Kita perlu jadikan agama ini sebagai maksud
hidup, karena kalau agama kita jadikan keperluan maka Agama tidak akan masuk
seluruhnya. Tetapi kalau agama ini kita jadikan kebutuhan maka agama ini akan
wujud dengan sempurna dalam diri kita. Agama ini adalah perintah-perintah Allah
atas diri manusia. Seorang pembuat obat akan memberi tahu bagaimana menggunakan
obat yang ia buat. Begitu juga manusia yang Allah SWT telah ciptakan, maka Allah
yang paling tau bagaimana manusia ini digunakan dan untuk apa. Allah sebagai
pencipta memberi tau kepada manusia mana yang baik dan buruk. Allah telah beri
kepada manusia perintah-perintah. Seperti obat ada yang kita tau kegunaannya ada
yang kita tidak tau, tetapi karena ini perintah dokter maka kita yakini dan
jalani saja. Begitu juga dengan perintah Allah, ada yang kita fahami ada yang
tidak, tetapi bukan yang tidak kita fahami lalu kita tinggalkan dan kita
langgar. Kita harus tetap yakini dan jalani saja.
Yakin datang tergantung pada usaha kita
terhadap agama Allah Ta’ala.
Usaha atas Agama akan membentuk yakin dalam diri sendiri. Jika yakin yang salah
ini masuk ke hati maka hati ini akan menjadi rusak. Contoh : Seorang penjudi
akan menjual perhiasan isterinya dan baju anaknya untuk berjudi, karena ia yakin
bahwa ia akan menang judi. Inilah yakin yang salah, jika telah masuk ke hati
maka hati ini akan menolak yang Haq dan hati ini akan buta terhadap kebenaran.
Yakin yang benar adalah apapun yang kita lakukan akan di hisab oleh Allah
Ta’ala sehingga menimbulkan
rasa takut. Yakin yang seperti ini akan membuat kita jadi baik.
Asbab dan kebendaan di dunia ini menjadi mahal
karena adanya usaha atas asbab dan kebendaan tersebut. Ini disebabkan keyakinan
pada asbab dan kebendaan tersebut, sehingga semua orang mengusahakan hal yang
sama. Karena semua orang mengusahakan perkara yang sama, akhirnya perkara atau
kebendaan tersebut menjadi mahal. Begitu juga kalau kita mau usaha atas diri
manusia, maka diri manusia ini akan menjadi berharga.
Semua yang Allah ciptakan di dunia ini untuk
manusia, dunia ini di buat untuk mematuhi seluruh perintah manusia sebagai
Khalifah Allah dimuka bumi. Sedangkan manusia ini Allah ciptakan untuk
akheratNya, bukan untuk dunia. Segala sesuatu berjalan sesuai dengan Qudrat dan
Iradah Allah. Jika Allah tidak inginkan, maka tidak akan terjadi. Semua akan
mati, kecuali Allah yang hidup dan tidak pernah mati. Bahkan jibril dan malaikat
pencabut nyawapun akan mati. Ketika semua mati maka Allahlah yang akan berdiri
sendiri.
Orang yang mempunyai yakin yang benar ia akan
menjaga perintah-perintah Allah dalam setiap waktu, tempat, dan keadaan. Orang
dengan yakin yang salah maka yang ia usahakan adalah kebathilan. Orang berjudi,
korupsi, menipu, ini karena mereka yakin dengan ini mereka dapat kaya. Yakin
salah maka yang diusahakanpun salah. Orang dzikir setiap saat tetapi ia tidak
peduli terhadap keadaan cara hidupnya dan lingkungannya maka ini adalah
keyakinan yang salah. Ia dzikir tetapi menerima hasil korupsi juga atau Ia
dzikir tetapi tidak berbuat apa-apa jika ada kemaksiatan dan kebathilan bahkan
tidak ada rasa benci, inilah Yakin yang salah. Orang yang mempunyai Yakin yang
benar maka ia akan berpikir :
1. Jika saya Dzikir saja duduk disini nanti
Allah akan Hisab saya atas diri orang lain.
