Buah kelapa jika diparut kemudian diperas maka
akan menghasilkan santan yang banyak kegunaannya untuk bumbu masakan. Tidak
mungkin akan mendapatkan santan tanpa melalui usaha pemerasan. Begitu juga
dengan tebu, setelah diperas baru bisa diambil airnya untuk bahan pembuat
gulapasir, atau bumbu penyedap vetsin. Mustahil tebu menjadi gula pasir atau
vetsin kalau tanpa proses pemerasan.
Manusia pun untuk mendapat sanipati ilmu dan
termaksimalkan potensi yang dimilikinya harus diperas dalam medan tarbtyah dan
da’wah. Pengorbanan yang
dilakukan akan memunculkan potensi ruh yang balk dan membentuk sifat-sifat dulam
dirinya yang mulia.
Pemerasan kelapa dan tebu berarti tempaan
fisik dan psikologis bagi seorang da’i. Segudang rintangan, cacian dan hinaan pada akhirnya kalau
disikapi oleh seorang da’i
dengan kesabaran dan istiqamah akan membentuk karakter da’i yang tangguh dan teruji. Jadilah
menjadi seperti perasan kelapa dan tebu!”