Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Thursday, November 3, 2011

Bayan / Penjelasan Agama Jemaah Qatar

Pada permulaan telah dibaca surah Ath-Thuur ayat 1- 7, maka ayat ini dibaca oleh Rasulullah SAW, dan Umar Ra apabila mendengar ayat ini matanya basah. Walaupun kita pernah dinukilkan mengenai Umar RA, begitu keras dan tegasnya dia terhadap perintah Allah SWT. Segala sesuatu yang berhubungan dengan perintah Allah SWT dia keras dan tegas, tidak ada orang boleh menandinginya. Tetapi hati dia begitu lembut dan halus.di hadapan ayat-ayat Allah SWT, sehingga di pipinya ada bekas atau kesan aliran air matanya.

Maka Allah SWT bersumpah dalam ayat ini, dan apabila Umar RA mendengar tentang ayat ini, Allah bersumpah dengan apa saja yang dia suka. Tetapi kita tidak boleh bersumpah kecuali dengan nama Allah SWT. “Demi bukit Thuur, dan demi kitab yang ditulis. Kitab ini ada dua, pertama adalah kitab yang tertulis yang boleh dibaca yaitu Al-Qur’an, dan yang kedua adalah kitab manzur, yang boleh ditengok, yaitu ayat-ayat tanda kekuasaan Allah SWT. Daripada kejadian langit, bumi, bulan, bitang, bukit bukau, laut, dan semuanya satu tanda yang boleh dibaca oleh semua orang. Sehingga orang bukan Islam-pun boleh baca, boleh lihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Firman Allah SWT,” Sesungguhnya dalam kejadian langit dan bumi dan perubahan siang dan malam adalah tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal.”

Dan Allah SWT berfirman,” Apakah kalian tidak ingat bagaimana unta dijadikan?

Dan tidakkah mereka lihat kepada langit bagaimana ia ditinggikan?

Dan tidakkah mereka lihat bagaimana gunung-gunung ditegakkan?

Tidakkah mereka lihat bagaimana bumi dimampatkan.

Itulah tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Allah SWT berfirman, Allah SWT telah meninggikan langit tanpa tiang, itulah tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Maka Allah SWT telah bersumpah dengan mahluk-mahlukNya, dengan kitabNya yang boleh dilihat yang manusia boleh baca mellihat kebesaran-kebesaran Allah.

Dan arti ayat ketiga dan seterusnya surah Ath-Thuur,”Di atas lembaran yang terbuka; Dan demi baitul Ma’mur, iaitu ka’bah tempat malaikat thawaf di langit dimana setiap harinya turun malaikat untuk thawaf sekitar 70.000 malaikat.

Dan selepas thawaf mereka tidak berpeluang lagi untuk thawaf karena banyaknya jumlah malaikat;

dan atap yang ditinggikan yaitu langit; dan laut yang di dalam tanahnya ada api. Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi.”

Ketakutan kepada Allah SWT ada di dalam tindakan sahabat-sahabat utama dan sahabat-sahabat yang muda atau kecil.

Di zaman Umar RA, ada sahabat yang muda lagi kacak. Dia berjalan di jalan,tiba-tiba ada seorang perawan telah melihatnya. Karena wanita tadi tidak memelihara mata, maka dia terlihat seorang pemuda yang kacak, maka syaitan telah menguasai wanita tadi, maka ia ada niat sesuatu yang tak baik.

Dan dia telah coba memperdayakan pemuda tersebut dengan meminta sesuatu daripadanya seolah-olah dia ada hajat. Maka pemuda lelaki datang untuk membantunya. Maka wanita itu telah memperlihatkan kecantikannya, kejelitaannya.

Dan pemuda itu seorang bujang. Kadang, seorang itu lemah. Maka dia ada perasaan untuk melakukan kejahatan. Maka dia betul-betul azam untuk melakukan kejahatan. Maka apabila lelaki dan wanita duduk sekali maka ketiganya adalah syaitan. Syaitan telah menguasainya, dan pemuda itu berazam melakukan kejahatan, dan si wanita sebelum itu memang ada niat tak baik. Apabila saat-saat dia ingin melakukan kejahatan tadi, maka tiba-tiba dia teringat ayat Allah SWT,

“Sesungguhnya orang bertaqwa, apabila mereka digoda oleh sekumpulan syaitan maka mereka lupa. Kemudian mereka ingat Allah SWT tiba-tiba mereka melihat”. Maka dia teringat ayat itu, terus pingsan.

