Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Sunday, December 18, 2011

Uang Tidak Bisa Buat Bahagia

Suatu jamaah dihantar ke suatu daerah. Jumpa orang kaya yang dermawan, sering bagi-bagi duit. Untuk mesjid, anak yatim, Bantu modal usaha seorang lain tanpa bunga dll.

Satu orang Jamaah yang banyak korban dalam dakwah, ziarah kepadanya dan tasykil untuk keluar dijalan Allah.

Orang kaya katakan : kenapa harus keluar dijalan Allah SWT? Bukankah saya sudah banyak beri uang untuk mesjid, untuk orang miskin, anak yatim dll. Apakah saya masuk surga atau tidak?

Jamaah berkata : tuan, kalaulah surga milik saya maka tuan akan saya masukkan ke surga, tetapi tuan… surga milik Allah yang bisa memasukinya adalah orang yang punya yakin yang benar kepada Allah. Yakni suatu keyakinan kejayaan, kebahagiaan ada dalam agama yakni mentaati perintah Allah SWT dengan cara Rasulullah SAW.

Beliau melanjutkan : tuan, tahukah tuan kenapa tuan beri kami duit kepada setiap orang miskin, yatim, masjid dll? Itu karena tuan yakin duit bisa buat bahagia/kejayaan bagi mereka sehingga itu yang tuan bagi.

Tetapi Rasulullah SAW tidak! Mereka datang kepada manusia dan agama, kepada raja, kepada orang miskin, orang desa, orang kota, bagi agama, karena mereka meyakini orang akan peroleh bahagia/kejayaan dengan agama. Sehingga walaupun mereka kaya, tetap mereka pergi khuruj fi sabilillah untuk ajak manusia amalkan agama walaupun mereka ahli sedekah dan para dermawan sepeti tuan.

Seorang syech telah bayan di depan orang kaya dan katakan : wahai saudara! Harta uangkamu tak dapat majukan kamu dalam agama.

Orang kaya tersentak sektika pulang ada orang kaya masuk masjid. Dan dilihatnya di shaf pertama ada orang miskin dan shaf pertama telah penuh. Dia ingin buktikan bahwa ucapan syech itu salah. Dia meyakini bahwa uang bisa majukan orang dalam agama.

Diapun colek orang miskin dan bisikkan : wahai saudara, saya ada uang 100 rupee akan saya berikan kepadamu asalkan kamu mau pindah ke shaf kedua saya di shaf pertama. Maka orang miskin pun setuju jadilah ia mundur di shaf kedua, dan orang kaya maju di shaf pertama.

Dia kembali kepada syech tadi dan katakan:  syech tuan katakan, bahwa agama tak bisa majukan orang dalam agama, tetapi saya telah buktikan agama bisa maju dengan duit.

Syech katakan: bagaimana caranya?

Orang kaya itu ceritakanlah semua kejadian diatas bersama orang miskin di masjid tadi.
Maka syech katakan: wahai saudara!! Pikirkanlah!! Ketika uang ada di kantong kamu, kamu berada dimana?

Orangkaya katakan : si shaf kedua

Syech : sedangkan ketika uang kamu buang dari kantong kamu dan kamu sedekahkan kamu berada dimana?

Orang kaya: di shaf pertama

Syech: jadi lihatlah!! Ketika uang di kantong kamu, kamu dalam keadaan mundur. Sedangkan ketika uangh kamu buang Dari kantong kamu sedekahkan maka kamu maju ke shaf pertama.

Jadi ada uang kamu mundur, dan yang majukan kamu bukan uang tetapi sedekah kamu