Setelah memuji Allah dan memberi salam kepada
Rasulullah, maka beliau berkata :
Alhamdulillah Allah SWT telah gerakkan usaha
kita dengan taat dan musyawarah. Saat ini umat telah kehilangan sifat taat,
padahal Allah SWT telah sembunyikan hidayah dibalik ketaatan. Mulai saat ini
hendaknya hidup kita didasari pada ketaatan dan musyawarah.
Di daerah kami ada syaikh Muhammad Yunus yang
mengatakan bahwa usaha kita telah pada level di mana baik orang mendukung atau
tidak mendukung, tidak akan mempengaruhi usaha da’wah ini, justru orang-orang dalam usaha
da’wah ini yang menambah
atau mengurangi pengorbanan yang akan mempengaruhi usaha da’wah ini. Maulana Sa’ad katakan “Seseorang tidak bisa
mempengaruhi orang lain tapi besar dan kemalasan pengorbanan dia yang akan
mempengaruhi diri sendiri”.
Maulana Yusuf katakan “Oleh karena itu setiap
2 tahun sekali kami minta dari setiap Negara untuk datang ke Nizammuddin”. Maka
orang-orang bertanya “ mengapa tidak dikirim email atau surat apabila ada arahan
lagi ?”, maka beliau katakan “agar kalian tidak bekerja sesuai dengan pemikiran
kalian sendiri tidak sesuai dengan arahan musyawarah.”
Maulana Yusuf katakan “hendaknya ada 3 sifat
dalam diri kita, 1. Kesatuan hati, 2. Kesatuan fikir, 3. Cara yang betul. Karena
dengan 3 sifat itu akan ada pertolongan Allah SWT, hendaknya Da’i mempunyai 1.Ada pengorbanan atas diri,
harta dan waktu, 2. Menangis dan berdo’a kepada Allah SWT”
Hendaknya Da’i memikirkan dan mengusahakan kehidupan
Rasulullah SAW dan kehendak Allah SWT. Allah SWT hantar para Nabi dan Allah SWT
tidak berikan secara material. Rasul SAW sejak bayi telah ditinggal Ayahnya dan
Ibunya, bahkan kakeknya yang merawatnya pun beberapa tahun kemudian
wafat.
Belajar sejarah Nabi agar kita tahu apa yang
dibutuhkan dalam usaha da’wah ini. Ketika Rasulullah SAW menikah dengan Khadijah r.ha yang
mana orang kaya dan Rasul pun bisa hidup menjadi orang kaya seperti lainnya,
tapi setelah diangkat nabi semuanya diinfakkan. Kehidupan Rasul setelah
baligh(sebelum diangkat menjadi Nabi) maka Rasul telah mengetahui apa yang
dikerjakan di sekitar ka’bah
misal Zina di dalam Ka’bah.
Thowaf telanjang, mabuk , judi dll, maka Rasul pun saat itu memikirkannya dan
Rasul pun pernah mengumpulkan 40 orang tentang masalah ini tapi dari 40 orang
ini tak punya risau sama sekali. Maka Rasul menyendiri di Gua Hira’ selama +- 40 hari berdo’a dan memikirkan masalah ini shingga
Khadijah r.ha mengirimkan makanan ke Gua Hira’, dan tak satupun orang yang ikut. Jadi
kita tahu bagaimana Rasul mulai usaha da’wah ini. Setelah diangkat menjadi Rasul, dari 40 orang hanya satu
yang ikut Rasul untuk jalankan usaha da’wah.
Ketika itu dalam Gua Hira’ datang malaikat Jibril dengan bentuk
aslinya yang mana sayapnya sangat besar dan luas, dan tubuh yang sangat besar
dan tinggi. Dan Rasul ketika itu pun ketakutan, tapi Allah SWT berikan
ketenangan dan Jibril pun memerintahkan Iqro’ 3x dan didekap dengan badan sebesar
itu. Maka kata Masyaikh dalam membaca hadits hendaknya dibaca 3 x.