2. Jika saya ambil hasil korupsi ini maka
Allah akan Murka terhadap saya
Dan lain-lain. Inilah orang yang punya Yakin
yang benar. Orang yang mempunyai Yakin yang benar maka :
1. Ia akan adopsi cara Rasullullah SAW
berdagang dalam tokonya.
2. Ia akan menimbang dengan jujur.
2. Ia akan menimbang dengan jujur.
Sedangkan orang yang yakinnya salah, dalam
berdagang, ia akan curang. Ia berpikir dengan curang ia bisa dapat uang lebih.
Jika lebih uang ia merasa dapat bahagia. Inilah tanda-tanda kebodohan. Segala
urusan rezeki mahluk telah Allah tentukan. Bagaimana kita bisa mengambil lebih
perkara yang Allah telah tetapkan.
Dalam setiap amal Allah telah letakkan
janji-janjinya. Seperti selama 40 hari tidak tertinggal Takbiratul Ihram yang
pertama dalam sholat berjamaah maka Allah akan bebaskan dia dari sifat munafiq
dan api neraka. Maka ketika kita keluar di jalan Allah selama 40 hari akan ada
ganjaran bagi amal yang istiqomah selama itu. Seperti 40 hari dalam dakwah, 40
hari jaulah, 40 hari taklim, 40 hari dzikir pagi petang, dan lain-lain. Siapa
yang melakukan amal maka amal itu untuk dirinya sendiri, bukan untuk Allah
ataupun orang lain. Seseorang yang selalu ingin memenuhi keinginan hawa nafsunya
maka orang ini tidak akan mendapatkan hidayah.
Allah tidak pernah merusak hubungan dengan
orang yang ingin mendekatkan diri kepadaNya. Tetapi kitalah yang justru selalu
merusakkan hubungan kita dengan Allah. Suatu ketika saya, Maulana Ibrahim, pergi
di hari Id dengan ayah saya, dan saya memegang jari ayah saya. Namun ketika saya
melihat teman-teman saya sedang bermain maka saya tinggalkan ayah saya menuju
kepada teman-teman saya yang sedang bermain. Ternyata setelah berpisah dengan
ayah saya, saya dapatkan diri saya tersesat, lalu saya menangis, “Abba…Abba..”
Lalu tiba-tiba ayah saya muncul dan menjewer kuping saya dan berkata : “Sudah
saya katakan jangan lepaskan tangan saya” Begitu juga Allah ketika kita menangis
dan menyesal melepaskan hubungan dengan Allah. Maka Allah akan menjewer kita
sebagaimana seorang ayah kepada anaknya.
Orang mengira dengan memenuhi nafsunya dia
akan bahagia seperti membeli rumah mewah, mobil yang mahal, pakaian yang indah,
dan lain-lain. Ada orang yang ketika kaya dia tidak dapat merasakan kebahagiaan,
dan ada orang yang setelah jatuh miskin baru sadar arti kebehagiaan. Kita harus
menyadari maksud dari kesuksesan dan kebahagiaan. Kesuksesan dan Kebahagiaan
yang sebenarnya adalah ketika kita selamat dari Neraka Allah dan masuk kedalam
surganya Allah Ta’ala.
Setiap orang harus mempunyai tujuan hidup.
Orang-orang yang telah menjadikan dunia sebagai tujuan hidup maka ia akan
menderita dunia dan akherat. Walaupun di dunia ini mereka hidup seakan-akan
terlihat bahagia. Orang yang telah menjadikan dunia dan nafsu sebagai maksud
hidup maka Allah akan membuat orang seperti ini terbebani oleh hidup yang dia
jalankan. Orang ini akan Allah buat sibuk dengan dunianya dan nafsunya sehingga
dia tidak punya waktu lagi, hasil jerih payahnya akan cepat habis, sehingga
tidak ada keberkahan dan kenikmatan. Biaya yang menunpuk, keluarga yang tidak
harmonis, hidup yang mencekik leher, frustasi, penderitaan demi penderitaan.
