Karguzari (laporan) ijtima' Raiwind daripada Syaikh Shalih bin Aly Asy-Syuwaiman kepada Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz melalui surat dengan berisi pujian, penafian keburukan dan tuduhan terhadap usaha dakwah dan tabligh berserta tasykil (ajakan). Surat ditulis pada tahun 1407H.
Catatan bersumber daripada terjemahan
Indonesia buku Jilaaul Adzhan (Menyingkap Tabir Kesalahfahaman terhadap Jamaah
Tabligh) di bahagian ketiga; Kumpulan Surat-Surat Dari Para Pemimpin, Tokoh
Ulama, dan Masyaikh yang Mendukung Jamaah Tabligh di Kerajaan Saudi Arabia
susunan Syaikh Ghulam Musthafa Hasan. Di dalam bab ini juga turut melampirkan
surat daripada Syaikh Maulana Muhammad Ilyas dan Syaikh Muhammad Ihtisyamul
Hasan rahimahumAllah kepada yang mulia Raja Abdul Aziz 1, Aali Saud rahimahullah
pada tahun 1357H.
Syaikh Shalih bin Aly Asy-Syuwaiman menyatakan
di dalam surat tersebut;
"Bismillahirrahmanirrahim,
Yang mulia orang tua kami, Syaikh Abdul-Aziz
bin Abdullah bin Baz, Ketua Umum Lembaga Riset Ilmiah, Fatwa, Da'wah, dan
Bimbingan Islam, semoga Allah menjaganya dari segala keburukan dan memberikan
taufiq dalam langkah-langkahnya. Amin.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Liburan saya dimulia pada tanggal 1/3/1407H,
dan saya telah melakukan perjalanan ke Pakistan pada tanggal 3/3/1407H bersama
rombongan ulama dan mahasiswa dari berbagai Universitas, antara lain Universitas
Islam, Universitas Imam Muhammad bin Saud, Universitas Raja Saud dan
lain-lainnya. Kami benar-benar telah menyaksikan suatu keajaiban. Begitu kami
sampai di Bandara Lahore, kami disambut oleh sekelompok pemuda shalih, yang
memancarkan cahaya ilmu dan iman dari janggut-janggut dan wajah-wajah mereka.
Kami menuju ke masjid bandara dan melaksanakan shalat sunnah. Kemudian, kami
duduk berkumpul dengan rombongan yang berasal dari berbagai negeri. Maka,
seorang di antara mereka menyampaikan kalimat-kalimat ajaib yang sangat
mengesankan hati.
Kemudian, mobil datang mengangkut kami ke
tempat pertemuan di Raiwind. Pertemuan yang indah, yang menyebabkan kekhusyukan
hati dan berlinangnya air mata karena rasa gembira dan rasa takut kepada Allah.
Pertemuan yang menyerupai pertemuan penduduk surga. Di dalamnya tidak ada
kata-kata teriakan, tidak ada perasaan lelah, tidak ada perkataan sia-sia,
tidak ada kekacauan, dan tidak ada kebohongan. Juga sangat bersih, tidak ada bau
busuk dan tidak ada kotoran. Pertemuan yang diatur dengan sangat tertibnya -
tanpa polantas, tanpa polisi keamanan, tanpa patroli polisi dan tanpa penjaga.
Padahal, pertemuan ini meliputi satu juta orang lebih.
Demi Allah, inilah pertemuan yang menghidupkan
hati, menyinarkan dan meningkatkan iman - sebuah kehidupan alami dan fitrah yang
diliputi oleh dzikrullah, ilmu, ceramah umum, pelajaran (majelis ta'lim) dan
halaqah dzikir siang dan malam.
Alangkah elok dan alangkah indahnya karena ia
memberikan kepada kita gambaran yang hidup tentang kehidupan para sahabat,
tabi'in dan tabiit-tabi'in r.a, yakni gambaran tentang perjuangan, ilmu dan
dzikir, kata-kata yang baik, perbuatan-perbuatan yang baik, gerakan-gerakan
Islami yang indah dan wajah-wajah yang memancarkan cahaya iman dan
ilmu.
Anda tidak akan mendengarkan kecuali kata-kata
Tauhid dan dzikir, tasbih, tahmid, takbir, membaca Al-Qur'an, salam, jawaban
salam, ucapan jazakallahu khairan dan sebagainya.
Anda tidak memandang kecuali yang menyenangkan
Anda dan menyemangatkan hati Anda berupa kegiatan menghidupkan sunnah Rasulullah
s.a.w dengan segar - untuk Anda nikmati setiap saat. Sungguh, ini merupakan
pertemuan Islami yang agung, indah dan manis.
Secara umum, ia merupakan praktek penerapan
Al-Qur'an dan As-Sunnah. Betapa sunnah menimbulkan kehidupan yang baik dan
membahagiakan, dan betapa saya sangat mendambakan pertemuan seperti ini dapat
dilaksanakan di negeri Saudi Arabia. Sebab, negeri ini sangat pantas bagi setiap
kebaikan dan selalu melebihi negeri-negeri lain dalam setiap kebaikan semenjak
masa kerajaan Raja Abdul Aziz - semoga Allah mengampuninya dan menyucikan ruhnya
di jannatun-na'im dan mengumpulkan kia semua di Surga Firdaus.