Itulah langkah pertama Allah SWT mulai
jalankan usaha da’wah ini
dan Rasul pun pulang ketakutan dan bertemu istrinya dan diberikan hidayah untuk
masuk islam. Maka kita singkirkan pikiran kita bahwa untuk jalankan ini usaha
butuh kekayaan, pemerintahan, jumlah yang banyak dan lainnya, tapi hendaknya
kita pikir usaha ini dapat jalan hanya dengan pertolongan Allah SWT. Yang
pertama Rasul pun habiskan kekayaan Rasul sampai habis hingga wafat tanpa
apapun.
Selama umat ini merasa tidak memiliki kekuatan
apapun maka Allah SWT akan berikan keselamatan, seperti angka nol (0) yang tidak
ada nilainya apabila ditambah angka (1) akan menjadi 10, maka apabila semua yang
hadir di sini merasa menjadi nol maka sudah cukup untuk dunia.
Maka setelah diangkat menjadi Rasul, Rasul
bilang ke istrinya mulai saat ini tidak ada istirahat
selepas hari ini.
Apabila umat ini tidak sanggup meninggalkan
ketenangan atau istirahat maka Allah tidak akan turunkan angin
hidayah.
Dikatakan Masyaikh apabila semua orang di
dunia ini keluar 4 bulan tidak akan bisa hilangkan kebatilan, baru yang bisa
menghancurkan adalah hati / perasaan yang ada dalam hati kita, karena kita belum
bisa hancurkan kebatilan yang ada dalam hati kita.
Bagaimana Rasul mulai usaha da’wah ini, dimulai dari keluarga yaitu
Rasul pun habiskan semua hartanya, dan harta keluarganya sehingga anak-anak
beliau menangis sehingga Khadijah r.ha menangis, tapi bukan karena harta habis,
tetapi karena anak-anaknya menangis (mubayin mau menangis). Mubayin bertanya
,”apakah ada yang bisa menghancurkan kekuatan Allah ?” jawab hadirin, “Tidaaak”,
lalu beliau berkata “ lalu mengapa kalian takut lakukan pengorbanan? Sebagaimana
tidak ada yang bisa hancurkan kekuatan Allah maka begitu juga tidak ada yang
bisa hancurkan yang ikut dalam usaha da’wah.
Maka orang kafir pun memutuskan hubungan
dengan umat islam dan menuliskannya di depan ka’bah, bahwa kami(orang kafir) putus
hubungan dengan Muhammad dan pengikutnya, tapi Rasul katakan kepada pamanya
hendaknya dituliskan Allah dan RasulNya saja. Laa ilaaha illallaah
Muhammadurrasulullaah, jadi nama Nabi berada di tengah-tengah Allah, sehingga
tidak ada satupun kekuatan yang dapat menghancurkan Rasul. Maka orang yang hidup
mencontoh nabi, maka tidak ada satu kekuatan batil pun yang akan menghancurkan
kita, maka perlu kita hidupkan sunnah Rasulullah SAW yaitu 3 perkara Siroh,
Suroh dan Syariroh. Alhamdulillah suroh dan siroh sudah sedikit demi sedikit
kita mulai mencontoh nabi, tapi dalam syariroh kita masih jauh, kita masih ada
pikir bagaimana ikut usaha da’wah tapi tidak rugi perdagangan kita, biar tidak hilang dunia kita
dll.
Maka usaha ini adalah usaha Rasulullah SAW
maka harus dengan cara Rasulullah SAW, jangan sampai kita ingin usaha ini tapi
ingin hidup seperti orang kafir. Kita harus korban seperti Rasulullah SAW. Dan
ini tidak hanya Rasul saja tapi juga sahabat beliau. Dalam peperangan khaibar 3
bulan Rasul dalam rumah tidak nyala api. Mubayin bertanya, “ Coba kita buktikan
sekarang orang islam mana yang ada yang 3 bulan tidak nyala api dapurnya?”
hadirin menjawab, “Tidak”, beliau lanjutkan lalu mengapa takut jalankan usaha
da’wah.