Allah akan buat hatinya serba takut dan tidak puas. Siapa yang tidak takut
kepada Allah maka Allah akan buat dia takut kepada yang lain seperti takut
miskin, takut istri, takut sakit, takut susah, dan lain-lain.
Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah
akan sibukkan orang ini di setiap waktu dalam amal agama dan memberinya
pekerjaan yang paling tinggi derajatnya disisi Allah yaitu kerja nubuwah atau
kerja dakwah. Jika dia keluar dari jalan yang Allah telah tentukan, maka Allah
akan datangkan rasa takut kepadanya dan petunjuk dalam hatinya. Seluruh Asbab
yang diberikan kepadanya tidak akan dapat membahagiakan hatinya, bahkan makin
bertambah masalah. Seperti orang yang terjebak oleh pasir hidup semakin
diusahakan semakin bertambah masalah.
Allah berikan peringatan-peringatan terhadap
setiap hamba yang keluar dari jalannya. Jika ia tidak dengar peringatan Allah,
maka peringatan ini akan menjadi adzab. Seperti Firaun, Allah beri peringatan
lewat mimpi yang membuatnya khawatir dan gusar. Musa AS yang seharusnya dapat
menjadi rahmat baginya malah menjadi adzab buat fir’aun Laknatullah Alaih.
Yang Haq dan yang Bathil itu datang dan pergi
melalui proses secara bertahap. Jika Dakwah atas yang Haq hilang maka Dakwah
atas yang Bathil akan masuk. Dengan Dakwah agama akan wujud dan kemaksiatan akan
hilang. Tanpa Dakwah, kemaksiatan yang akan wujud dan agama yang akan
hilang.
Karena tidak ada Dakwah, kini banyak orang
yang ingin menyelesaikan masalahnya dengan berbuat dosa. Seperti Firaun ketika
khawatir dengan mimpinya maka dia bunuh semua anak laki-laki. Sehingga bukannya
masalah selesai tetapi nambah masalah, jika semua bayi laki2x dibunuh bagaimana
generasi yang akan datang tidak ada laki2x untuk bekerja. Sehingga ditetapkan
tiap tahun ganjil semua bayi laki2x dibunuh. Inilah kekuasaan Allah ketika tahun
bebas pembunuhan lahirlah Harun AS, namun Musa AS lahir dengan pertolongan Allah
ketika tahun pembunuhan. Allah alirkan kotak berisi bayi Musa AS berlawanan arah
arus sungai menuju Istana Firaun. Bahkan Allah buat Firaun, musuhnya merawat
Musa AS, musuh yang dicari-cari oleh Firaun itu sendiri. Namun Firaun tidak
dapat berbuat apa-apa.
Hari ini banyak para pedagang dan pengusaha
menyelesaikan masalahnya dengan perbuatan dosa seperti menipu, mengurangi
timbangan, sumpah palsu dan lain-lain. Inilah kebudayaan dunia, menyelesaikan
masalah dengan masalah, dan ini akan terjadi terus sampai hari kiamat.
Orang-orang seperti ini Allah anggap mereka telah menjadi penantangNya. Sekarang
siapa yang bisa menang melawan Allah. Allah akan berikan kepada mereka problem
yang lebih besar lagi. Dan jika masih belum bertaubat juga maka Allah akan
hancurkan mereka sebagaimana Allah telah hancurkan Firaun dan Qorun. Lalu Allah
tetapkan kubur dan akherat sebagai penjara yang abadi, dimana tobat dan
penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi.
Kefahaman akan datang melalui usaha yang
sungguh-sungguh dengan pengorbanan dan mujahaddah. Siapa yang mau buat usaha
maka dialah yang akan merasakan nikmatnya. Walaupun dengan penjelasan-penjelasan
agar orang lain faham, kalau orang itu tidak buat usaha maka dia tidak akan
pernah faham. Orang yang bekerja buat agama Allah, maka Allah akan berikan
kepadanya kedamaian dan ketenangan. Bahkan Allah jadikan musuhnya menjadi
teman-temannya yang setia seperti Nabi SAW dengan Umar RA, Abu Sofyan RA, Khalid
bin Walid RA, dll.
