Allah SWT berfirman dalam sebuah hadits
qudsi
“Aku, jin dan manusia sungguh dalam perkara
yang begitu agung (artinya sangat mengherankan);
Aku ciptakan mereka semua tapi mereka
menyembah kepada selain Aku;
Aku berikan mereka semua rizki tapi mereka
bersyukur kepada selain Aku;
Kebaikan-kebaikan Ku senantiasa turun kepada
mereka semua dan mereka membalas dengan memberikan keburukan-keburukan mereka
kepada-Ku;
Aku berikan kebaikan-kebaikan Ku, Aku cintai
mereka dengan berbagai macam kebaikan-kebaikan yang datang dari Ku kepada
mereka, dan mereka membuat Aku murka dan benci dengan kemaksiatan-kemaksiatan
yang datang dari mereka kepada Ku, padahal mereka semua adalah makhluk yang
paling perlu kepada Aku dalam pemberian rizki dan kebaikan ini;
Maka orang-orang yang dia datang kepada Ku
dari jauh, maka Aku akan memanggil dia, cepat kemari cepat kemari wahai hamba
Ku;
sedangkan orang-orang yang dia berpaling dari
Ku, Aku akan datang kepada dia mendekat untuk mengatakan mau kemana hamba Ku,
mau lari kemana kalian;
ahli-ahli ketaatan kepada ku, adalah ahli-ahli
kecintaan Ku;
dan orang-orang yang senantiasa Aku cintai
adalah orang yang senantiasa duduk dalam majelis-majelis Ku;
maka barang siapa yang duduk dalam majelis Ku
hendaklah dia senantiasa mengingat Aku;
Maka ingatlah Aku, maka Aku akan mengingat
kalian ;
sedangkan orang-orang yang bermaksiat, Aku
tidak akan jadikan mereka putus asa dari pada rahmat Ku;
Apabila taat mereka ahli-ahli maksiat
bertaobat kepada Ku, maka Aku akan menjadi kekasih-kekasih mereka;
Apabila setelah bermaksiat mereka belum juga
bertaubat kepada Ku, maka Aku akan menjadi penyembuh-penyembuh atas kemaksiatan
mereka;
Aku uji mereka supaya Aku bisa sucikan
dosa-dosa mereka;
Wahai hamba Ku coba kalian lihat kepada langit
betapa tingginya ia dengan segala ketinggiannya;
dan lihatlah kalian kepada gunung bagaimana
berdiri tegaknya;
dan bagaimana bumi dengan segala
fenomenanya;
dan lihatlah kalian kepada segala yang
kelihatan maupun yang tidak kelihatan;
semua ini (langit, bumi) menyaksikan dan
bersaksi tentang kehebatan, kemuliaan dan kesempurnaan Ku;
Wahai hamba Ku, Aku senantiasa mengingat kamu
tapi engkau senantiasa melupakan Ku;
Aku senantiasa menutupi aib-aib mu tapi engkau
tidak pernah takut kepada Ku;
kalau Aku memerintahkan bumi pasti bumi akan
menenggelamkan engkau ke dalam perutnya;
kalau Aku mau, Aku perintahkan seluruh
samudera untuk menenggelamkan engkau di dalam airnya;
tapi Aku berikan kepada engkau kesempatan
diulur-ulur sehingga akan datang waktunya;
dan Aku berikan pada engkau kesempatan
sehingga waktunya Aku telah tetapkan;
dan wajib bagimu dan bagi setiap jiwa yang
memiliki nyawa untuk melewati Aku dalam kehidupannya;
supaya Aku bisa mengingatkan engkau kepada
perbuatan-perbuatanmu nanti yang terdahulu;
dan supaya Aku bisa evaluasi dan bisa hitung
seluruh perbuatan-perbuatan amal-amalmu;
sehingga ketika engkau meyakini engkau akan
hancur dan binasa;
maka Aku berikan kepada engkau
pengampunan-pengampunan;
dan Aku berikan kepadamu keridhoan-keridhoan
Ku;
dan dengan sifat-sifat yang Aku sebutkan
itulah maka Aku disebut Al Aziz (Maha Perkasa) dan Al Ghoffar (Maha
Pengampun);
Dalam hadits qudtsi yang lain Allah
berfirman
Sesungguhnya Aku hanya menerima shalat
orang-orang yang tawadhu yang rendah hati kepada keagungan Ku;
dan mereka tidak sombong keatas
makhluk-makhluk Ku yang lain;
dan mereka habiskan siang harinya dengan
mengingat Aku;
dan mereka tidak melalui malam-malamnya dengan
berterus-terus dalam kesalahan-kesalahan;
dan senantiasa memberikan makan kepada orang
yang kelaparan dan memberikan ayoman kepada orang-orang yang fakir /
miskin;
menyayangi yang lebih muda dan menghormati
yang lebih tua;
itulah orang-orang yang apabila mereka meminta
kepada Ku pasti AKu berikan apa yang mereka minta;
itulah orang-orang yang apabila mereka
berdo’a pasti akan Aku
kabulkan do’a-do’a mereka;
Apabila mereka merendahkan diri mereka kepada
Ku dengan ibadah dan inabah , AKu pasti akan sayangi mereka;
perumpamaan orang seperti ini disisi Ku adalah
seperti surga firdaus ditengah surga-surga yang lain;
yang tidak akan pernah busuk buah-buahannya,
yang tidak akan pernah berubah keadaannya;
semoga Allah SWT , terima kita dalam perkara
ini.