Wanita itupun takut. Apa telah jadi? Dia kemudian langsung tolak pemuda tersebut ke luar rumah, kemudian mengunci pintu, takut malu.

Maka orang jumpa pemuda tersebut di luar rumah dalam keadaan pingsan. Kemudian dibawa, dan dia sadar. Lalu bapaknya tanya, “Apa hal?” Pemuda itu malu kepada Allah SWT, malu kepada bapaknya. Tapi bapaknya bersumpah dengan nama Allah,” Dengan nama Allah engkau harus menceritakan kepada kami.” Maka menjadi kewajiban bagi dia menunaikan sumpah ayahnya itu. Maka dia menceritakan kisah dia.

Dan dia berkata,”Dalam keadaan begitu, saya teringat satu firman Allah SWT.” Maka ayahnya bertanya,”Ayat apa?” Lalu dia berkata,”Saya tak boleh bilang, ayah. Saya tak boleh bilang.” Kemudian Ayahnya bersumpah dengan nama Allah dan bertanya,”Ayat yang mana menyebabkan kamu pingsan?”

Kemudian pemuda tadi menangis dan mengulang ayat tadi kemudian dia pingsan kembali dan meninggal. Kisah ini telah sampai kepada Umar RA selengkapnya. Apabila mereka telah selesai menguruskan urusan jenazahnya semua, sembahyang jenazah, kemudian tutup kain kafan, siap dikembus tanah, maka Umar RA berkata,” Barangsiapa yang takut akan kekuasaan kudrat Allah SWT baginya dua surga.” Pemuda tadi jawab daripada tanah kubur,” Sesungguhnya Allah SWT memberi kedua syrurga itu pada saya.”

Maka di zaman Nabi SAW, sekali Nabi SAW menerangkan akherat kepada para sahabat. Datang Jibrail AS telah mewahyukan kepada Baginda SAW tentang ayat hijab. Hijab bermakna wanita menutup aurat sempurna. Maka segi bahasa Arabnya, hijab artinya sesuatu yang menghalang dari saya dan tuan.

Bermakna, kalau ada sesuatu penghalang, saya tak dapat melihat tuan, dan tuan tak dapat melihat saya. Dan dari segi bahasa Arab, apabila awan datang menutup matahari sehingga tak nampak, atau menutup bulan sehingga tak nampak, maka orang arab akan kata, awan telah menghijab-i matahari, atau awan telah menghijabi bulan. Itu maknanya.

Tapi jika ada yang masih nampak maka tak dipakai kata hijab. Maka apabila Allah SWT menerangkan tentang hijab, maka suami-suami mereka telah balik menyampaikan kepada isteri-isteri mereka akan ayat hijab. Maka pada keesokan harinya, wanita-wanita tadi datang sholat subuh, maka dalam riwayat hadits, mengatakan mereka hitam macam burung gagak. Mereka nampak hitam seolah-olah macam burung gagak. Tak nampak apa-apa.

Apapun tak nampak. Walaupun sebelum itu mereka tutup aurat, tetapi ada mendzhairkan sebagian daripada kecantikan mereka. Apabila keluar ayat itu, mereka tutup habis.

Lalu ada seorang wanita, yang suaminya tak datang sholat isya berjamaah karena sebab tertentu, maka dalam waktu sholat subuh, dia jumpa dengan wanita-wanita yang menutup habis, maka orang wanita telah bertanya kepada seorang itu,”Apakah tidak sampai ayat Allah SWT?” Kata si wanita itu,”Ayat apa?” Lalu wanita-wanita tadi mmbaca ayat hijab kepadanya.

Maka seorang wanita itu langsung berpaling muka ke dinding, ada pintu rumah, dia tidak ingin satu orangpun lihat muka dia. Lalu dia hantar satu orang pergi untuk ambil kain di rumah untuk tutup badan dia dan balik ke rumah.