Sampai di Madinah, masjid Nabawi 4 tahun tidak
nyala lampu, lalu bagaimana kehidupan Rasul dan para sahabat. Satu shof shalat
berjamaah pingsan semua dan itu selama 23 tahun tidak 40 hari, 4 bulan. Maka
sampai akhir hayat pun di rumah Rasul pun tidak ada lampu yang menyala. Maka
orang pun bertanya kepada A’isyah r.ha tentang hal itu, dijawab kalo seandainya ada minyak di
rumah kami maka kami akan minum karena kelaparan.
Pengorbanan bukan 40 hari atau 4 bulan, tapi
semua yang kita punya kita korbankan. Bagaimana selepas 13 tahun buat usaha
da’wah, kehidupan Rasul dan
para sahabat semua telah sempurnakan pengorbanan, baru tahun ke 14 (perang
badar) Allah berikan pertolongan. Pertolongan ketika itu Allah turunkan
malaikat, maka bagaimana pengorbanan kita untuk agama ini? Sedangkan sahabat
selama 13 tahun telah korbankan seluruhnya untuk agama ini.
( Mubayin dengan nada menangis) beliau
menyampaikan. Pada peperangan khaibar mendapatkan ghanimah, maka Rasulullah SAW
membagi semuanya kepada umat islam dan saat itu istri Rasulullah menunggu untuk
mendapatkan makanan, minuman, minyak dan lainnya, tetapi Rasulullah kembali
dengan tangan kosong dan ketika itu istri Rasulullah bertanya tentang hal itu
maka Rasul katakan saya dikirim ke dunia ini bukan untuk hidupkan dapur
keluargaku tapi dapur semua umat islam. Maka kalau kita tidak ikut cara Rasul,
maka sulit untuk mendatangkan hidayah dari Allah.
(Mubayin Menangis) maka selepas membentuk
jamaah para sahabat diteruskan oleh tabi’in-tabi’in,
hingga 4 abad berjalan sehingga muncul ulama-ulama contoh kota bukhoro yang
melahirkan Imam bukhari yang mana orang alim saat ini kalo belum ngaji kitab
bukhori belum disebut alim, tetapi karena usaha ini begitu ditinggalkan secara
ijtima’I dan beberapa tahun
( 20-25 tahun) yang lalu jamaah dikirim ke bukhoro (di kota dari Rusia), jamaah
bertemu dengan seorang nenek. Nenek ketika itu melihat jamaah berpikir bahwa
jamaah ini adalah orang islam dilihat dari penampilannya berjubah dan bersurban,
nenek itu pun bertanya apakah jamaah bawa Alquran, ketika itu jamaah tidak
membawa Alquran karena ditinggal di Masjid. Lalu nenek itu pun minta supaya
besok dibawakan Alquran ke rumahnya. Maka besoknya jamaah datang ke rumahnya dan
ternyata nenek itu telah menunggu di depan pintu. Jamaah dipersilakan masuk dan
langsung nenek meminta untuk diperlihatkan Alquran. Maka setelah jamaah
memberikan Alquran kepada nenek tersebut, nenek menangis karena diberikan
kesempatan untuk melihat Alquran selama masih hidup dan bahkan dia berjanji
barang siapa yang memperlihatkan Alquran kepadanya maka dia akan memberikan
kotak yang berisi seluruh perhiasan dia. Lalu diambillah kotak tersebut untuk
diberikan kepada jamaah.
Hadirin inilah apabila da’wah ditinggalkan secara
ijtima’I, di kota Bukhori
dulu yang keluar ulama’-ulama’ tapi
sekarang untuk melihat Alquran saja susah.