Allah SWT yang menyelamatkan nabi Nuh as. dari
banjir yang menenggelamkan.
Allah SWT yang menyelamatkan nabi Musa as.
dari kejahatan Fir’aun.
Allah SWT yang menyelamatkan nabi Ibrahim as.
dari api yang berkobar-kobar.
Allah SWT yang menyelamatkan nabi Yusuf as.
dari perzinahan dengan seorang wanita yang begitu memikat.
maka tidak ada yang datang kepada Allah
kecuali dengan kebaikan-kebaikan;
dan tidak ada yang bisa menghilangkan
keburukan-keburukan kecuali Allah;
maka oleh karena itulah kita harus rendah hati
dihadapan Allah dan inilah yang diajarkan kepada sahabat Rasulullah SAW yaitu
tawadhu dihadapan Allah.
maka bagaimana setiap orang tawadhu rendah
hati sehingga tidak ada berbangga antara satu lelaki dengan lelaki yang lain,
wanita dengan wanita yang lain.
dan Rasul SAW menerangkan bahwa Allah hanya
menerima shalat orang-orang yang tawadhu yang rendah hati kepada kebesaran
Allah, dan hanya menerima sholat orang yang tidak sombong kepada makhluk
manapun, dan RAsulullah SAW juga bersabda tidak akan pernah masuk surga orang
yang di dalam hatinya ada kesombongan walaupun sebesar biji dzarroh, karena
sombong ini adalah sifat syaithon.
Syaithon ini adalah alim(mengetahui Allah),
arif(mengenal Allah) dan abid(ahli ibadah) tetapi karena dia sombong maka dia
terlaknat dan walaupun dia alim, arif dan abid dengan sebab sombong maka
termasuk orang yang rugi,dan yang tersiksa selama-lamanya.
Dan apa itu sombong, sombong yaitu menolak
yang hak dan menyepelekan manusia yang lain.
Maka sekarang kita berpikir berapa hak-hak
yang telah kita tunaikan dalam kehidupan ini, maka supaya kita terjauh daripada
sifat sombong maka kita harus mau menunaikan hak-hak ini.
Bagaimana supaya kita terjauh dari sifat
sombong ?
Pertama kita harus bisa menunaikan setiap
hak-hak.
Sekarang kita bertanya berapa hak Allah yang
telah kita tunaikan dalam kehidupan kita ?
Dan yang namanya hak ini banyak, seperti nabi
bersabda hak antara seorang yang muslim dengan muslim yang lain antara 5 sampai
6 hak.
Dan sekarang kita lihat bagaimana hak Allah
SWT kepada kita, berapa banyak yang telah kita tunaikan, begitu banyak hak-hak
Allah yang wajib kita tunaikan , dan Allah SWT adalah yang perlu kita ibadahi,
yang wajib kita ibadahi dan tidak ada sesuatupun selain Allah yang wajib kita
ibadahi. Maka tidak layak selain Allah diibadahi dan tidak layak selain Allah
untuk lebih dicintai, dalam hadits dikatakan tidak beriman seorang diantara
kalian sehingga Allah dan RasulNya lebih dicintai daripada dirinya, keluarganya
bahkan seluruh manusia, dalam hadits yang lain , tidak beriman diantara kalian
sehingga Allah dan RasulNya lebih dicintai daripada anaknya, keluarganya,
orangtuanya, bahkan dirinya sendiri.