Sewaktu ketemu suaminya, suaminya berkata,’Apa salahnya engkau balik sendiri ambil kain?” Kata si wanita tadi,” Saya tidak mampu untuk melangkah satu langkah di dalam kemurkaan Allah SWT.” Ada takut pada diri dia.

zaman tabi tabiin ada satu pemuda yang miskin, dia belajar agama, baca Al-Qur’an. Dia tinggal di kawasan hutan, dan dia tinggal di pondok kecil. Siang dia belajar, malam dia balik baca Al-Qur’an. Pada satu malam, malam hujan. Tiba-tiba dia ada dengar satu orang ketuk pintu, maka dibuka pintu. Maka dibukanya pintu, dan dia lihat ada seorang anak gadis yang amat cantik.

Perempuan itu baru lari dari perompak-perompak yang menangkapnya. Maka pemuda itu ketakutan terhadap dirinya. Karena dia adalah seorang muda, dan Nabi SAW bersabda,”Tidaklah duduk berduaan seorang lelaki dan wanita yang bukan mahram, kecuali yang ketiga syaitan.” Maka pemuda tadi takut. Tapi dia kasihan juga. Karena hujan, di dalam hutan. Maka dia persilakan anak itu masuk.

Tapi pemuda tadi muda. Maka saat dia merasakan sesuatu yang dia tak mampu tahan, nafsu syahwat, dia kemudiam membakar tangan dia sampai menitis lemak dagingnya. Tapi jika rasa sakit berkurang, kemudian perasaan syahwatnya datang lagi, dia bakar lagi tangannya.

Begitu seterusnya sampai pagi. Maka ketika siang, si gadis tadi pergi. Maka keesokan, ada orang ketuk pintu. Ketika dia buka, lihat, ada pengawal, dengan tentera. Kata seseorang itu,”Kamu yang beri tempat tinggal kepada seorang gadis itu, dan kenapa kamu bakar tangan kamu, jari-jari kamu?”

Maka pemuda itupun bercerita. Kemudian kata orang itu,”Budak itu adalah anak saya. Dan saya adalah raja. Sekarang saya jemput kamu dan kawinkan kamu dengan dia.” Maka firman Allah SWT,”Barangsiapa bertawakal kepada Allah SWT, Allah akan beri kepadanya jalan keluar. Dan Allah akan memberi rejeki padanya dari jalan yang tidak disangka-sangka.” Maka kemudian pemuda tadi menjadi seorang ulama yang besar dan seorang pemuda yang kaya raya.

Karena apa? Karena taqwa kepada Allah SWT.

Ada seorang Bani Israel dia kuat beribadah. Maka syaitan goda dia. Tapi gagal. Maka syaitan pun bertanya dikalangan para syaitan, siapa bersedia goda orang itu. Lalu ada satu syaitan bersedia goda dia. Maka syaitan itu pergi dekat tempat beribadah orang itu. Dan syaitan inipun beribadah pagi petang. Maka apabila si’abid tadi tampak ada orang siang dan malam sembahyang, maka dia terkesan.

Maka dia panggil orang itu. MasyaAllah tuan kuat ibadah. Lalu syaitan kata bahwa dia akan ajarkan satu doa, yang kalau dibaca dan diletak di badan orang sakit, maka dia akan sembuh. Si ‘abid pun belajar pada orang itu (Syaitan).

Maka akhirnya datang satu keluarga yang terdiri dari 3 lelaki, satu perempuan. Maka syaitan ini telah pergi merasuk budak perempuan itu, dan perempuan inipun pingsan.

Kemudian syaitan telah memberikan ilham kepada salah seorang adek beradik lelaki dia. Dia kata, adekmua telah terasuk syaitan. Pergilah ke abid itu dia akan menyembuhkan.

Maka seperti biasanya mereka akan berniaga dan selalu membawa adek perempuannya. Tapi karena adek perempuannya mengalami gangguan, jadi mereka tak boleh membawanya dan berencana menitipkannya pada si ‘abid itu.

Maka mereka pergi jumpanya. Tapi si “Abid itu menolak. Akhirnya si ‘abid bersedia. Tapi dia hanya akan melihat jika gadis itu menjerit, kena gangguan, dan akan mengubatinya.

Begitulah beberapa lamanya, dia dibawa, gadis itu diatas, dia antar makanan, dan apabila gadis itu kena gangguan dia baca, maka budak itu bangun. Begitulah maka lama-kelamaan syaitanpun letak satu saranan dalam hati dia.