Maka hadirin hendaknya kita merasa kasihan
kepada seluruh umat, binatang saja kalo ada yang jatuh ke api orang kafir pun
ingin menyelamatkannnya lalu bagaimana kalo manusia yang jatuh ke api
neraka.
Apakah ada pikir lain dari Rasul kecuali untuk
menyelamatkan umat ini dari api neraka.
Alhamdulillah Allah SWT telah berikan taufiq
kepada Maulana Ilyas untuk memikirkan umat ini, ia pergi haji ke Baitullah
menangis merisaukan umat ini dan berdo’a kepada Allah agar diberikan solusinya, hingga setelah pulang dari
haji beliau terus menangis dan berdo’a seperti itu juga, berhari-hari dalam keadaan seperti itu hingga
istrinya bertanya, “ wahai suamiku ada apa? Kenapa engkau menangis seperti ini
?” jawab beliau kalau saja ada dua orang yang menangis maka Allah SWT akan
turunkan hidayah. Akhirnya kedua kalinya beliau pergi haji dan terus
berdo’a sehingga mendengar
suara kembalilah dan kerjakan usaha ini. Sehingga beliau bertanya kepada
ulama’-ulama’ di Madinah bagaimana ini saya tidak
sanggup jalankan usaha ini, tapi kata ulama’ di Madinah jalankanlah karena bukan
kamu yang akan menjalankannya tetapi usaha kamu yang diterima. Sehingga sampai
beliau di rumah semua kekayaan yang beliau miliki dikorbankan dan istrinya pun
diceritakan tentang pengorbanan Fatimah, Khadijah dan sahabiyah-sahabiyah
lainnya r.anhum, sehingga istri beliau pun menyerahkan seluruh hartanya sehingga
usaha ini tersebar sampai ke seluruh dunia.
Maka ini 1 orang saja bisa buat perubahan ke
seluruh dunia, maka apabila 10 orang saja di Indonesia atau di P jawa atau di
Madura ini buat pengorbanan yang sam a maka akan cukup untuk merubah dunia
ini.
Allah SWT letakkan pondasi usaha ini mulai
dari Nabi Ibrahim yaitu pengorbanan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar
hingga dapat berdiri Baitullah sehingga semua orang sampai saat ini berkunjung
ke Ka’bah. Sama dengan
perang Tabuk yang saat itu harus meninggalkan kurma yang akan panen, maka saat
ini orang pergi haji akan pulang dengan membeli kurma Madinah. Begitu juga
dengan Maulana Ilyas yang membuat jamaah dengan kekurangan makanan sehingga saat
ini jamaah pun tidak pernah kelaparan lagi.
Sekarang jangan lihat dulu korban Nabi, tapi
Maulana Ilyas yang mana beliau korbankan hingga kelaparan, sehingga saat ini
orang ribuan datang ke rumahnya dapat makan terus.Mubayin bertanya, “ Darimana
ini ?”, jawab hadirin, “ dari khasanah Allah”,mubayin melanjutkan, “ lalu apakah
khasanah Allah hanya untuk rumah beliau ?”,jawab hadirin, “ tidak”, lanjut
beliau lagi,”lalu mengapa kalian takut berkorban.
Mubayin bercerita tentang permisalan datangnya
rejeki Allah, kita mengangap saat ini apabila kita memasang kran seperti
perdagangan, kantor, pertaniaan adalah tempat untuk mengalirkan rejeki, namun
jawab beliau sesungguhnya kita ini mempersempit aliran rejeki dari Allah. Maka
kalau kita tidak meninggalkan ini kran-kran maka rizki Allah akan sulit
mengalir. Di kubur akan ditanya siapa Tuhanmu, kalau kita tidak melepas itu kran
makan akan susah untuk menjawab. Kita akan menjawab toko yang memelihara saya,
anak akan menjawab bapak yang memelihara saya, istri akan menjawab suamiku yang
memelihara saya.
Oleh karena itu semua siap untuk melepas
kran????