Maka apabila kita mencintai anak-anak kita,
maka didik mereka di jalan Allah, ini menunjukkan bahwa kita mencintai anak-anak
kita, bahkan tali iman yang kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci
karena Allah, maka kalau kita benar-benar mencintai Allah maka kita siap untuk
mengorbankan apapun demi Allah.
Dan kita ketahui walaupun syaithon ini orang
yang alim, arif dan abid, tetapi semua itu bukan karena Allah SWT, tetapi karena
hawa nafsunya sehingga itulah yang dia ibadahi.
Jadi hak Allah yang wajib untuk kita tunaikan
dan wajib untuk kita kerjakan adalah bahwa Allah satu-satunya yang kita cintai
dan yang kita harapkan.
Oleh karena itulah kita perlu evaluasi diri
kita;
Hak ini banyak sekali, seperti hak kita dengan
orang islam , hak kita dengan tetangga , hak kita di perjalanan dan sebagainya.
Contoh hak muslim dengan muslim yang lain yaitu wajib menjawab salamnya, wajib
apabila dia meninggal kita iringi jenazahnya, apabila dia bersin kemudian
mengucapkan Alhamdulillah maka kita wajib menjawabnya dan sebagainya, ini adalah
hak muslim belum hak yang lain-lainnya.
Maka oleh karena itulah kita berusaha sekeras
mungkin untuk menunaikan hak-hak ini disiang hari atau di malam hari, sehingga
sifat-sifat sombong dengan sebab ini akan hilang ketika di siang hari atau pun
di malam hari, karena kesombongan yang ada di hati kita ini seperti najis dan
juga tidak mungkin akan terjadi dalam diri seorang mukmin ada dua perkara di
hati seorang mukmin yaitu mencintai Allah tetapi masih ada sifat kesombongan di
hadapan Allah SWT.
Dan berapa banyak hak yang telah kita tunaikan
seperti hak antara orang islam dengan islam yang lain, contohnya menjenguk orang
yang sakit.
Rasulullah SAW diberikan perkataan yang
menyeluruh.
Dalam kehidupan kita ini ada dua penyakit
yaitu penyakit rohani dan jasmani, mana yang lebih berbahaya ?
orang yang tidak melaksanakan sholat ini
kira-kira dia sakit atau tidak sakit?;
Ada pertanyaan kepada ibnu abbas ra. bahwa ada
seorang lelaki yang di siang hari selalu berpuasa dan di malam hari selalu
sholat tahajjud, tetapi dia tidak menghadiri sholat jum’at dan tidak ikut sholat
berjama’ah, maka jawaban
ibnu abbas ra. dia berada di dalam neraka.
Sekarang berapa banyak kita tidak punya
kepedulian terhadap orang islam yang lain sehingga tidak punya rasa sayang
kepada umat islam yang lain, banyak umat islam yang meninggalkan sholat
berjama’ah tanpa alasan yang
jelas.
Berapa banyak orang islam hari ini yang
meninggalkan sholat baik itu laki-laki atau wanita.
Dalam riwayat muslim dikatakan bahwa
Rasulullah SAW telah mengajarkan jalan-jalan hidayah dan bahwasana sholat 5
waktu berjamaah dimana adzan dikumandangkan adalah salah satu jalan-jalan menuju
hidayah, kemudian Abdullah bin mas’ud ra. mengatakan dan tidaklah kami melihat orang-orang di
sekeliling kami saat itu, yang meninggalkan sholat 5 waktu berjamaah dimana
adzan dikumandangkan dengan terang-terangan melainkan orang munafik yang jelas
kemunafikannya, dan tidaklah ada orang yang sakit dikalangan kami , maka dia
dibawa oleh dua orang lelaki, dipapah dalam keadaan tertatih-tatih supaya bisa
melaksanakan sholat 5 waktu dengan berjamaah.
