Permisalan Jalur Fatwa ibarat kita berjalan di
pinggir jalan. Jika kita tidak hati-hati maka akan terjerembab ke dalam jurang
yang menganga di sisi kanan-kiri kita. Sedangkan “jalur taqwa” ibarat kita
berjalan di tengah jalan, lebih aman tanpa takut akan terjerembab masuk ke dalam
jurang. Kalau pun suatu saat kita harus agak ke pinggir jalan maka akan ada
keinginan untuk kembali ke jalur tengah. Tapi bila kita berada di pinggir jalan
maka kalau sudah terjerembab masuk ke dalam jurang kita akan sangat sulit untuk
kembali bisa berada dijalanan tadi.
Dalam mengamalkan agama pun demikian. Agama
Islam tidaklah kaku dan tanpa pilihan. Untuk beberapa masalah tertentu kita
dipersilakan memilih berbagai pilihan amalan pelaksanaan sunnah Nabi saw. yang
tentunya dengan konsekuensi pahala dan tantangan masing masing. Jalur Taqwa
diyakini adalah jalurnya para Sahabat Nabi saw., Tabi’in dan Tabiut’ Tabi’in. Sedangkan Jalur Fatwa? Silakan
renungkan dengan mata hati! Hanya yang pasti kedua jalur itu tetap mempunyai
tuntunan yang sama yaitu menuju Jannah.