yang jahat adalah yang mau memimpin laki-laki.
Jangan sampai suami berada dibawah ketiak isteri, sedikit2x musyawarah karena
takut. Allah benci ama laki-laki yang takut ama isterinya. Apalagi isteri yang
menghalangi suami dari jalan Allah. dahulu kalau Sahabat, istrinya sudah
diceraikan jika menghalangi suami keluar di jalan Allah, kisah anak Abu Bakar
RA.
3. Menghidupkan Taklim dirumah : Peran
Pembimbing Nampak
Kelakian akan nampak jika suami ikut taklim
dirumah bersama dengan isteri. Peran laki-lakinya sebagai pembimbing nampak
didepan isterinya. Isteri tidak akan bisa melihat kelakian suami jika suami
tidak hadir dirumah untuk taklim
Allah berfirman : “ Selamatkan dirimu dan
keluargamu dari Api Neraka”
Isteri ikut dalam dakwah dengan dzikir dan
risau akan menambah kekuatan dakwah 35 x lebih ampuh minimal. Sebagaimana Aisyah
ketika Nabi mengeluh bahwa Sahabat ketika perjanjian Hudaibiyah tidak mau turut
kata Nabi. Lalu Aisyah R.ha berkata Sahabat tuli dari mendengar sabda Nabi SAW
karena mereka terlarut sedih yang dalam. Mereka risau melihat perjanjian
Hudaibiyah yang timpang sebelah. Lalu Aisyah R.ha menyuruh Nabi amalkan saja
sabdanya, lakukan saja, karena mereka masih bisa melihat. Setelah dilakukan
langsung seluruh Sahabat mengikutinya dengan semangat walaupun sedih. Jadi umat
sekarang tuli, hanya lewat amal yang dapat menggugah hati mereka. Isteri seperti
inilah yang bisa menjadi asbab hidayah dan menguatkan usaha dakwah
kita.
4. Memberi Nafkah : bukan wanitanya yang
kerja
Memberi Nafkah ini adalah kerjanya laki-laki.
Nabi SAW pulang perang sampai di rumah ia menyuapkan isterinya. Jangan biarkan
isteri yang kerja. Hilang kejantanan suami jika rela membiarkan isterinya kerja.
Isteri kerja bisa jadi asbab menjadi pemimpin bagi laki-laki.
Sudah menjadi keputusan Allah siapa saja yang
mau bahagia harus jalankan agama secara sempurna baik secara umat maupun
individu : laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Seperti Ibrahim AS, istri dan
anak disertai dalam perjuangan. Dakwah tidak akan maju jika hanya laki-laki yang
mengerjakan kerja dakwah. Semua laki-laki dan perempuan harus ikut
berpartisipasi dalam kerja agama dalam rumah, dalam kampus, dalam kantor, dalam
segala aspek kehidupan, dari bayi hingga orang tua, dari miskin hingga orang
kaya, dari pengangguran hingga pejabat, dari yang bodoh hingga yang pinter,
semuanya harus ambil partisipasi.
Agama tidak akan wujud tanpa kerja sama
laki-laki dan perempuan. Bukan dalam mencetak anak, ini binatang juga bisa.
Bukan dalam membuat rumah, ini orang kafir juga bisa bahkan lebih pandai. Tetapi
kerja sama dalam menegakkan Agama. Ketika wahyu pertama kali turun, pertama kali
yang ditemui nabi SAW adalah istrinya dulu bukan yang lain. Syetan faham potensi
wanita sehingga potensi ini digunakan dalam kerjanya setan.
Kisah seorang setan mengganggu abid dan alim
dengan cerita onta masuk ke dalam lobang jarum. Abid gugur karena tidak punya
ilmu sedang alim lolos karena dia bilang terserah Allah mau membesarkan lubang
jarumnya atau mengecilkan ontanya. Tetapi si Alim ini gugur oleh seorang wanita.
Kisah Bal’am ulama yang
mampu membuat taklim di awan dan ilmunya katanya bisa menggetarkan Arasy Allah.
Namun celaka karena seorang wanita dan kesabaran setan dalam menyesatkan
bal’am melalui seorang
wanita. Kejahatan wanita ini bisa melebihi dari 1000 laki-laki jahat, namun
kebaikan wanita ini dapat melebihi 70 laki-laki sholeh. Potensi wanita dapat
mempercepat laki-laki masuk surga dengan 70 kali kecepatan. Apalagi bagi istri
yang disertakan dalam dakwah.
Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW umatnya
banyak karena istri mendukung perjuangan agama dan di ikut sertakan. Nabi Nuh AS
cuman dapet 83 pengikut dari 950 tahun umurnya. Nabi Luth bahkan tidak ada sama
sekali karena istri menentangnya. Untuk itu penting kita buat usaha diantara
kaum wanita. Rusaknya laki-laki karena rusaknya wanita, rusaknya anak karena
rusaknya ibu sebagai pemimpin ketika suami tidak ada. Kita perlu bawa istri,
anak perempuan kita, ibu kita kedalam fikir agama dan usaha atas agama. Dengan
ada kerja sama ini maka Agama akan berkembang dan akan umat akan
terperbaiki.