Berapa banyak orang islam yang melalaikan
waktu sholat tanpa alasan yang jelas. Ini adalah tanda-tanda kemunafikan dan
tanda-tanda hati sedang sakit, dan Rasulullah SAW mengatakan kewajiban satu
orang islam dengan orang islam yang lain apabila saudaranya sakit wajib dia
jenguk atau kunjungi.
Bahkan begitu pentingnya sholat ini,
Rasulullah SAW ketika beliau akan meninggal dunia diantara wasiat beliau adalah
sholat, supaya umat ni tidak melalaikan sholat, hendaklah kalian takut atau
bertaqwa kepada Allah tentang sholat kalian dan tentang hamba sahaya dibawah
kalian.
Dan Rasulullah SAW disaat keadaaan sakaratul
mautnya masih sempat berwasiat tentang masalah sholat dan hak-hak orang lain,
jadi ini menunjukkan betapa penting kita harus melaksanakan hal ini.
Maka harusnya kita sebgai orang mukmin harus
sedih dan risau, berpikir berapa banyak orang islam di negeri kita ini orang
islam seluruhnya , berapa banyak orang yang sholat dan berapa yang tidak, berapa
orang yang sholat tepat pada waktunya berjamaah menunaikan hak-haknya dan berapa
banyak yang melalaikannya, maka ini seharusnya menjadi pemikiran semua orang
beriman, ini baru sebatas sholatnya aja harus betul-betul kita
perhatikan.
Dan ini adalah salah satu tujuan hidup kita
dan lapangan perjuangan kita, sehingga agar kita terbebas dari kesombongan ini
maka kita harus berani dan mau memaksimalkan untuk menunaikan hak-hak
ini.
Dan hak orang islam apabila dia sakit wajib
untuk kita jenguk, bukan sebaliknya ketika dia bermaksiat, tidak sholat kemudian
kita lecehkan, kita hina dan sebagainya, ini bukanlah akhlak orang
beriman.
Dan sekarang berapa banyak orang islam yang
ada dihadapan kita, mereka berada dalam perkara yang sangat membahayakan, yang
membinasakan, yang mengerikan dan mereka perlu dalam pertolongan dan siapa yang
dapat memberikan pertolongan, apakah kita ataukah setan yang akan menolong
mereka ?
Atau orang yang sakit seperti ini siapa yang
dapat menolong mereka terjun untuk menolong mereka apakah orang yahudi ataukah
orang nasrani atau malaikat yang akan menolong mereka dalam kesakitan seperti
ini.
Dan ini adalah sunnah-sunnah Allah dalam
kehidupan bumi ini, maka siapa yang siap untuk datang kepada mereka, karena
untuk menghilangkan sifat sombong dari hati kita maka kita harus mau menunaikan
hak orang islam tersebut. Berapa banyak sekarang orang yang menjadi pasien dan
berapa banyak kewajiban kita untuk datang kepada orang-orang seperti
ini.
Hari ini kita memahami yang namanya orang
sakit kalau ada di rumah sakit atau dia sakit di rumah baru kita
kunjungi.
Orang yang sakit jasmani tetapi dalam sakit
jasmani ini dia memiliki iman kepada Allah dan mati dalam keadaan iman maka dia
akan masuk ke dalam surga Allah SWT, sedangkan orang yang sakit rohaninya tidak
ada keselamatan baginya, karena tidak ada suatu yang mnyedihkan , mengerikan dan
tidak ada yang lebih buruk selain neraka dan tidak ada yang lebih baik selain di
surga.
Orang yang sholat tetapi tidak berjamaah itu
adalah orang yang sakit, orang yang melaksanakan sholat tapi diakhir-akhirkan
waktunya maka itu orang sakit, apalagi orang yang meninggalkan sholat seluruhnya
ini adalah orang yang kena musibah paling besar.
Berapa banyak Allah telah berikan kita nikmat
dan kemuliaan saat ini, dan berapa banyak lagi Allah SWT akan tambah kenikmatan
dan kemuliaan apabila kita ambil tanggung jawab ini di akhirat nanti.