Pribadi-pribadi Jamaah ini berasal dari
seluruh pelosok dunia. Mereka memiliki satu bentuk, satu tabiat, satu kata dan
satu tujuan. Seakan-akan mereka keturunan dari satu orang atau seakan-akan Allah
s.w.t menciptakan satu hati dan membagi-bagikannya kepada mereka.
Mereka tidak mempunyai ambisi dan cita-cita
selain ingin berpegang teguh pada agama dan mengadakan perbaikan terhadap
pemuda-pemudi muslim dan membimbing non-muslim kepada jalan Allah yang terpuji.
Bagaimanakah orang-orang yang bingung berani menyerang orang-orang yang shalih
ini?
Syaikh Abdul Majid Az-Zindany mengatakan
tentang mereka, "Mereka adalah penduduk langit yang berjalan di atas
bumi."
Betapa lancangnya hati yang berani memaki
mereka dan menuduh mereka dengan hal-hal yang tidak ada pada diri
mereka.
Saya memperkirakan, tujuan jemaah ini sama
dengan tujuan Pemerintah Saudi Arabia, yiaitu membuat perbaikan terhadap manusia
di seluruh dunia, menyebarkan perasaan aman dan keamanan di seluruh pelosok
negeri. Dari sudut manakah mereka dapat diserang?
Setelah ceramah selesai waktu Isya', apabila
Anda mengarahkan pandangan Anda ke kanan dan ke kiri, Anda akan melihat
halaqah-halaqah ilmiah yang dapat Anda ikuti, mana saja yang Anda suka. Di
halaqah mana saja Anda duduk, Anda pasti akan mendapat pelajaran.
Apabila keadaan sudah sepi; saat menjelang
tidur, Anda pasti melihat mereka tegak seperti tiang. Mereka mengerjakan shalat
sebelum tidur. Pada akhir malam, Anda pasti mendengar suara mereka seperti suara
sarang lebah karena menangis, merintih dan merengek-rengek kepada Allah agar
mengampuni dosa-dosa mereka dan dosa-dosa kaum muslimin, menyelamatkan mereka
dan saudara-saudara sesama muslim dari neraka dan memberikan hidayah kepada
seluruh manusia agar mampu menghidupkan sunnah Rasulullah s.a.w.
Ringkasnya, sesungguhnya pertemuan ini sangat
pantas dihadiri para ulama dan penuntut ilmu. Bahkan, oleh setiap muslim yang
takut kepada Allah dan mengharapkan kebahagiaan di kampung akhirat. Semoga Allah
memberi balasan yang baik kepada pelaksananya, meneguhkan mereka dan menjadikan
(usaha) mereka bermanfaat untuk kaum muslimin. Sesungguhnya, Ia Maha Mendengar
dan Maha Mengabulkan doa.
Adapun yang menangani semuanya adalah para
hafizh Al-Qur'an. Penumbuk gandum menumbuk dengan basmallah, tasbih, tahmid dan
takbir. Pembakar roti bekerja dengan basmalah, tasbih, tahmid dan takbir. Kami
telah menyaksikan dan mendengarkan mereka tanpa mereka sadari. Maha Suci Allah
yang telah membuka pandangan mereka, memberikan taufiq kepada mereka untuk
senantiasa berdzikir kepada-Nya dan menunjukkan kepada mereka jalan yang benar -
yang dicita-citakan oleh setiap muslim.
Pada hakikatnya Syaikh yang mulia, siapa saja
menyertai mereka pasti akan menjadi da'i ilallah melalui latihan dan lamanya
persahabatan. Alangkah baiknya seandainya saya mengenal mereka semenjak saya
masih mahasiswa di Universitas dulu, pasti hari ini saya sudah menjadi 'allamah
dalam da'wah dan seluruh ilmu.
Demi Allah, inilah yang saya pertaruhkan
kepada-Nya. Dan Ia Yang Maha Berkuasa pasti akan meminta pertanggungjawaban saya
terhadap hal inipada hari ketika harta maupun keturunan tidak berguna dan tidak
seorang pun yang dapat menolong orang lain.
Alangkah baiknya seandainya para da'i di bawah
lembaga Syaikh yang penuh berkah ini berpartisipasi dalam pertemuan ini dan
keluar bersama Jamaah untuk belajar keikhlasan, sistem da'wah, akhlak para
sahabat, tabi'in dan tabiit-tabi'in. Semoga Allah meridhai mereka
semuanya.
Sebagai penutup, saya berdoa kepada Allah agar
menunjukkan bahwa yang haq adalah haq dan memberikan kekuatan kepada kita untuk
mengikutinya. Semoga Ia mengilhamkan kepada kita kebaikan urusan kita;
memberikan keikhlasan dan ketetapan kepada kita; melindungi kita dari keburukan
diri, hawa nafsu, syaitan; menolong agama-Nya, meninggikan kalimah-Nya,
memuliakan pemerintahan kita dengan Islam dan memuliakan Islam dengan
pemerintahan kita. Sesungguhnya Dialah Pemilik dan Penguasa segala
urusan.
Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan ke
atas Nabi kita, Muhammmad s.a.w, keluarganya dan sahabat-sahabatnya.
Ditulis oleh ananda murid Syaikh Shalih bin
Aly Asy-Syuwaiman.
Perwakilan Da'wah dan Bimbingan Islam di
Unaizah.