Orang-orang yang menolak dakwah maka Allah
akan hancurkan mereka sebagaimana kaum-kaum terdahulu Allah hancurkan ketika
mereka menolak Dakwah dari Nabi mereka. Ketika Nabi SAW mengirim surat kepada
Raja Persia, lalu Raja Persia itu menyobek surat Rasul SAW. Mendengar kejadian
itu Nabi SAW bersabda (mahfum), bahwa raja itu bukan merobek suratnya tetapi ia
telah merobek Negaranya. Rasul SAW bersabda (mahfum), Saya hanya utusan Allah,
tetapi penguasanya adalah Allah. Mereka bukan menentang Nabi SAW tetapi pada
hakekatnya mereka telah menentang Allah. Maka ketika Jaman Umar Al Farouq,
kerajaan Persia itu telah Allah hancurkan melalui tangan-tangan orang Islam.
Sebagaimana hancurnya kerajaan Firaun dan Namrud ketika menentang Dakwah
nabi-nabi mereka.
Orang yang mempunyai hubungan dengan Allah,
maka Qudratullah dan Nusrotullah akan bersama mereka. Allah akan bersama mereka
dalam setiap kesulitan yang mereka hadapi. Seperti Umar ketika sedang memberikan
Khutbah tiba-tiba Allah nampakkan padanya pemandangan kondisi tentara Islam yang
sedang berperang di Irak. Seperti melihat gambar dalam layar, tidak perlu
satelit untuk membantu orang beriman. Sehingga Umar berteriak, “Naik ke atas
bukit, naik ke atas bukit..” Dan mereka tentara Islam itu mendengarnya sehingga
mereka lari ke atas bukit. Inilah kelebihan orang beriman jika dia mempunyai
hubungan baik dengan Allah maka kekuatan dan kekuasaan Allah bersama
mereka.
Seperti pada perang Badr, walaupun tentara
muslim hanya 300 orang dan tentara kafir jumlahnya 3 kali lipat lebih banyak dan
dengan persenjataan yang lengkap, tetapi kemenangan ada di pihak orang Islam.
Ini karena Allah kirimkan pasukan malaikat untuk membantu tentara muslim. Jadi
Allah hanya jadikan kita asbab untuk memuliakan kita. Namun sesungguhnya
Allahlah yang menghancurkan dan memberikan kemenangan kepada umat Islam diatas
musuh-musuhnya. La Illaha Illallah.
Jika kita hanya percaya pada akal logika dan
kemampuan kita saja, maka ini ada batasnya. Tetapi jika kita bergantung pada
Qudrattullah ini tidak ada batasnya :
1. Manusia hanya mampu pergi ke bulan,
tetapi Allah telah membawa Nabi SAW ke tempat yang paling jauh yaitu Langit ke
Tujuh di Sidratul Muntaha pulang pergi hanya dalam satu malam.
2. Manusia harus membuat satelit dan radar
agar bisa mengetahui keadaan jarak jauh, tetapi Allah telah berikan penglihatan
kepada Umar RA, untuk dapat melihat tentaranya di Irak sementara dia di Madinah
memberi Khutbah.
3. Manusia harus membangun jembatan atau
memakai kapal untuk menyebrangi sungai yang dalam dan luas. Tetapi Allah telah
buktikan kepada tentara Saad bin Abi Waqqash menyebrangi sungai tersebut dengan
berjalan diatas air tanpa air menyentuh telapak kaki kuda, ketika hendak
menyerang Persia.
Teknologi manusia mana yang mampu mengalahkan
Teknologi Allah. Semuanya Allah yang mengerjakan, manusia tidak bisa mengalahkan
Qudratullah sampai kapanpun. Allah berkuasa sebelum manusia diciptakan, Allah
berkuasa ketika manusia dan seluruh mahluk diciptakan, dan Allah akan tetap
berkuasa ketika segala sesuatu telah dihancurkan. Jaga hubungan dengan Allah
maka Allah akan menjaga kita. Pelihara perintah Allah dimana saja maka Allah
akan memelihara kita.