Maka sekarang kira-kira berapa jamaah yang
diperlukan untuk seluruh alam ini, dan sebetulnya ijtima yang akan diadakan
nanti itu sebetulnya untuk perkara ini, supaya kita semua yang ada di indonesia
ini semakin meningkat pengorbanannya. Supaya kita juga lebih banyak menangis dan
lebih banyak berdo’a meminta
kepada Allah SWT, terutama dengan kita bangun di malam hari, karena hakikat
do’a itu dimalam hari,
sehingga kita semakin meningkatkan tangisan dan doa di malam hari. Kita menangis
dan berdoa kepada Allah supaya bagaimana semua kaum laki-laki umat islam
melaksanakan sholat 5 waktu , dimana adzan dikumandangkan dan tepat waktu, dan
wanitanya sholat dirumah-rumah mereka.
Waktu ini akan terus berlalu seperti awan-awan
berlalu;
Hendaknya kita senantiasa berada dalam garis
ketaatan kepada Allah SWT, senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan
menjauhi larangan-Nya, dalam dalam menjalankan ketaatan ini ada derajat-derajat
ketaatan yang diutamakan.
Sekarang bagaimana menurut kalian semua
seandainya saya sibuk berdzikir tanpa memperdulikan orang lain ?
sedangkan dalam hadit qudtsi Allah berfirman
:
Sesungguhnya Aku hanya menerima shalat
orang-orang yang tawadhu yang rendah hati kepada keagungan Ku
dan mereka tidak sombong keatas
makhluk-makhluk Ku yang lain(yaitu yang mau menunaikan hak-hak makhluk di
sekitar mereka);
Dan sayyidina umar ra. berkata bahwa setiap
orang yang taat adalah orang yang sedang berdzikir kepada Allah SWT.
Apabila pikir kita seperti pikir Rasulullah
SAW maka itulah dzikir kita dan ketaatan kita. Dzikir dan berpikir ini apabila
dalam kesendirian, di tempat yang ramai, di tempat yang sembunyi atau di tempat
yang kelihatan hendaknya kita berpikir sebagaimana pikir Rasulullah SAW. Jangan
sampai kita yang sekarang pikir kita seperti pikir Rasulullah SAW yaitu pikir
atas umat kemudian dialihkan menjadi pikir keperluan perut dan hidup
sehari-hari, karena bukan untuk ini para sahabat dan Rasulullah SAW
berjuang.
Kadang-kadang kita ceramah panjang-panjang,
dan mendengarkan juga panjang-panjang, namun walaupun begitu ketika mulut kita
sedang berdzikir tapi pikir kita masih pikir keperluan perut dan keperluan hidup
sehari-hari. Seperti contoh kita dalam sholat, bentuk kita dalam sholat, sholat
ini adalah dzikir dan berdoa, bentuk kita secara dzahir adalah berdzikir dan
berdoa, tetapi ternyata dalam pikir kita sholat masih memikirkan keperluan perut
dan keduniaan kita, sedangkan sholat yang diterima adalah seperti yang
disebutkan dalam hadits qudtsi tadi yaitu yang tawadhu kepada kebesaran Allah
dan tidak sombong kepada makhluk lain serta selalu menghabiskan siangnya untuk
berdzikir kepada Allah SWT, dzikir disini seperti dzikirnya Rasulullah SAW,
seperti pikir Rasulullah SAW, baik di siang hari, dimalam hari, ketika senang,
ketika susah, ketika bersendirian, ketika terang-terangan senantiasa dzikir dan
pikir kita seperti pikir Rasulullah SAW;
dan yang akan Allah terima sholatnya yaitu
yang di malam hari tidak berterus-terusan dalam kesalahan, sedangkan orang yang
bertaubat dari setiap kesalahan dan dosanya adalah kekasih Ar Rohman, oleh
karena itu kita perlu bertaubat atas dosa-dosa kita.
Maka bagaimana supaya kerja Rasulullah SAW ini
yaitu usaha da’wah harus
disertai dengan rahmat dan hikmah untuk seluruh manusia.
Kita telah diberikan amanah untuk melanjutkan
kerja Rasulullah SAW, maka kita harus sayang kepada setiap orang, apabila kita
yang telah diamanahi kerja ini ternyata kita tidak mau sayang kepada orang lain
yang berada dalam kemaksiatan, yang jauh dari Allah SWT, maka dosa apa yang
lebih besar dari pada dosa ini.
Maka kita harus bertaubat kepada Allah SWT
atas kelalaian kita dalam menjalankan perjuangan Rasulullah SAW. dan diantara
dosa yang paling besar adalah melalaikan amanah yang telah diberikan.
