Suatu jamaah dihantar ke suatu daerah. Jumpa
orang kaya yang dermawan, sering bagi-bagi duit. Untuk mesjid, anak yatim, Bantu
modal usaha seorang lain tanpa bunga dll.
Satu orang Jamaah yang banyak korban dalam
dakwah, ziarah kepadanya dan tasykil untuk keluar dijalan Allah.
Orang kaya katakan : kenapa harus keluar
dijalan Allah SWT? Bukankah saya sudah banyak beri uang untuk mesjid, untuk
orang miskin, anak yatim dll. Apakah saya masuk surga atau tidak?
Jamaah berkata : tuan, kalaulah surga milik
saya maka tuan akan saya masukkan ke surga, tetapi tuan… surga milik Allah yang
bisa memasukinya adalah orang yang punya yakin yang benar kepada Allah. Yakni
suatu keyakinan kejayaan, kebahagiaan ada dalam agama yakni mentaati perintah
Allah SWT dengan cara Rasulullah SAW.
Beliau melanjutkan : tuan, tahukah tuan kenapa
tuan beri kami duit kepada setiap orang miskin, yatim, masjid dll? Itu karena
tuan yakin duit bisa buat bahagia/kejayaan bagi mereka sehingga itu yang tuan
bagi.
Tetapi Rasulullah SAW tidak! Mereka datang
kepada manusia dan agama, kepada raja, kepada orang miskin, orang desa, orang
kota, bagi agama, karena mereka meyakini orang akan peroleh bahagia/kejayaan
dengan agama. Sehingga walaupun mereka kaya, tetap mereka pergi khuruj fi
sabilillah untuk ajak manusia amalkan agama walaupun mereka ahli sedekah dan
para dermawan sepeti tuan.
Seorang syech telah bayan di depan orang kaya
dan katakan : wahai saudara! Harta uangkamu tak dapat majukan kamu dalam
agama.
Orang kaya tersentak sektika pulang ada orang
kaya masuk masjid. Dan dilihatnya di shaf pertama ada orang miskin dan shaf
pertama telah penuh. Dia ingin buktikan bahwa ucapan syech itu salah. Dia
meyakini bahwa uang bisa majukan orang dalam agama.
Diapun colek orang miskin dan bisikkan : wahai
saudara, saya ada uang 100 rupee akan saya berikan kepadamu asalkan kamu mau
pindah ke shaf kedua saya di shaf pertama. Maka orang miskin pun setuju jadilah
ia mundur di shaf kedua, dan orang kaya maju di shaf pertama.
Dia kembali kepada syech tadi dan katakan:
syech tuan katakan, bahwa agama tak bisa majukan orang dalam agama, tetapi saya
telah buktikan agama bisa maju dengan duit.
Syech katakan: bagaimana caranya?
Orang kaya itu ceritakanlah semua kejadian
diatas bersama orang miskin di masjid tadi.
Maka syech katakan: wahai saudara!!
Pikirkanlah!! Ketika uang ada di kantong kamu, kamu berada dimana?
Orangkaya katakan : si shaf kedua
Syech : sedangkan ketika uang kamu buang dari
kantong kamu dan kamu sedekahkan kamu berada dimana?
Orang kaya: di shaf pertama
Syech: jadi lihatlah!! Ketika uang di kantong
kamu, kamu dalam keadaan mundur. Sedangkan ketika uangh kamu buang Dari kantong
kamu sedekahkan maka kamu maju ke shaf pertama.
Jadi ada uang kamu mundur, dan yang majukan
kamu bukan uang tetapi sedekah kamu