Susah naik turun naik turun terus. Maka Dia seorang muda, dan perempuan tadi cantik. Sekali lagi saat mengubati, syaitan perlihatkan bagian-bagian aurat perempuan tadi maka si ‘abid tengok, dan tak mampu kawal perasaan dia, maka berlakulah perkara sumbang.

Dan berlakulah keadaan berapa lama, dan budak perempuan tadipun telah berubah, dan dia mengandung, dan melahirkan anak. Setelah melahirkan anak, dia berpikir, macam mana ya, saudara lelaki tak balik lagi, dan syaitanpun bikin pikiran dia, kalau saudaranya balik, tengok budak ini akan lain cerita pula. Akan susah. Maka dia membunuh anak budak itu.

Tapi kemudian datang lagi saranan. Kalau saudara lelakinya datang, nanti budak ini cerita pula. Lalu dia bunuh gadis tadi. Kemudian lepas itu, datang saudara lelaki.

Si ‘abid ini berbicara, bahwa karena sakitnya si budak perempuan sudah mati.Maka mereka percaya dan balik ke rumah. Bila mereka balik ke rumah, syaitan datang melalui mimpi dan menceritakan tentang perkara sebenarnya. Maka ketiga pemuda ini bangun, dan saling bercerita yang mimpinya ternyata sama. Akhirnya mereka pergi ke tempat yang dibisiki syaitan, dan melihat ada mayat disitu, ada budak.

Maka mereka buat keputusan mengadu pada orang yang berkenaan pada masa itu, dan si ‘abidpun dihukum bunuh. Saat pembunuhan, datanglah syaitan. Syaitan berkata,”Kamu kenal aku?

Aku adalah syaitan. Dan kamu tahu siapa yang duduk beribadah dekat kamu selalu, itulah aku. Dan siapa yang ajar kamu doa penyembuh sakit?

Aku. Dan siapa yang membuat gangguan kepada budak perempuan tadi? Aku. Siapa yang bagi ilham untuk saudara lelaki untuk tinggalkan adek perempuannya bersama kamu?

Aku. Semua yang dibuat adalah dari aku. Sekarang ini tidak ada orang yang dapat lepaskan kamu dari siksaan ini, kecuali aku seorang. Mudah saja, Kamu sujud saja ke aku.” Kata si ‘abid,”Aku tidak boleh sujud, tanganku terikat.” Kata syaitan,”Tak apa, kamu tundukkan sedikit saja kepalamu.

Tapi kamu niat dalam hati kamu sebagai sujud kepada aku. Kalau kamu niat betul-betul aku akan lepaskan kamu.” Maka si ‘abid itupun niat sungguh-sungguh, tundukkan kepalanya sebagai sujud kepada syaitan, dan saat itu dia pun mati. Dan Syaitan kemudian berkata,”

Aku berlepas diri daripada pada kamu. Aku takut kepada Allah SWT.” Maka si ‘abid yang senantiasa beribadat kepada Allah, mati dalam keadaan kufur kepada Allah.

Maka Sabda Nabi SAW,” Sesunguhnya seseorang kamu yang beramal dengan amalan surga sehingga tidak tinggal jarak dengan surga kecuali sehasta karena dekatnya dengan surga, dan ketika maut telah mendahuluinya dia beramal dengan amalan ahli neraka dan dia mati, dan masuk neraka. Dan ada seorang kamu yang beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga tidak tinggal kecuali sehasta jarak dengan neraka, karena dekatnya, tetapi ketika maut mendahuluinya, dia beramal dengan amalan ahli surga dan dia mati, maka masuk surga.”

Maka lantaran tuan-tuan, kata Nabi SAW tadi semata-mata untuk untuk bantu-membantu dalam kebaikan dan amalan takwa. Jika syaitan menyeru kepada neraka, maka kita menyeru kepada ridho Allah SWT.

Kalau syaitan menyeru kepada keburukan, kita menyeru kepada kebaikan,

kalau syaitan menyeru kepada bathil, maka kita menyeru kepada yang haq.

Sesungguhnya kita mesti tingkatkan tawaduk kita, usaha atas iman kita, karena iman kita tidak ada jaminan. Oleh karena itu, tuan-tuan siapa yang bersedia untuk keluar di jalan Allah SWT, untuk keluar 40 hari, 4 bulan? InsyaAllah.