Apabila seseorang membunuh satu orang manusia
maka seolah-olah ia telah membunuh seluruh manusia, dan apabila seseorang
menghidupkan satu orang manusia maka seolah-olah telah menghidupkan seluruh
manusia;
Kematian yang sesungguhnya adalah kematian
diakhirat nanti, kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan di akhirat nanti,
sedangkan sekarang berapa banyak sekarang orang yang mati yang nantinya akan
merasakan neraka, berapa banyak kerugian dan kebinasaan yang ia
rasakan.
Sedangkan Rasulullah SAW telah diperintahkan
oleh Allah untuk selalu istiqomah , begitu juga kepada umat ini untuk selalu
istiqomah dalam usaha agama. Salah satu langkah agar kita bisa istiqomah adalah
kita bertaubat kepada Allah.
Hari ini kenapa kita harus bertaubat, sekarang
kalau kita lihat dalam kehidupan sehari-hari apa yang kita kedepankan, ternyata
kita mengedepankan perkara-perkara perut saja, perkara-perkara keduniaan dan
pekerjaan dunia kita saja, padahal disisi Allah SWT sangatlah rendah, sangat
hina dan tidak bernilai. tetapi mengapa kita mengedepankan daripada kerja
Rasulullah SAW.
Maka bagaimana kita bertaubat kepada Allah SWT
atas perkara ini.
Sekarang berapa banyak umat sedang menunggu
kita ini.
Sekarang ini bukan karena kehebatan kita,
keahlian kita atau kekuatan kita , tetapi karena Allah SWT telah pilih diri kita
dalam usaha agama ini, maka jangan kita memperlambat karena sesungguhnya diri
kita memang sudah terlambat, dan siapa yang suka memperlambat-memperlambat apa
yang Allah SWT amanahkan maka Allah SWT akan memperlambat dia.
Oleh karena itu dalam usaha agama ini kita
harus siap cash, karena dalam perjuangan agama ini butuh perkara yang berharga
bukan perkara yang murah sebagaimana seorang pemuda ini yang akan menikah dia
akan siap mengorbankan intan yang mahal untuk pernikahan.
Sedangkan dalam hadits dikatakan bahwa ketika
di hari kiamat tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba hingga dia diberikan
beberapa pertanyaan yaitu
- tentang umurnya , dimana umur itu dihabiskan
- kemana masa remaja dihabiskan
- darimana hartanya dan kemana dibelanjakan
- ilmunya diamalkan atau tidak
Maka oleh karena itulah diantara kecintaan
Rasulullah SAW yang hakiki kepada Allah dan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW
yang hakiki yang benar yang tidak akan bisa dibohongkan dengan apapun yaitu
perjuangan agama, bagaimana Rasulullah SAW menunjukkan kecintaan kepada Allah
dengan memperjuangkan agama sepanjang hidupnya 23 tahun sampai akhir
hayatnya.
Maka apabila diri kita cinta kepada Allah dan
cinta kepada Rasulullah SAW jangan sampai kita melalaikan perkara memperjuangkan
agama ini yang telah dibawa oleh Rasulullah SAW, sedangkan kita dalam keduniaan
saja tidak mau lalai atau rugi, coba misal kita punya istri kemudian kita
katakan kepadanya engkau sungguh sangat berharga, mahal cantik dsb, dan aku
begitu cinta kepadamu, namun dalam perkataan itu diringi dengan melalaikan
hak-hak istri dan disia-siakan, apakah kita benar-benar cinta kepada istri
kita?
Sekarang kita katakan wahai Rasulullah saya
cintai engkau, wahai Rasulullah saya cinta engkau, tapi kita dengan
terang-terangan begitu banyak melalaikan perjuangan Rasulullah SAW.
Maka orang-orang yang benar-benar cinta kepada
Rasulullah SAW, maka dia akan siap dengan memperjuangkan perjuangan Rasulullah
SAW dan siap dengan tuntutan-tuntutan dalam memperjuangkan perjuangan Rasulullah
SAW, bahkan mengorbankan keduniaannya, maka kita semua yang benar-benar cinta
kepada Rasulullah SAW hendaknya benar-benar cinta kepada Rasulullah SAW dengan
siap berkorban harta diri dan waktu dalam perjuangan agama diawali dengan cash
langsung saat ini juga berangkat keluar di jalan Allah.