Hari hari kita pikirkan dan bicarakan tentang kepentingan dunia, mari kita luangkan sedikit waktu untuk pikirkan dan bicarakan tentang perkara agama, tentang kebesaran Alloh, satu satunya bekal kita nanti pulang ke "Kampung Akhirat" dan untuk apa sebenarnya kita sebagai manusia Alloh SWT ciptakan di dunia ini...

Saturday, November 5, 2011

Dakwah Rasulullah Saw. Kepada AiI bin Abu Thalib

Dikutip oleh Ibnu Ishaq bahwa Ali bin Abu Thalib datang ketika mereka berdua (Nabi saw. dan Khadijah r.a.) sedang melaksanakan shalat. Ali r.a. berkata, “Wahai Muhammad, apa yang kau kerjakan itu?”

Jawab Nabi saw., “Inilah agama Allah yang telah Dia pilih untuk diri-Nya. Dan Dia mengutus para rasul-Nya dengannya. Maka aku menyeru kamu kepada Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan hanya kepada-Nya kita menyembah; dan hendaknya kamu mengingkari Laata dan al Uzza.”

Ali berkata, “Sesungguhnya ini adalah ajakan yang belum pernah kudengar sebelumnya. Saya tidak dapat memutuskan hal ini sebelum memberi tahu ayahku, Abu Thalib.”
Rasulullah saw. tidak suka bila Ali menyiarkan rahasianya kepada Abu Thalib sebelum beliau sendiri yang meminta agar dakwah beliau itu disiarkan. Karena itu Rasulullah saw. bersabda, “Hai Ali, jika engkau belum memutuskan untuk memeluk agama Islam, maka sembunyikan kabar ini.”

Pada malam itu Ali merahasiakannya, kemudian Allah Swt. memberikan hidayah ke dalam hati Ali untuk memeluk Islam. Hal itulah yang menyebabkan keesokan paginya Ali menemui Rasulullah saw. Ketika menghadap Nabi saw., Ali bertanya kepada beliau, “Jelaskanlah mengenai ajakanmu itu, wahai Muhammad.”

Rasulullah saw. bersabda, “Kamu bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kamu harus meninggalkan Laata dan al Uzza, dan menjauhkan diri dan tandingan-tandingan-Nya.”

Maka Ali pun mengikuti seruan Nabi dan memeluk agama Islam. Namun dia mendatangi beliau dalam keadaan takut terhadap ayahnya, Abu Thalib. Ali tetap merahasiakan ke-Islamannya dan tidak memperlihatkannya. Demikian terdapat dalam kitab al Bidaayah (juz 3, hal. 24).

Di dalam riwayat Ahmad dan yang lainnya dan Habbah al Urani, katanya: Aku pernah melihat Ali tertawa di atas mimbar dan aku belum pernah melihat dia tertawa lebih banyak dan saat itu sehingga gigi gerahamnya terlihat. Kemudian dia berkata, “Aku teringat perkataan Abu Thalib. Saat itu Abu Thalib muncul di hadapan kami sedangkan aku dan Rasulullah saw. ketika itu tengah mengerjakan shalat di tempat yang bernama Bath Nahlah. Dia berkata kepada kami, Apa yang sedang kalian perbuat, wahai keponakanku? Kemudian Rasulullah saw. mengajaknya memeluk agama Islam, namun jawabannya adalah: Apa yang kalian lakukan tidak menjadi masalah, tetapi jangan sampai pantatku berada di atasku selamanya. Ali tertawa terheran-heran karena perkataan ayahnya, kemudian dia berkata, Ya Allah, aku tidak mengenal seorang hamba pun di kalangan umat ini yang menyembah-Mu sebelum aku, selain Nabi-Mu.” (Ali r.a. mengulangi perkataan ini tiga kali). Sesunggubnya aku telah mengerjakan shalat lima waktu Selama tujuh tahun sebelum manusia yang lain mengerjakan shalat.”

Al Haitsami berkata (juz 9, hal. 102): Ahmad dan Abu Yala meriwayatkan hadits itu dengan singkat, dan juga al Bazzar dan ath Thabarani dalam kitab al Ausath sedang sanadnya hasan.